TEHERAN (Arrahmah.com) – Otoritas penerbangan Iran mengatakan tidak akan menyerahkan kotak hitam Boeing 737 kepada Amerika Serikat, yang mereka temukan setelah pesawat tersebut jatuh pada Rabu (8/1/2020), dan menewaskan semua penumpang dan awak yang berjumlah 176 orang.
“Kami tidak akan memberikan kotak hitam itu kepada pabrikan (Boeing) dan Amerika,” kata ketua Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh, seperti dikutip kantor berita Mehr.
“Belum jelas ke negara mana kotak hitam akan pergi untuk penyelidikan,” tambahnya.
Menyusul jatuhnya penerbangan Ukraina International Airlines PS752 tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada Rabu, Iran mengatakan telah memulihkan dua kotak hitam Boeing 737.
Abedzadeh mengatakan bahwa berdasarkan aturan penerbangan global, adalah hak negara tempat kecelakaan udara terjadi untuk melakukan penyelidikan.
“Kecelakaan ini akan diselidiki oleh organisasi penerbangan Iran tetapi Ukraina juga dapat hadir selama penyelidikan insiden itu,” tambahnya.
Di bawah aturan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, yang beranggotakan Iran, Ukraina, dan Amerika Serikat, penyelidikan kecelakaan udara dipimpin oleh negara tempat kecelakaan itu terjadi.
Namun, menurut para ahli penerbangan, negara-negara yang mampu menganalisis kotak hitam hanya sedikit -terutama Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat.
Biro Investigasi Kecelakaan Perancis (BEA), yang menangani penyelidikan kecelakaan udara, mengatakan belum menerima permintaan bantuan dari pihak berwenang Iran setelah kecelakaan hari Rabu. (haninmazaya/arrahmah.com)