(Arrahmah.com) – Belum reda kemarahan umat Islam disebabkan film “Innocence of Muslims” yang sangat menghina dan melecehkan Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) yang juga berarti menistakan Islam dan umat Islam, kartun yang mengejek Rasulullah di tabloid Prancis Charlie Hebdo juga muncul lagi dan dengan gambaran lebih parah dari sebelumnya, benar-benar membuat umat Islam berada di puncak kemarahan. Demonstrasi atau protes meletus di mana-mana dan Mujahidin melakukan serangan terhadap pasukan pimpinan Amerika, demi membalas mereka yang membiarkan pelecehan terhadap Islam berulang berkali-kali.
Imarah Islam Afghanistan yang memang sedang berjihad melawan orang-orang kafir pimpinan Barat, menyampaikan pesan kepada umat Islam, terutama kepada para pemimpin di negara-negara Muslim, untuk bangkit membela Islam dan Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) yang kesuciannya telah dinodai oleh tangan-tangan berdosa. Mujahidin dalam hal ini memberikan gambaran bahwa gelombang demonstrasi yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan banyak umat Islam yang siap mengorbankan jiwa mereka demi membela Islam. Oleh karena itu, menurut Mujahidin, ini adalah momen yang penting untuk mengumpulkan kekuatan besar melawan musuh-musuh Islam bagi negara-negara Muslim. Mujahidin juga memberikan gambaran kepada para pemimpin di negara-negara Muslim bahwa serangan Mujahidin belum lama ini terhadap Camp Bastion sebagai balasan dan peringatan atas film anti-Islam tersebut yang hanya dilakukan oleh kurang dari 20 Muslim, dengan pertolongan Allah telah memberikan pukulan telak kepada musuh. Lantas bagaimana jika pemimpin negara Muslim mengumpulkan jutaan relawan Muslim untuk melawan musuh?
***
Penodaan terhadap kesucian (Islam) dan tanggung jawab umat Islam
Penghormatan dan penghargaan terhadap kesucian (dari suatu keyakinan) adalah suatu tuntutan yang amat penting bagi fitrah manusia. Setiap manusia, terlepas dari keyakinan atau agamanya, berkewajiban untuk menghargai kesuciannnya. Dia menganggap mempertahankannya sebagai hak hukumnya dan bersedia untuk mengorbankan jiwanya, kekayaannya dan keluarganya demi (kehormatan dan kesucian). Ini adalah realitas yang tidak bisa dibantah oleh seseorang manusia yang realistis.
Kitab-kitab langit sebelumnya (Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an diturunkan -red) yang sekarang telah dihapuskan (diganti dengan kitab suci Al-Qur’an) juga meyakini tentang penhormatan terhadap kesucian. Islam adalah sebuah agama fitrah, menganggap penghormatan terhadap kesucian adalah sebuah prinsip yang penting, oleh karena itu umat Islam berkewajiban untuk menghabiskan hidup mereka dalam cahaya pengajaran Kitab suci Al-Qur’an dan hadits Nabi yang Maksum (shalallahu ‘alaihi wa sallam). Mereka seharusnya membela hal-hal yang disucikan dan harus terus melanjutkan Jihad yang murni hingga dan kecuali ujian dan kesengsaraan telah digantikan dengan kedamaian dan kemenangan.
Di dunia saat ini, kegiatan-kegiatan (perilaku-perilaku) penuh dengan kebencian dan kesengsaraan yang dilakukan oleh elemen-elemen Yahudi yang jahat dan didukung oleh media Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Islam. Penodaan Nabi yang Maksum (Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam), membuat film (yang menistakan) dan kartun tentang beliau, dan kemudian membela perbuatan itu dengan kepemimpinan arogan negara-negara Barat dengan alasan dungu atas nama “kebebasan berbicara”, benar-benar mengkhawatirkan bagi keberadaan, kehormatan dan identitas umat Islam di dunia. Tanah kita, rakyat dan aset bangsa kita telah dirampas oleh para perampok Barat itu dan sekarang mereka menodai kesucian agama kita.
Aktivitas anti-Islam dari dunia Barat itu mengharuskan kesatuan negara-negara Muslim dan mengambil sikap bersatu terkait isu terbaru ini. Kita harus memboikot mereka secara diplomatik dan secara komersil (bisnis) hingga mereka (Barat) memidanakan orang-orang bodoh itu dan rekan-rekan bodoh mereka atau setidaknya mengontrol mereka. Dengan cara ini, para kepala negara Muslim tidak hanya akan mendapatkan keridhoan Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapi mereka juga akan diagungkan/dihormati di tengah rakyat mereka, karena:
1. Dalam pekan demonstrasi yang antusias ini terhadap Barat di berbagai negara di dunia menunjukkan bahwa rakyat Muslim yang gagah berani siap untuk mengorbankan apa saja untuk membela agama mereka. Mereka tidak hanya akan mendukung pimpinan mereka, tetapi mereka juga akan memainkan peran sebagai para tentara yang tidak dapat dikalahkan seperti para sahabat Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam).
2. Serangan berani dan sukses dari Mujahidin terhadap pangkalan Anglo-Amerika di Shorab di provinsi Helmand menunjukkan bahwa para tentara Barat pengecut itu tidak mampu memerangi Mujahidin. Dalam serangan pembalasan tersebut kurang dari 20 orang (Mujahidin) terlibat. Tetapi skala dan kekuatan dari serangan itu mengejutkan Washington maupun London. Otoritas Amerika dan Inggris memberikan pernyataan yang kontradiksi dalam suara mereka yang menggigil. Dalam sepuluh atau sebelas tahun lalu ini adalah pertama kalinya musuh mengakui pentingnya, ancaman, dan efektifitas serangan tersebut dengan mata mereka tertunduk. Selain dari kerugian keuangan dan militer pihak musuh, peran internasional mereka, status dan moral mereka telah mendapatkan pukulan yang tak bisa ditutupi yang kemampuan militer mereka menjadi dipertanyakan dan teknologi modern mereka seakan terhapus. Hal serupa di daerah Mezana, provinsi Zabul, dan daerah Babaji, provinsi Helmand, serangan mematikan dari tentara Afghan yang sadar memaksa musuh mengakui enam “korban.” Kenyatannya jumlahnya lebih tinggi dari yang diakui.
Untuk itu, para kepala negara-negara Islam harus merenungkan realitas bahwa Allah telah memberikan kekuatan seperti itu bagi kurang dari 20 Mukmin yang telah memberikan hukuman yang mengandung peringatan kepada musuh. Maka apa yang akan terjadi dengan kekuatan 15 juta tentara Muslim sukarelawan, dengan rahmat dan pertolongan Allah Subahnahu wa Ta’ala?
Imarah Islam Afghanistan
(siraaj/arrahmah.com)