JAKARTA (Arrahmah.com) – Media massa di Indonesia dituduh jadi salah satu penyebab merebaknya sentimen anti Malaysia.
“Jangan sampai kita terlalu mencurahkan fokus dan perhatian pada isu-isu kecil yang tak membawa manfaat pada kedua bangsa,” kata Ahmad Talib, pimpinan Aliansi Jurnalis Malaysia-Indonesia (ISWMI), seperti dimuat laman New Straits Times, Selasa (15/9).
Diungkapkan Ahmad, yang juga direktur eksekutif pemberitaan Media Prima, media-media di Malaysia mengamati pemberitaan media di Indonesia terkait kontroversi Tari Pendet. Terutama, tudingan bahwa Malaysia mencuri kebudayaan Indonesia, yang jadi alasan sejumlah kelompok melakukan sweeping warga Malaysia di Indonesia.
Perkembangan situasi itu, kata dia, tak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, hal itu akan mempengaruhi hubungan antara dua negara, baik hubungan bisnis maupun hubungan antar warga.
Ahmad menambahkan ISWMI akan mengadakan program pertukaran jurnalis untuk menjembatani persoalan tersebut.
Sementara, organisasi baru bernama Malaysia-Indonesia Strategic Centre (MISC) meminta pemerintah dua negara membentuk tim khusus untuk mengkaji apa sebenarnya penyebab yang melatarbelakangi aksi sweeping warga Malaysia.
“Mungkin ada kecemburuaan antara dua negara. Harus ada tim khusus, agar kita tak menghadapi permasalahan yang sama tiap bulan,” kata Mohammad Ezam Mohd Nor. (vvnews/arrahmah.com)