KHURASAN (Arrahmah.com) – Amir Mujahidin Al-Qaeda Pusat, Syaikh Aiman Az-Zhawahiri, tak henti-hentinya menyambung komunikasi dengan kaum muslimin dan mujahidin Islam di berbagai penjuru dunia. Dengan keterbatasan sarana dan resiko keamanan yang sangat tinggi, beliau selalu menyampaikan belasungkawa, pujian, nasehat dan arahan kepada kaum muslimin dan mujahidin.
Menyambut Idul Adha 1434 H, Yayasan Media As-Sahab sebagai sayap media Mujahidin Al-Qaeda Pusat kembali merilis pesan audio terbaru Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. Pesan audio tersebut berdurasi 16 menit 41 detik dan berjudul “Tauhid Dalam Menghadapi Thaghut”. Berikut ini terjemahan pesan audio tersebut. Semoga bermanfaat.
Yayasan Media As-Sahab
Dzulhijah 1434 H / Oktober 2013 M
mempersembahkan
pesan audio
Syaikh Aiman Az-Zhawahiri
dengan julul
“Tauhid Dalam Menghadapi Thaghut“
(bagian 2)
Tragedi di Mesir
Adapun di Mesir, peristiwa-peristiwa yang belakangan terjadi berupa kebiadaban-kebiadaban yang dilakukan oleh para jagal militer ke-Amerika-amerikaan, pembantu-pembantu dan antek-antek mereka, menuntut kita untuk merenungkan cara untuk menghentikan kebiadaban-kebiadaban ini.
Sesungguhnya kebiadaban, kekerasan dan tindakan represif yang dilakukan dalam pembantaian-pembantaian ini membuktikan sejauh mana kedengkian militer sekuler ke-Amerika-amerikaan dan sekutu-sekutunya dari kalangan musuh-musuh Islam terhadap setiap orang yang beragama Islam.
(Tindakan represif junta militer) itu adalah sikap keras yang tidak mengindahkan kehormatan mayat-mayat (kaum muslimin), kemuliaan korban-korban tewas dan kelemahan orang-orang sipil tak bersenjata yang diburu (oleh aparat keamanan). Sesungguhnya itu adalah sikap keras yang ingin melampiaskan dendam kepada setiap orang yang mengangkat syiar kaum muslimin.
Barat dalang kudeta militer dan kebiadaban junta militer Mesir
Semua kebiadaban tersebut terjadi dengan didengar, dilihat, disupervisi dan dimanage oleh Barat, yang mengendalikan peperangan dari kejauhan dan (pura-pura) menyayangkan saat sebagian kebiadaban itu terbongkar.
Sesungguhnya militer sekuler dan sekutu-sekutunya dari kalangan musuh-musuh Islam ingin mencabut sampai ke akar-akarnya setiap orang yang mengangkat syiar Islam. Mereka melindasnya dengan tank mereka, membunuhnya dengan peluru tajam mereka, dan menjebloskannya ke dalam penjara mereka. Dengan itu mereka mengembalikan tragedi baru gerakan Islam di Mesir yang dihinakan, ditindas, dan dikubur.
Tragedi Mesir: Perang Terhadap Islam
Saya harus menegaskan kembali bahwa kebiadaban ini tidak ditujukan kepada satu kelompok gerakan Islam tertentu, tetapi maksudnya adalah menghadapi setiap arah perjuangan Islam apapun.
Faktor yang mendorong terjadinya pembantaian-pembantaian ini adalah ketakutan Amerika- Yahudi dan ketakutan sekutu-sekutu Barat dari kalangan sekuler, salibis [Kristen Koptik], kroni-kroni mantan rezim sebelumnya [Husni Mubarak] dan para penyembah gaji dan selain mereka, baik dari kalangan arah perjuangan Islam maupun arah perjuangan “semi Islam”.
Kita harus senantiasa mengingat kenyataan ini dengan baik, sehingga kita bisa memahami bahwa pada hakekatnya konflik yang terjadi di Mesir bukanlah konflik politik, perang kepentingan atau perang keuntungan seputar kekuasaan dan kepentingan belaka; namun sebenarnya konflik yang lebih besar dari itu semua, meskipun di dalamnya bercampur baur politik, kepentingan dan keuntungan, bahkan syahwat dan ambisi-ambisi.
Sesungguhnya ia adalah perang terhadap Islam, perang terhadap Syariat Islam, perang terhadap pengakuan bahwa hanya di tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala semata hak menetapkan undang-undang, perang terhadap kemerdekaan umat Islam dan perang terhadap Khilafah Islamiyah.
Seruan Tauhid Untuk Menghadang Persekutuan Musuh Islam
Jika telah jelas bagi kita bahwa sikap mengalah apapun dalam aspek akidah maupun politik kepada kekuatan-kekuatan yang memusuhi Islam sekali-kali tidak akan membuat kekuatan-kekuatan tersebut ridha, dan bahwa kekuatan-kekuatan tersebut hanya akan menerima kadar minimal [sikap mengalah] dengan melenyapkan Islam secara total dari kekuasaan, sebagaimana dahulu Blok Sekutu melenyapkan Daulah Khilafah (Turki Utsmani) pasca Perang Dunia I.
Jika telah jelas bagi kita bahwa kekuatan apapun yang beraliran Islam pada akhirnya akan dituduh sebagai kekuatan “teroris”, meskipun kekuatan tersebut berlepas diri apa yang oleh Amerika dinamakan “terorisme” dan meskipun kekuatan tersebut mengutuk keras saudara-saudara mereka, mujahidin.
Maka saya menyerukan kepada saudara-saudaraku yang mulia kaum Muslimin di Mesir untuk menghadang persekutuan Amerika – Israel – sekuleris – Salibis ini, yang dipimpin oleh sekuleris militeris yang mendatangkan bencana paling buruk dalam sejarah kontemporer kita.
Saya menyerukan kepada mereka untuk menghadang persekutuan jahat ini dengan memegang teguh akidah Islam, yang ditegaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam kitab suci-Nya dengan berfirman:
إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
“Sesungguhnya hak menetapkan hokum hanyalah milik Allah. Allah memerintahkan kalian untuk tidak beribadah kecuali kepada Allah semata.” (QS. Yusuf [12]: 40)
Saya menyerukan kepada mereka untuk membebaskan diri dari belenggu-belenggu [Perjanjian] Sykes – Picot dan Lord Katchner. Hendaklah mereka mengetahui bahwa Mesir adalah bagian dari negeri-negeri kaum muslimin. Hendakknya mereka mencampakkan fanatisme tanah air dan mengikatkan diri dengan ikatan Ukhuwah Islamiyah.
Saya menyerukan kepada mereka untuk tidak melepaskan [sebagian ajaran] akidah dan dien mereka, hanya demi meraih ridha musuh-musuh Islam. Saya menyerukan kepada mereka untuk bersatu di sekitar kalimat tauhid, untuk membebaskan Mesir dari “gerombolan kriminal” ini, yang meloncat ke kursi kekuasaan dengan menggunakan besi dan api [kudeta militer] dan memperalat sikap mengalah sebagian kelompok demi mengejar kesepakatan nasional yang palsu.
(bersambung, insya Allah)
(muhibalmajdi/arrahmah.com)