(Arrahmah.com) – Semua manusia akan mengalami sakaratul maut jelang kematiannya, tidak terkecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Menjelang detik-detik wafat beliau menyampaikan pesan kepada umatnya.
Untuk diketahui, sakaratul maut adalah peristiwa berpisahnya ruh dari tubuh (jasad). Peristiwa ini sangat menyakitkan sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW: “Sakitnya sakaratul maut itu seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang”. (HR at-Tirmidzi, Ibnu Abu Dunya)
Ada dua pesan Baginda Nabi menjelang wafatnya. Wasiat ini menjadi ucapan terakhir Rasulullah SAW ketika Malaikat Maut datang menghampiri beliau. Simak pesan beliau berikut sebagaimana disampaikan oleh Habib Quraisy Baharun dalam kajiannya.
Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu berkata:
الصَّلَاةَ الصَّلَاةَ، اتَّقُوا اللَّهَ فِيمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“Ucapan terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ” (Kerjakanlah) sholat, (kerjakanlah) sholat. Dan takutlah kalian kepada Allah atas hak-hak hamba sahaya kalian.” (HR Ahmad No 585, Abu Daud No 5156, dan Ibnu Majah No 2698)
Anas bin Malik berkata:
كَانَتْ عَامَّةُ وَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ، وَهُوَ يُغَرْغِرُ بِنَفْسِهِ: الصَّلَاةَ، وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“Wasiat umum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang wafat, ketika beliau Sakaratul Maut yaitu, ‘ Jagalah sholat serta peliharalah (perhatikan) hamba sahaya kalian.” (HR Ibnu Majah No 2697)
Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengatakan, “Sesungguhnya wasiat terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang wafat adalah, ‘Jagalah sholat serta perhatikanlah hamba sahaya kalian.’ Beliau terus-menerus mengulang perkataan itu dan lisan beliau tidak berhenti.” (HR Ahmad dan An-Nasai No 7060)
Hal ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan sholat dalam Islam dan betapa besarnya perhatian Rasulullah terhadap sholat.
Allah berfirman:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS Thaha: 132)
Oleh karena itu, wajib bagi setiap orang tua memerintahkan anak-anak mereka dan mengawasinya dalam perkara sholat ini. Karena shalat adalah rukun terpenting setelah dua kalimat Sahadat.
Perhatikan kalam Salafunas Sholeh rahimahullah kepada orang tua terkait perkara sholat ini.
“Barangsiapa melalaikan pendidikan anak, tidak mengajarkan mereka hal-hal yang bermanfaat baginya serta dia membiarkan anaknya begitu saja, maka sungguh dia telah berlaku sangat buruk pada anaknya. Dan kerusakan pada anak terjadi karena sebab kelalain orang tua mereka dalam mengajarkan kepada mereka hal-hal yang wajib di dalam agama ini dan hal-hal yang sunnah. Mereka (para orang tua-pent) menyianyiakan anak-anak mereka tatkala mereka masih kecil hingga mereka tidak mampu memberi manfaat kepada diri mereka sendri, serta tidak akan pernah bisa memberi manfaat kepada orang tua mereka tatkala mereka dewasa.”
Allah memuji dengan pujian yang sangat harum kepada Nabi Ismail ‘alaihissalam. Allah berfirman:
وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا
“Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya.” (QS Maryam: 55)
Demikian wasiat Rasulullah SAW jelang wafatnya. Beliau menekankan ibadah sholat dan memperhatikan orang-orang lemah. Inilah dua ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah. Semoga kita menjadi orang-orang yang istiqomah mengamalkannya.
Wallahu A’lam
(*/Arrahmah.com)