TEL AVIV (Arrahmah.com) – Pesawat penumpang pertama dari Uni Emirat Arab (UAE) ke “Israel” mendarat dekat Tel Aviv pada Senin (19/10), sebulan setelah kedua negara itu menandatangani sebuah perjanjian untuk menormalisasi hubungan.
Etihad Airways nomor penerbangan EY 9607 dari Abu Dhabi mendarat di Bandara Ben Gurion pada pagi hari dengan hanya mengangkut awak pesawat, kata seorang juru bicara Otorita Bandara “Israel” kepada AFP.
Pesawat itu menjemput profesional pariwisata “Israel”, yang akan terbang ke UEA untuk kunjungan dua hari yang diorganisir oleh perusahaan “Israel” Maman Group, kata juru bicara itu.
Maskapai Etihad Airways mengatakan telah mencetak “sejarah.”
“Etihad telah menjadi maskapai Teluk pertama yang mengoperasikan pesawat penumpang ke Israel. Dan ini baru awalnya saja,” cuit maskapai itu lewat Twitter sebagaimana dilansir VOA.
Juga Senin (19/10), perusahaan irigasi “Israel”, Netafim, telah setuju untuk membuka sebuah kantor di Uni Emirat Arab, kata kantor berita pemerintah UEA, WAM. Langkah itu dilakukan berdasarkan satu dari empat perjanjian yang diumumkan Senin (19/10) menyusul perjanjian antara kedua negara yang dimediasi AS.
Keempat perjanjian itu dibuat ketika delegasi bisnis UEA mengunjungi “Israel”, kata laporan WAM, tanpa merincikannya.
Perusahaan agrikultur yang berbasis di Abu Dhabi, Al Dahra Holding, yang direktur operasionalnya memimpin delegasi itu, menandatangani sebuah nota kesepahaman terkait teknologi WaterGen yang memproduksi air dari udara, tambah WAM.
Kabinet UEA pada Senin (19/10) secara resmi menyetujui perjanjian untuk menciptakan hubungan diplomatik penuh dengan “Israel” yang ditandatangani di Washington bulan lalu.
UEA dan Bahrain pada September menjadi dua negara Arab pertama dalam seperempat abad yang menandatangani perjanjian untuk menciptakan ikatan resmi dengan “Israel”, membentuk kekuatan baru di Timur Tengah untuk melawan Iran.
(fath/arrahmah.com)