WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kabarnya, pesawat desain baru ini merupakan “buah pertama” selama 11 tahun pencarian pesawat dengan biaya paling efisien untuk pelayanan yang lebih baik bagi agen-agen misionaris Kristen.
Perusahaan pembuatan pesawat Quest Aircraft Co. di Sandpoint, Idaho mengirimkan KODIAK 100 yang pertama dari generasi terbaru dari pesawat pengangkut yang diproduksi untuk MAF pada Kamis (2/7) lalu.
Pesawat tersebut telah lama ditunggu-tunggu sebagai hasil dari pertukaran visi antara MAF dan Quest untuk mendesain sebuah pesawat terbang dengan bahan bakar jet yang lebih murah daripada bahan bakar gas (avgas), selain persediaannya juga lebih banyak.
Kebanyakan armada yang dimiliki MAF adalah Cessna 206 (C206), membutuhkan bahan bakar avgas yang persediaannya seringkali terbatas dan harganya mahal di daerah-daerah tempat kelompok misi beroperasi.
Selain itu juga, KODIAK 100 dapat membawa hampir dua kali muatan – seperti bantuan obat, makanan atau logistik untuk bencana melalui C206 dan juga akan membantu MAF dalam meningkatkan penyaluran secara dramatis, selain juga dapat memangkas biaya.
“Penerbangan, dalam banyak pandangan, merupakan hati dan jiwa untuk dapat menjangkau orang-orang yang tidak terjangkau di dunia,” ujar John Boyd, presiden sekaligus direktur utama MAF-USA.
Pesawat terbang bagi misionaris ini dapat membawa orang ke daerah-daerah yang tidak memiliki sarana jalan. Mereka dapat mengirimkan makanan, obat-obatan, dan persediaan lainnya ketika fasilitas jalan dianggap mustahil.
“KODIAK ini merupakan “buah pertama” dari hasil komitmen kerjasama, dan merupakan suatu mimpi menakjubkan yang menjadi kenyataan,” katanya. Sungguh tangan Tuhan turut bekerja keras di dalamnya. Pekerjaan-Nya akan terlaksana, karena kami telah dapat bekerjasama untuk membuat apa yang terjadi pada hari ini menjadi kenyataan.”
Pada beberapa tahun berikutnya, MAF akan mengganti 20 Cessna 206-nya dengan pesawat berbahan bakar jet, juga untuk KODIAK 100’s atau Cessna Caravan.
Keuntungan dari penjualan komersial pesawat udara akan mensubsidi sebagian biaya masing-masing ke-11 pesawat yang akan diproduksi. Ke-11 pesawat tersebut akan diberikan kepada organisasi nirlaba Kristiani dan organisasi penerbangan kemanusiaan.
Sebelas tahun lalu, MAF telah membantu dalam upaya pengumpulan dana dan penanaman modal guna terealisasinya pembuatan KODIAK 100.
Kelompok-kelompok misi penerbangan lainnya yang tergabung dalam MAF dalam penggalangan dana untuk dimulainya proyek Quest meliputi: Air Serv International, New Tribes Mission, Wycliffe Bible Translators JAARS, Mercy Air South Africa, Zululand Mission Air Transport, Misio’n Padamo, Proyek AmaZon, Gereja Advent Hari Ketujuh, Adventist World Aviation, Flying Mission, Moody Bible Institute, Samaritan Aviation, Arctic Barnabas Ministries, Christian Light Foundation, dan Asas de Socorro.
Di samping agen-agen misionaris, KODIAK 100 juga akan dipakai oleh kelompok-kelompok kemanusiaan dan operator penerbangan komersial bagi negara-negara tertinggal.
“Pesawat Quest dibuat untuk situasi sulit, penerbangan bagi negara tertinggal dalam mengoperasikan organisasi penerbangan misi di seluruh dunia berbasis “biaya,” ujar Paul Schaller, presiden sekaligus direktur utama Quest Aircraft Co.”Pengiriman pesawat bernomor seri SN0011 kepada MAF adalah yang pertama di antara beberapa pesawat yang didedikasikan untuk membantu orang-orang dalam penyebaran Injil.”
Penyerahan KODIAK 100 terbaru ini dilakukan dalam sebuah upacara resmi di depan publik bertempat di markas besar MAF di Nampa, Idaho, pada 2 Mei mendatang. Pesawat akan melakukan tur penerbangan ke beberapa kota pada musim panas ini, sebelum kemudian diangkut ke Papua, Indonesia, untuk tujuan pelayanan.
Didirikan pada 1945, MAF telah memberikan dukungan bantuan kepada kelompok-kelompok misionaris berupa transportasi untuk menjangkau lokasi-lokasi terpencil serta menyediakan ahli-ahli komunikasi, teknologi, dan pendidikan bagi orang-orang yang terisolasi di seluruh dunia.
Kelompok misi tersebut bekerjasama dengan lebih dari 1.000 organisasi Kristiani dan kemanusiaan yang memerlukan untuk dapat pergi ke daerah-daerah terisolasi di dunia. MAF, dengan 134 pesawat terbang pengangkut, melayani di 54 negara dan rata-rata melakukan 281 penerbangan lintas Afrika, Asia, Eurasia, dan Amerika Latin setiap hari. (hdytlh/arrahmah.com)