(Arrahmah.com) – Menjelang 12 tahun berlalunya serangan penuh berkah 11 September 2013 M di New York, Washington dan Pensylvania, Yayasan Media As-Sahab [sayap media Al-Qaeda pusat] pada bulan Syawwal 1434 H/September 2013 M merilis pesan audio Syaikh Aiman azh-Zhawahiri yang berjudul “Iman mengalahkan Arogansi”. Pesan audio eksklusif itu berdurasi 1 jam 12 menit. Al-Fajr Media Center secara resmi mempublikasikan pesan audio tersebut.
Berikut ini terjemahan pesan audio eksklusif Syaikh Aiman azh-Zhawahiri tersebut. Judul-judul dengan huruf besar dalam tanda kurung adalah tambahan redaksi untuk memudahkan pembaca memahami pesan audio Syaikh Aiman az-Zhawahiri yang cukup panjang.
Yayasan Media As-Sahab
mempesembahkan
“Iman Mengalahkan Arogansi“
pesan audio
Syaikh Aiman azh-Zhawahiri
Syawwal 1434 H
Dengan nama Allah. Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, sahabatnya dan segenap umatnya yang setia kepada beliau.
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin di manapun Anda berada
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Amma ba’du.
Hari-hari ini berlalu sejak 12 tahun serangan penuh berkah di New York, Washington dan Pensylvania serta kebodohan Amerika dalam menginvasi Afghanistan. Kebodohan Amerika yang mengakibatkan runtuhnya keterpedayaan Amerika dan tersingkapnya kelemahan kaum salibis. Kebodohan yang menyebabkan Amerika terlibat dalam invasi militer di Afghanistan dan Irak, lalu Amerika melarikan diri dari kedua negara tersebut dalam keadaan kalah perang. Maka keinginan Presiden Amerika, pemerintah Amerika dan Kongres Amerika bukan lagi meraih kemenangan dalam perang [di Afghanistan dan Irak], melainkan mencari selamat dan melarikan diri dari irak dan Afghanistan.
(Obama Pelanjut Bush)
Kerbau bodoh [George Walker] Bush telah menyeret Amerika untuk menginvasi militer Irak dan Afghanistan. Tatkala Bush mengalami kegagalan, kekecewaan dan kekalahan, kekuatan-kekuatan yang berkuasa di Amerika [zionis Yahudi] menghadirkan seorang tukang tipu daya untuk mencoba menipu kaum muslimin dan kaum yang tertindas. Mereka mendatangkan seorang presiden yang murtad [Barack Obama], bapaknya adalah seorang muslim dari Afrika, dengan harapan ia [Obama] bisa menghentikan bencana [kekalahan Amerika di Irak dan Afghanistan].
Maka dalam kampanye pemilunya, ia [Obama] menyatakan bahwa “Irak adalah perang karena pilihan, maka saya akan meninggalkannya agar saya bisa berkonsentrasi untuk peperangan yang darurat [harus berperang] di Afghanistann”. Ia pun meninggalkan Irak, dan inilah dia sekarang meninggalkan Afghanistan, dan tiada pilihan baginya selain harus mengumumkan kekalahannya.
Ia tidak mendapatkan hal untuk dia banggakan di depan Kongres Amerika yang lebih baik selain daripada pengumuman bahwa dirinya melarikan diri dari Afghanistan.
(Kekalahan Obama di Afghanistan)
Media massa internasional [di tangan zionis Yahudi dan salibis] berusaha untuk menutup-nutupi kegagalan Obama di Afghanistan, maka media massa internasional pura-pura lalai dari berita-berita penarikan mundur pasukan Amerika dari Afghanistan. Namun aib sejarah ini terlalu besar untuk ditutup-tutupi dan terlalu keji untuk dihapus.
Dalam usahanya untuk menyelamatkan sisa-sisa air mukanya, Obama mengatakan “saya meraih kemenangan atas Al-Qaeda, saya akan mengalahkan mereka dengan pesawat-pesawat mata-mata [drone]”.
Sejak kapan pesawat-pesawat itu bisa menolong pasukan yang telah melarikan diri? Seandainya pesawat-pesawat itu memberi manfaat, tentulah akan bermanfaat bagi kalian bombardir udara biadab yang kalian lakukan di Vietnam, negara yang kalian tinggalkan dengan kekalahan pahit yang kalian alami, setelah kalian membumi hanguskan negara itu dengan bombardir pesawat-pesawat tempur kalian.
(Arti Penting Peristiwa Boston)
Ketika api jihad di Amerika semakin membara, Obama berdiri secara sempoyongan dan mengatakan: “Tekanan yang kami berikan kepada Al-Qaeda pusat telah menimbulkan terorisme dalam bentuk-bentuk lain yang lebih rumit.” Obama menjadikan dirinya sendiri bahan ejekan sejarah.
Lalu Obama mengatakan bahwa peristiwa Boston mengandung beberapa persoalan yang memerlukan jawaban.
Sendainya Obama jujur, tentu ia akan mengatakan peristiwa Boston mengandung beberapa persoalan yang kita lari [enggan] dari menjawabnya.
Sesungguhnya peristiwa Boston menegaskan kepada bangsa Amerika sejauh mana kebohongan dan tipu daya Amerika kepada diri mereka sendiri serta arogansi mereka untuk menerima kebenaran yang terang benderang seperti matahari, yaitu kenyataan bahwa Amerika tidak menghadapi beberapa individu, beberapa tanzhim atau beberapa jama’ah; namun Amerika menghadapi sebuah umat [Islam] yang bangkit, bangkit berjihad untuk membela nyawa, kehormatan, kemuliaan dan kekayaan alamnya.
(Hakekat Al-Qaeda)
Hal yang pemerintah Amerika tidak mau mengakuinya adalah kenyataan bahwa Al-Qaeda adalah sebuah pesan [misi] sebelum ia sebuah tanzhim, sementara pesan tersebut telah sampai dan menyebar luas dengan karunia Allah semata, dan kaum muslimin telah merangkup pesan tersebut.
Pesan tersebut sederhana dan mudah dipahami, yaitu “wahai kaum muslimin, jika kalian ingin hidup secara mulia, merdeka dan terhormat, maka kalian harus melindungi kemuliaan [Islam] ini, dan sesungguhnya Amerika bukanlah kekuatan dongeng yang tak terkalahkan. Amerika pada akhirnya adalah manusia juga, bagian dari umat manusia, Amerika juga bisa kalah, gagal dan dihukum. Inilah dia kekuatan yang menganggap dirinya kekuatan terbesar dalam sejarah manusia, untuk pertama kalinya telah diserang di halaman rumahnya sendiri, telah dikalahkan di Irak lalu dikalahkan di Afghanistan oleh tangan mujahidin yang sederhana, yang hanya membawa pisau dan Klasnikhov.
Sesungguhnya ini adalah kekalahan teknologi di hadapan keimanan dan kekalahan imperium di hadapan keyakinan. Sesungguhnya ini adalah kekalahan nilai-nilai Barat yang salibis dan materialis di hadapan nilai-nilai Islam, tauhid, takwa dan penjagaan kesucian diri.
Berapa sih kekuatan Imarah Islam Afghanistan di bawah pimpinan Amirul Mu’minin Mulla Muhammad Umar Mujahid [semoga Allah menjaganya]? Berapa pula pasukan Amerika yang mengerahkan kendaraan-kendaraan tempur dan tentara-tentaranya?
Namun Mulla Umar lebih benar bashirah-nya saat beliau mengatakan: “Allah telah berjanji akan memenangkan kami dan Bush telah berjanji akan mengalahkan kami, maka mari kita lihat siapa yang lebih benar janjinya?”
(Kejahatan Demi Kejahatan Amerika kepada Kaum Muslimin)
Dengan siasatnya yang sudah robek, Amerika setiap hari menuangkan minyak ke dalam api. Kejahatan demi kejahatan [Amerika] yang terus berlanjut di Palestina, Afghanistan, kawasan persukuan di Pakistan, Yaman dan Mali; pencurian terus-menerus terhadap kekayaan alam kaum muslimin, yang dinamakan oleh Syaikh Usamah bin Ladin [semoga Allah menyayanginya] sebagai “pencurian terbesar dalam sejarah umat manusia”, kekejian terhadap hal-hal yang dianggap suci oleh kaum muslimin dan terhadap pribadi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, pasukan-pasukan ganas yang menjajah negeri-negeri kaum muslimin, pangkalan-pangkalan militer salibis yang menyebar luas dan mengepung dunia Islam, dukungan Amerika kepada rezim-rezim diktator lagi rusak di kawasan Teluk, dunia Arab dan dunia Islam…semua kejahatan Amerika ini semakin menghasung kaum muslimin untuk melawan kejahatan-kejahatan Amerika.
Sesungguhnya perlakuan biadab Amerika terhadap tawanan kaum muslimin adalah kejahatan yang sekali-kali tidak akan pernah dilupakan oleh umat Islam. Sesungguhnya Amerika mengingkari kewajiban melaksanakan perjanjian Jenewa dan larangan menyiksa tawanan, Amerika justru menyiksa tawanan kaum muslimin secara fisik dan mental, menyekap mereka dalam penjara-penjara rahasia di mana keluarga mereka tidak mengetahui berita apapun tentang mereka, penahanan mereka untuk jangka waktu yang tidak ditentukan tanpa adanya tuduhan apapun…semua kejahatan itu telah memberikan hak kepada kaum muslimin untuk menghentikan kejahatan Amerika dan memperlakukan Amerika dengan perlakuan setimpal.
Di antara hal pertama yang dilakukan oleh Obama setelah dilantik menjadi presiden adalah mengampuni para penyidik CIA yang telah melakukan penyiksaan biadab kepada kaum muslimin. Obama hendak mengirimkan pesan yang jelas kepada kaum muslimin bahwa kami [AS dan CIA] akan tetap menyiksa tawanan-tawanan kalian [kaum muslimin], bahwa perjanjian apapun yang kami tanda tangani tentang larangan penyiksaan dan perlakuan manusiawi kepada para tawanan adalah hak kami, bukan hak kalian, sebab kalian tidak akan mendapatkan dar kami selain kejahatan, penyiksaan dan penghinaan.
Saudara-saudaraku kaum muslimin…
Sesungguhnya kita tidak akan bisa membebaskan tawanan-tawanan kita kecuali dengan kekuatan, di mana Amerika tidak memahami bahasa selainnya. Sesungguhnya tawanan-tawanan [kaum muslimin] tidak akan bisa dibebaskan dengan harapan-harapan kosong, tidak pula dengan demonstrasi dan mediasi, namun dengan cara kita menawan musuh-musuh kita sebagaimana mereka menawan kita.
(Arogansi Amerika setelah 12 tahun berlalunya 11/9)
Peperangan yang penuh berkah pada 11 September [2001] adalah hasil dari kejahatan-kejahatan Amerika yang terus-menerus terhadap kaum muslimin, dan disebabkan oleh penjajahan Amerika terhadap negeri-negeri kaum muslimin. Hari ini setelah 12 tahun dari peperangan yang penuh berkah tersebut, Amerika justru semakin menambah kejahatan-kejahatan yang mendorong kaum muslimin untuk mengulang peperangan yang penuh berkah tersebut.
Di antara tanda-tanda gembira datangnya kemenangan kepada umat Islam adalah fakta bahwa Amerika bersikeras melanjutkan kesalahan-kesalahan yang sama, Amerika bersikeras berlari dalam lubang yang gelap gulita, berpindah dari satu kegagalan kepada kegagalan lainnya, dari satu kekalahan kepada kekalahan lainnya. Semoga hal ini merupakan cara Allah mengatur mereka untuk Allah menghancurkan mereka sebagaimana Allah telah menghancurkan umat-umat terdahulu yang menyombongkan diri.
Nabi Musa ‘alaihis salam telah mendoakan kehancuran untuk Fir’aun dan kaumnya. Allah Ta’ala berfirman:
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ
Dan Musa berdoa “Wahai Rabb kami, Engkau telah memberikan kepada Fir’aun dan para pembesarnya perhiasan dan harta benda dalam kehidupan dunia [namun mereka mempergunakannya] untuk menyesatkan [umat manusia] dari jalan-My. Wahai Rabb kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.” (QS. Yunus [10]: 88)
Ia adalah keganasan imperium yang menolak untuk menerima kebenaran, sehingga menggiringnya menuju kebinasaannya sendiri.
(Titik kelemahan Amerika)
Sesungguhnya keganasan Amerika ini mengharuskan kaum muslimin untuk menghadangnya, dan menghadang keganasan Amerika bukanlah hal yang mustahil. Kita harus menguras habis Amerika secara ekonomi dengan menariknya agar terus-menerus menggelontorkan anggarannya yang besar untuk membiayai keamanannya. Karena sesungguhnya titik kelemahan Amerika adalah pada bidang ekonominya, yang mulai meratap akibat cucuran pembiayaan di bidang militer dan keamanan.
Jika Allah telah memberi kita taufik untuk mendorong Amerika agar terus-menerus mengucurkan dananya dalam operasi militer dan keamanan, niscaya Amerika akan runtuh dalam waktu dekat dengan izin Allah, sebagaimana runtuhnya imperium-imperium terdahulu yang menyombongkan dirinya.
(Taktik perang gerilya di Amerika)
Sesungguhnya terus-menerus menguras pembiayaan militer dan keamanan Amerika menuntut kita untuk menjadikan Amerika senantiasa dalam keadaan siaga dan menanti-nanti, kapan dan di mana serangan [mujahidin] berikutnya akan terjadi?
Membuat Amerika terus-menerus dalam kondisi siaga dan menunggu-nunggu tidak membebani kita selain serangan-serangan terpisah di sana dan sini. Maksudnya, sebagaimana kita telah mengalahkan Amerika dalam perang-perang gerilya di Somalia, Yaman, Irak dan Afghanistan; demikian pula kita harus melanjutkannya dengan hal serupa [perang gerilya] di negara Amerika sendiri.
Serangan-serangan terpisah ini bias dilakukan oleh seorang akh [muslim] saja atau segelintir ikhwan.
Bersamaan dengan serangan-serangan terpisah ini, kita harus mengintai, mengawasi dan menunggu-nunggu kesempatan untuk melakukan serangan yang besar, meskipun untuk itu kita harus bersabar menunggu selama beberapa tahun.
(Boikot produk Amerika dan sekutunya)
Lebih dari semua usaha [militer] tersebut, kita harus mengasung umat Islam untuk melakukan pemboikotan ekonomi terhadap Amerika dan sekutu-sekutunya, kita harus menerangkan kepada kaum muslimin bahwa setiap dolar yang kita pergunakan untuk membeli produk Amerika dan sekutu-sekutunya akan beralih menjadi sebutir peluru atau serpihan bom yang membunuh seorang muslim di Palestina atau Afghanistan, atau beralih menjadi bahan bakar bagi tank-tank, pesawat-pesawat tempur dan kapal-kapal perang Amerika dan sekutunya yang menjajah negeri-negeri kita.
Bahkan kita harus menghasung umat Islam untuk meninggalkan dolar dan menggantinya dengan mata uang negara-negara yang tidak turut serta dalam memerangi kita.
Bersambung, insya Allah…
Pesan syaikh selengkapnya berbahasa arab : Pesan audio eksklusif Syaikh Aiman azh-Zhawahiri berkaitan dengan 12 tahun terjadinya serangan 11 September
(muhibalmajdi/arrahmah.com)
Baca : Bagian 2
(Arrahmah.com) – Menjelang 12 tahun berlalunya serangan penuh berkah 11 September 2013 M di New York, Washington dan Pensylvania, Yayasan Media As-Sahab [sayap media Al-Qaeda pusat] pada bulan Syawwal 1434 H/September 2013 M merilis pesan audio Syaikh Aiman azh-Zhawahiri yang berjudul “Iman mengalahkan Arogansi”. Pesan audio eksklusif itu berdurasi 1 jam 12 menit. Al-Fajr Media Center secara resmi mempublikasikan pesan audio tersebut.
Berikut ini terjemahan pesan audio eksklusif Syaikh Aiman azh-Zhawahiri tersebut. Judul-judul dengan huruf besar dalam tanda kurung adalah tambahan redaksi untuk memudahkan pembaca memahami pesan audio Syaikh Aiman az-Zhawahiri yang cukup panjang.
Yayasan Media As-Sahab
mempesembahkan
“Iman Mengalahkan Arogansi“
pesan audio
Syaikh Aiman azh-Zhawahiri
Syawwal 1434 H
Dengan nama Allah. Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, sahabatnya dan segenap umatnya yang setia kepada beliau.
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin di manapun Anda berada
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Amma ba’du.
Hari-hari ini berlalu sejak 12 tahun serangan penuh berkah di New York, Washington dan Pensylvania serta kebodohan Amerika dalam menginvasi Afghanistan. Kebodohan Amerika yang mengakibatkan runtuhnya keterpedayaan Amerika dan tersingkapnya kelemahan kaum salibis. Kebodohan yang menyebabkan Amerika terlibat dalam invasi militer di Afghanistan dan Irak, lalu Amerika melarikan diri dari kedua negara tersebut dalam keadaan kalah perang. Maka keinginan Presiden Amerika, pemerintah Amerika dan Kongres Amerika bukan lagi meraih kemenangan dalam perang [di Afghanistan dan Irak], melainkan mencari selamat dan melarikan diri dari irak dan Afghanistan.
(Obama Pelanjut Bush)
Kerbau bodoh [George Walker] Bush telah menyeret Amerika untuk menginvasi militer Irak dan Afghanistan. Tatkala Bush mengalami kegagalan, kekecewaan dan kekalahan, kekuatan-kekuatan yang berkuasa di Amerika [zionis Yahudi] menghadirkan seorang tukang tipu daya untuk mencoba menipu kaum muslimin dan kaum yang tertindas. Mereka mendatangkan seorang presiden yang murtad [Barack Obama], bapaknya adalah seorang muslim dari Afrika, dengan harapan ia [Obama] bisa menghentikan bencana [kekalahan Amerika di Irak dan Afghanistan].
Maka dalam kampanye pemilunya, ia [Obama] menyatakan bahwa “Irak adalah perang karena pilihan, maka saya akan meninggalkannya agar saya bisa berkonsentrasi untuk peperangan yang darurat [harus berperang] di Afghanistann”. Ia pun meninggalkan Irak, dan inilah dia sekarang meninggalkan Afghanistan, dan tiada pilihan baginya selain harus mengumumkan kekalahannya.
Ia tidak mendapatkan hal untuk dia banggakan di depan Kongres Amerika yang lebih baik selain daripada pengumuman bahwa dirinya melarikan diri dari Afghanistan.
(Kekalahan Obama di Afghanistan)
Media massa internasional [di tangan zionis Yahudi dan salibis] berusaha untuk menutup-nutupi kegagalan Obama di Afghanistan, maka media massa internasional pura-pura lalai dari berita-berita penarikan mundur pasukan Amerika dari Afghanistan. Namun aib sejarah ini terlalu besar untuk ditutup-tutupi dan terlalu keji untuk dihapus.
Dalam usahanya untuk menyelamatkan sisa-sisa air mukanya, Obama mengatakan “saya meraih kemenangan atas Al-Qaeda, saya akan mengalahkan mereka dengan pesawat-pesawat mata-mata [drone]”.
Sejak kapan pesawat-pesawat itu bisa menolong pasukan yang telah melarikan diri? Seandainya pesawat-pesawat itu memberi manfaat, tentulah akan bermanfaat bagi kalian bombardir udara biadab yang kalian lakukan di Vietnam, negara yang kalian tinggalkan dengan kekalahan pahit yang kalian alami, setelah kalian membumi hanguskan negara itu dengan bombardir pesawat-pesawat tempur kalian.
(Arti Penting Peristiwa Boston)
Ketika api jihad di Amerika semakin membara, Obama berdiri secara sempoyongan dan mengatakan: “Tekanan yang kami berikan kepada Al-Qaeda pusat telah menimbulkan terorisme dalam bentuk-bentuk lain yang lebih rumit.” Obama menjadikan dirinya sendiri bahan ejekan sejarah.
Lalu Obama mengatakan bahwa peristiwa Boston mengandung beberapa persoalan yang memerlukan jawaban.
Sendainya Obama jujur, tentu ia akan mengatakan peristiwa Boston mengandung beberapa persoalan yang kita lari [enggan] dari menjawabnya.
Sesungguhnya peristiwa Boston menegaskan kepada bangsa Amerika sejauh mana kebohongan dan tipu daya Amerika kepada diri mereka sendiri serta arogansi mereka untuk menerima kebenaran yang terang benderang seperti matahari, yaitu kenyataan bahwa Amerika tidak menghadapi beberapa individu, beberapa tanzhim atau beberapa jama’ah; namun Amerika menghadapi sebuah umat [Islam] yang bangkit, bangkit berjihad untuk membela nyawa, kehormatan, kemuliaan dan kekayaan alamnya.
(Hakekat Al-Qaeda)
Hal yang pemerintah Amerika tidak mau mengakuinya adalah kenyataan bahwa Al-Qaeda adalah sebuah pesan [misi] sebelum ia sebuah tanzhim, sementara pesan tersebut telah sampai dan menyebar luas dengan karunia Allah semata, dan kaum muslimin telah merangkup pesan tersebut.
Pesan tersebut sederhana dan mudah dipahami, yaitu “wahai kaum muslimin, jika kalian ingin hidup secara mulia, merdeka dan terhormat, maka kalian harus melindungi kemuliaan [Islam] ini, dan sesungguhnya Amerika bukanlah kekuatan dongeng yang tak terkalahkan. Amerika pada akhirnya adalah manusia juga, bagian dari umat manusia, Amerika juga bisa kalah, gagal dan dihukum. Inilah dia kekuatan yang menganggap dirinya kekuatan terbesar dalam sejarah manusia, untuk pertama kalinya telah diserang di halaman rumahnya sendiri, telah dikalahkan di Irak lalu dikalahkan di Afghanistan oleh tangan mujahidin yang sederhana, yang hanya membawa pisau dan Klasnikhov.
Sesungguhnya ini adalah kekalahan teknologi di hadapan keimanan dan kekalahan imperium di hadapan keyakinan. Sesungguhnya ini adalah kekalahan nilai-nilai Barat yang salibis dan materialis di hadapan nilai-nilai Islam, tauhid, takwa dan penjagaan kesucian diri.
Berapa sih kekuatan Imarah Islam Afghanistan di bawah pimpinan Amirul Mu’minin Mulla Muhammad Umar Mujahid [semoga Allah menjaganya]? Berapa pula pasukan Amerika yang mengerahkan kendaraan-kendaraan tempur dan tentara-tentaranya?
Namun Mulla Umar lebih benar bashirah-nya saat beliau mengatakan: “Allah telah berjanji akan memenangkan kami dan Bush telah berjanji akan mengalahkan kami, maka mari kita lihat siapa yang lebih benar janjinya?”
(Kejahatan Demi Kejahatan Amerika kepada Kaum Muslimin)
Dengan siasatnya yang sudah robek, Amerika setiap hari menuangkan minyak ke dalam api. Kejahatan demi kejahatan [Amerika] yang terus berlanjut di Palestina, Afghanistan, kawasan persukuan di Pakistan, Yaman dan Mali; pencurian terus-menerus terhadap kekayaan alam kaum muslimin, yang dinamakan oleh Syaikh Usamah bin Ladin [semoga Allah menyayanginya] sebagai “pencurian terbesar dalam sejarah umat manusia”, kekejian terhadap hal-hal yang dianggap suci oleh kaum muslimin dan terhadap pribadi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, pasukan-pasukan ganas yang menjajah negeri-negeri kaum muslimin, pangkalan-pangkalan militer salibis yang menyebar luas dan mengepung dunia Islam, dukungan Amerika kepada rezim-rezim diktator lagi rusak di kawasan Teluk, dunia Arab dan dunia Islam…semua kejahatan Amerika ini semakin menghasung kaum muslimin untuk melawan kejahatan-kejahatan Amerika.
Sesungguhnya perlakuan biadab Amerika terhadap tawanan kaum muslimin adalah kejahatan yang sekali-kali tidak akan pernah dilupakan oleh umat Islam. Sesungguhnya Amerika mengingkari kewajiban melaksanakan perjanjian Jenewa dan larangan menyiksa tawanan, Amerika justru menyiksa tawanan kaum muslimin secara fisik dan mental, menyekap mereka dalam penjara-penjara rahasia di mana keluarga mereka tidak mengetahui berita apapun tentang mereka, penahanan mereka untuk jangka waktu yang tidak ditentukan tanpa adanya tuduhan apapun…semua kejahatan itu telah memberikan hak kepada kaum muslimin untuk menghentikan kejahatan Amerika dan memperlakukan Amerika dengan perlakuan setimpal.
Di antara hal pertama yang dilakukan oleh Obama setelah dilantik menjadi presiden adalah mengampuni para penyidik CIA yang telah melakukan penyiksaan biadab kepada kaum muslimin. Obama hendak mengirimkan pesan yang jelas kepada kaum muslimin bahwa kami [AS dan CIA] akan tetap menyiksa tawanan-tawanan kalian [kaum muslimin], bahwa perjanjian apapun yang kami tanda tangani tentang larangan penyiksaan dan perlakuan manusiawi kepada para tawanan adalah hak kami, bukan hak kalian, sebab kalian tidak akan mendapatkan dar kami selain kejahatan, penyiksaan dan penghinaan.
Saudara-saudaraku kaum muslimin…
Sesungguhnya kita tidak akan bisa membebaskan tawanan-tawanan kita kecuali dengan kekuatan, di mana Amerika tidak memahami bahasa selainnya. Sesungguhnya tawanan-tawanan [kaum muslimin] tidak akan bisa dibebaskan dengan harapan-harapan kosong, tidak pula dengan demonstrasi dan mediasi, namun dengan cara kita menawan musuh-musuh kita sebagaimana mereka menawan kita.
(Arogansi Amerika setelah 12 tahun berlalunya 11/9)
Peperangan yang penuh berkah pada 11 September [2001] adalah hasil dari kejahatan-kejahatan Amerika yang terus-menerus terhadap kaum muslimin, dan disebabkan oleh penjajahan Amerika terhadap negeri-negeri kaum muslimin. Hari ini setelah 12 tahun dari peperangan yang penuh berkah tersebut, Amerika justru semakin menambah kejahatan-kejahatan yang mendorong kaum muslimin untuk mengulang peperangan yang penuh berkah tersebut.
Di antara tanda-tanda gembira datangnya kemenangan kepada umat Islam adalah fakta bahwa Amerika bersikeras melanjutkan kesalahan-kesalahan yang sama, Amerika bersikeras berlari dalam lubang yang gelap gulita, berpindah dari satu kegagalan kepada kegagalan lainnya, dari satu kekalahan kepada kekalahan lainnya. Semoga hal ini merupakan cara Allah mengatur mereka untuk Allah menghancurkan mereka sebagaimana Allah telah menghancurkan umat-umat terdahulu yang menyombongkan diri.
Nabi Musa ‘alaihis salam telah mendoakan kehancuran untuk Fir’aun dan kaumnya. Allah Ta’ala berfirman:
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ
Dan Musa berdoa “Wahai Rabb kami, Engkau telah memberikan kepada Fir’aun dan para pembesarnya perhiasan dan harta benda dalam kehidupan dunia [namun mereka mempergunakannya] untuk menyesatkan [umat manusia] dari jalan-My. Wahai Rabb kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.” (QS. Yunus [10]: 88)
Ia adalah keganasan imperium yang menolak untuk menerima kebenaran, sehingga menggiringnya menuju kebinasaannya sendiri.
(Titik kelemahan Amerika)
Sesungguhnya keganasan Amerika ini mengharuskan kaum muslimin untuk menghadangnya, dan menghadang keganasan Amerika bukanlah hal yang mustahil. Kita harus menguras habis Amerika secara ekonomi dengan menariknya agar terus-menerus menggelontorkan anggarannya yang besar untuk membiayai keamanannya. Karena sesungguhnya titik kelemahan Amerika adalah pada bidang ekonominya, yang mulai meratap akibat cucuran pembiayaan di bidang militer dan keamanan.
Jika Allah telah memberi kita taufik untuk mendorong Amerika agar terus-menerus mengucurkan dananya dalam operasi militer dan keamanan, niscaya Amerika akan runtuh dalam waktu dekat dengan izin Allah, sebagaimana runtuhnya imperium-imperium terdahulu yang menyombongkan dirinya.
(Taktik perang gerilya di Amerika)
Sesungguhnya terus-menerus menguras pembiayaan militer dan keamanan Amerika menuntut kita untuk menjadikan Amerika senantiasa dalam keadaan siaga dan menanti-nanti, kapan dan di mana serangan [mujahidin] berikutnya akan terjadi?
Membuat Amerika terus-menerus dalam kondisi siaga dan menunggu-nunggu tidak membebani kita selain serangan-serangan terpisah di sana dan sini. Maksudnya, sebagaimana kita telah mengalahkan Amerika dalam perang-perang gerilya di Somalia, Yaman, Irak dan Afghanistan; demikian pula kita harus melanjutkannya dengan hal serupa [perang gerilya] di negara Amerika sendiri.
Serangan-serangan terpisah ini bias dilakukan oleh seorang akh [muslim] saja atau segelintir ikhwan.
Bersamaan dengan serangan-serangan terpisah ini, kita harus mengintai, mengawasi dan menunggu-nunggu kesempatan untuk melakukan serangan yang besar, meskipun untuk itu kita harus bersabar menunggu selama beberapa tahun.
(Boikot produk Amerika dan sekutunya)
Lebih dari semua usaha [militer] tersebut, kita harus mengasung umat Islam untuk melakukan pemboikotan ekonomi terhadap Amerika dan sekutu-sekutunya, kita harus menerangkan kepada kaum muslimin bahwa setiap dolar yang kita pergunakan untuk membeli produk Amerika dan sekutu-sekutunya akan beralih menjadi sebutir peluru atau serpihan bom yang membunuh seorang muslim di Palestina atau Afghanistan, atau beralih menjadi bahan bakar bagi tank-tank, pesawat-pesawat tempur dan kapal-kapal perang Amerika dan sekutunya yang menjajah negeri-negeri kita.
Bahkan kita harus menghasung umat Islam untuk meninggalkan dolar dan menggantinya dengan mata uang negara-negara yang tidak turut serta dalam memerangi kita.
Bersambung, insya Allah…
Pesan syaikh selengkapnya berbahasa arab : Pesan audio eksklusif Syaikh Aiman azh-Zhawahiri berkaitan dengan 12 tahun terjadinya serangan 11 September
(muhibalmajdi/arrahmah.com)