JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Pesawat tempur “Israel” telah meluncurkan serangan udara di pusat dan selatan Jalur Gaza, namun laporan mengenai jumlah korban luka akibat serangan brutal tersebut belum diketahui, lansir Muslims Today pada Senin (24/6/2013).
Serangan-serangan terhadap wilayah Palestina yang diblokade “Israel” dilaporkan terjadi pada Senin (24/6) pagi. Rezim “Israel” mengklaim serangan tersbut sebagai respon terhadap rudal yang ditembakkan dari Gaza.
Laporan pers Hamas menyatakan bahwa pesawat tempur “Israel” menyerang tiga wilayah Palestina.
Sementara itu, pejabat Tel Aviv malah menyalahkan anggota gerakan Jihad Islam Palestina atas sedikitnya enam roket yang mereka klaim ditembakkan dari Gaza utara. Padahal rezim “Israel” telah menyatakan bahwa tembakan roket tidak menimbulkan korban tewas atau cedera.
Pada Ahad (23/6), outlet berita “Israel” melaporkan bahwa sirene meraung di sejumlah wilayah di “Israel” selatan dan dua roket dicegat oleh sistem Iron Dome, anti-rudal yang dipasok AS di wilayah Ashkelon.
Selain itu, juru bicara pasukan militer “Israel” mengklaim bahwa pesawat tempur “Israel” menargetkan lokasi penembakan roket
Sebelumnya, pada tanggal 13 Mei, “Israel” juga menyerang tanah milik warga Palestina di kota Beit Hanoun di timur laut Jalur Gaza.
Rezim “Israel” telah melakukan sejumlah serangan militer ke Gaza dalam beberapa bulan terakhir, termasuk intrusi ke Beit Hanoun pada bulan Mei dan tiga serangan udara pada akhir April di kota selatan Khan Younis dan dekat kota Rafah.
Pada bulan November 2012, pasukan militer “Israel” melancarkan apa yang mereka klaim sebagai Operasi Pilar Pertahanan I terhadap Gaza. Lebih dari 160 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, gugur dan sekitar 1.200 lainnya mengalami luka-luka di wilayah Palestina selama perang yang berlangsung selama delapan hari tersebut.
Sebagai pembalasan atas operasi “Israel” tersebut, pejuang Palestina menembakkan roket dan rudal ke kota-kota “Israel” yang dilaporkan hanya menewaskan lima orang “Israel”. Serangan itu berakhir setelah Mesir menengahi gencatan senjata antara Hamas dan Tel Aviv.
Menurut juru bicara Hamas, agresi Zionis selama delapan hari terhadap Jalur Gaza tersebut telah menimbulkan kerugian senilai lebih dari 1,2 miliar dolar AS. (banan/arrahmah.com)