BAGHDAD (Arrahmah.com) – Juru bicara resmi Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) Syaikh Abu Muhammad al-Adnani menampik tuduhan-tuduhan palsu terhadap ISIS yang dipublikasikan oleh media massa mainstream.
Hal itu ditegaskan oleh Syaikh Abu Muhammad al-Adnani dalam pesan audio berjudul “Cukuplah engkau memiliki Allah, wahai Daulah Islam“. Pesan audio berdurasi 21 menit 30 detik itu dirilis oleh Yayasan Media Al-Furqan, sayap media Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) pada pekan keempat September 2013 M.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Yayasan Media Al-Furqan
mempersembahkan
Pesan audio
Asy-Syaikh al-mujahid Abu Muhammad al-Adnani asy-Syami
Juru bicara resmi Daulah Islam Irak dan Syam
dengan judul
“Cukuplah engkau memiliki Allah, wahai Daulah yang dizalimi”
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Kokoh. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi yang diutus dengan pedang sebagai rahmat bagi seluruh alam. Amma ba’du.
Allah Ta’ala berfirman:
﴿وَقَالَ الَّذِينَ استُضعِفُوا لِلَّذِينَ استَكبَرُوا بَل مَكرُ اللَّيلِ وَالنَّهَارِ إِذ تَأمُرُونَنَا أَن نَّكفُرَ بِاللَّـهِ وَنَجعَلَ لَهُ أَندَادًا وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا العَذَابَ وَجَعَلنَا الأَغلَالَ فِي أَعنَاقِ الَّذِينَ كَفَرُوا هَل يُجزَونَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعمَلُونَ﴾.
Dan orang-orang yang dianggap lemah [para pengikut] berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri [para pemimpin]: “(Tidak) sebenarnya tipu daya kalian di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kalian mengajak kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.” Kedua belah pihak (pengikut dan pemimpin] menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Saba’ [34]: 33)
Sesungguhnya Barat yang kafir telah melancarkan serangan media massa yang gencar terhadap mujahidin Daulah Islam Irak dan Sham (ISIS). Untuk hal itu Barat telah mengerahkan seluruh chanel TV para thaghut [rezim-rezim sekuler] dan “genderang-genderang” kekafiran di setiap tempat. Mereka melancarkan makar terhadap mujahidin dan kaum muslimin, siang dan malam.
Di antara serangan keji media massa yang paling menonjol adalah sebagai berikut:
Serangan Pertama:
Menuduh Daulah Islam (ISIS) meledakkan masjid-masjid di kawasan-kawasan sunni di Irak.
Perumpamaannya adalah seperti [rezim Syiah Irak] menangkap seorang muslim awam penduduk kota Samara yang dizalimi, lalu mengaraknya keliling kota dengan mengumumkan orang itu adalah tentara Daulah Islam dan pelaku peledakan di masjid jami’ Mush’ab bin Umair.
Namun atas karunia Allah, tuduhan-tuduhan ngawur dan berita-berita palsu seperti ini tidak mempan terhadap penduduk Ahlus Sunnah di Irak. Karena mereka kini telah mengetahui manhaj Daulah Islam yang sebenarnya dan berlepas dirinya kami [ISIS] dari menargetkan kaum muslimin atau menumpahkan darah mereka.
Bukan kami yang menargetkan kaum muslimin, atau meledakkan masjid-masjid mereka atau pasar-pasar mereka di tempat manapun…Hal itu adalah tindakan orang-orang Rafidhah dan dikoordinasikan serta disuper visi oleh Dinas Intelijen rezim Shafawi yang dengki [terhadap Ahlus Sunnah], dengan dukungan penuh dari para ulama rujukan [mullah Syiah] mereka.
Kampanye pencitraan buruk ini dengan izin Allah sama sekali tidak akan berpengaruh terhadap Daulah Islam (ISIS), sebab kebenaran telah sangat jelas bagi seluruh kaum muslimin [Ahlus Sunnah] dan mereka telah mengetahui hakekat orang-orang Rafidhah dan hakekat konflik dengan orang-orang Rafidhah.
Kaum muslimin sudah bisa membedakan antara mujahidin dengan para penipu yang menjual belikan nama jihad. Suku-suku [Ahlus Sunnah] telah kembali menerima, mendukung dan memberikan tempat perlindungan kepada mujahidin. Semua sarana musuh telah gagal menimbulkan perpecahan antara mujahidin dan kaum muslimin, mengucilkan mujahidin dan membolak-balikkan fakta tentang mujahidin.
Cara-cara membujuk dan menakut-nakuti yang mereka tempuh telah gagal, dengan menggelontorkan dana untuk membeli para pecundang, rayuan dengan jabatan dan gaji, dan janji-janji palsu. Juga penangkapan, pembunuhan, pengusiran, ancaman, perampasan dan perampokan, dan bentuk-bentuk kebiadaban serta teror lainnya.
Dukungan dan bantuan penduduk Ahlus Sunnah kepada mujahidin hari ini bukan hal yang asing lagi bagi orang yang mengikuti perkembangan peristiwa di kancah Irak. Bukti paling baik atas hal itu adalah peningkatan (operasi jihad ISIS) yang selalu berlanjut. Hal itu tidak mungkin terjadi kecuali karena rumah-rumah kaum muslimih [Ahlus Sunnah] terbuka lebar-lebar untuk mujahidin.
Serangan Kedua:
Menyembunyikan peperangan-peperangan, kegiatan-kegiatan dan kesuksesan-kesuksesan yang dicapai oleh Daulah.
Contohnya di Irak adalah:
Menutup-nutupi perang penyerbuan penjara Taji dan penjara Abu Ghuraib secara malu-malu, meskipun ia adalah peperangan yang sangat unik dan merupakan salah satu operasi peperangan yang paling besar dan paling rumit. Lebih dari itu melalui serangan itu berhasil dibebaskan ratusan tawanan.
Sementara itu genderang ditabuh dan terompet ditiup [diekspos media massa] jika ada pihak lain [kesatuan FSA] yang mampu membebaskan satu orang tawaban saja di sini atau sana.
Adapun contohnya di Syam adalah:
– Jika Daulah melakukan suatu operasi dan mengizinkan kelompok lain untuk turut serta dalam operasi tersebut, maka media massa menyatakan operasi tersebut dilakukan oleh kesatuan lain tersebut, tanpa menyebutkan nama Daulah sama sekali.
Contoh dari hal itu adalah:
Media massa menyatakan pembebasan bandara militer Minnigh di pinggiran Aleppo dilakukan oleh FSA, padahal operasi tersebut dipersiapkan, dirancang dan dilaksanakan oleh Daulah, dengan keikut sertaan secara terbatas oleh sebagian kesatuan FSA. Media massa sama sekali tidak menyebutkan nama Daulah, sampai juru bicara-juru bicara Dewan Pimpinan Militer sekuler yang “melakukan ribath” dalam hotel-hotel mewah [di Turki] tanpa rasa malu mengklaim sebagai pelaku operasi tersebut!
– Adapun jika operasi sepenuhnya dilakukan oleh Daulah, maka operasi tersebut sama sekali tidak disebutkan oleh media massa. Jika salah seorang koresponden media massa “keliru” dan menyebutkannya [sebagai operasi Daulah], maka laporannya tersebut dilewatkan begitu saja dengan malu-malu.
Contoh dari hal itu adalah:
Operasi-operasi Daulah Islamiyah Irak dan Sham di pinggiran timur Hamah, di mana Daulah berhasil membebaskan beberapa desa, menghancurkan beberapa posko militer Nushairiyah, dan menyerbu sejumlah posisi-posisi militer yang besar, merebut beberapa gudang persenjataan. Posisi-posisi militer yang besar tersebut dikenal dengan nama Perisai Hamah. Media massa tidak menyebutkan operasi Daulah ini meskipun ia merupakan salah satu operasi peperangan yang paling besar dan terhitung sebagai awal patahnya punggung rezim Nushairiyah di Hamah.
Serangan ketiga:
Ketika terjadi persoalan (konflik) apapun dengan Daulah, media massa segera memberitakannya bahkan sebelum persoalan tersebut sampai kepada para pemimpin Daulah.
Media massa membesar-besarkan, memblow up dan memberitakan persoalan tersebut secara terus-menerus selama berhari-hari. Meskipun persoalan tersebut kecil saja, atau hanya berlangsung selama beberapa jam, lalu berakhir selamanya. Hal itu diberitakan dan diulang-ulang pemberitaannya oleh media massa dalam setiap waktu dan kesempatan.
Sementara itu jika kesatuan-kesatuan lain, kelompok-kelompok lain, brigade-brigade lain dan jama’ah-jama’ah lain saling bertempur selama beberapa hari sekalipun; media massa sama sekali tidak memberitakannya dan tidak ada seorang [pemerhati media massa] pun yang mengetahui beritanya, meskipun korban tewas dan cedera berjatuhan.
Sekiranya kita mengadakan perbandingan antara jumlah persoalan-persoalan atau kondisi-kondisi peperangan yang terjadi antara Daulah dan kesatuan-kesatuan lain, dan jumlahnya dengan persoalan atau peperangan yang terjadi di antara sesama kesatuan lain, niscaya semua pihak akan terkejut karena kondisi peperangan antara Daulah dan kesatuan-kesatuan lain tersebut jauh lebih sedikit dari kondisi peperangan di antara sesama kesatuan lainnya. Kami memiliki bukti-bukti dan saksi-saksi atas pernyataan ini.
Serangan keempat:
Memutar balikkan fakta dan melemparkan tuduhan-tuduhan batil kepada Daulah.
Seperti menuduh Daulah memonopoli dan mendominasi di wilayah-wilayah yang telah dibebaskan dan menuduh Daulah menikam FSA dari belakang untuk menghentikan laju FSA di beberapa front. Padahal yang benar adalah sebaliknya.
Contoh dari hal itu:
Apa yang dilakukan oleh kesatuan yang dikenal sebagai Brigade-brigade Ahfad ar-Rasul [cucu-cucu Rasul], yang membuka front pertempuran melawan kami di Raqqah dan Deir Ezzur, pada saat pasukan daulah meraih kemajuan pesat di pinggiran Lattakia sampai mencapai pinggiran kota Kardahah, kampung halaman rezim Nushairiyah.
Contoh lainnya adalah apa yang belakangan dilakukan oleh kesatuan yang dikenal sebagai Brigade Ashifatu asy-Syimal di kota A’zaz, yang membuka front pertempuran melawan kami di pinggiran Aleppo Utara pada saat pasukan Daulah meraih kemajuan pesat di pinggiran Hamah dan mematahkan perisai rezim Nushairiyah di sana.
Serangan kelima:
Tuduhan bahwa Daulah tidak mengakui seorang pun dan ingin meminggirkan [menyingkirkan] semua pihak.
Ini juga merupakan tuduhan yang memutar balikkan fakta, karena berita sebalikannya adalah fakta yang benar. Orang-orang yang ingin meminggirkan Daulah itu banyak jumlahnya, karena kesalahan dalam manhaj dan akidah mereka, maupun karena mereka menginginkan kekuasaan dan kenikmatan dunia.
Dan kelompok ketiga adalah [seperti dikatakan penyair]:
Mereka mendengki kepada pemuda itu
Kala mereka tak bisa meraih kedudukannya
Seperti istri-istri yang di madu
Cemburu pada kecantikan wajah madunya
Maka kaum itu menjadi musuh
dan benci pemuda itu
karena dengki dan aniaya
sungguh amat tercela perilaku mereka
Maka hendaklah semua pihak mengetahui, bahwasanya kami, demi Allah, tidak ingin meminggirkan seorang pun. Barangsiapa bertanya-tanya kenapa kami menjauhi banyak kelompok, maka sesungguhnya fakta sebenarnya adalah setiap hari kami bertambah kawan.
Kemudian, barangsiapa berjalan satu langkah kepada kami [untuk menjalin komunikasi dan kerjasama], maka kami berlari ke arahnya dengan sigap. Dan barangsiapa mengulurkan tangannya kepada kami, maka kami membuka dada kami lebar-lebar [untuk menyambutnya].
Serangan keenam:
Orang-orang kafir telah menyebar luaskan berita palsu bahwa Daulah memerangi orang-orang yang memisahkan diri dari Daulah. Mereka menggambarkan kepada masyarakat bahwa peperangan dan pertumpahan darah itu terjadi.
Padahal faktanya, atas karunia Allah semata, tidak ada setetes darah pun yang ditumpahkan meskipun faktor-faktor penyulut peperangan itu ada.
Hal itulah yang membuat marah orang-orang kafir dan terbuktilah bagi semua pihak kebohongan tuduhan-tuduhan yang dilemparkan kepada Daulah, yaitu tuduhan memerangi dan membunuh orang yang berbeda pendapat dengan Daulah, atau membatalkan secara sepihak bai’at kepada Daulah, atau tidak mau menaati Daulah.
Serangan Ketujuh:
Seperti biasanya, orang-orang kafir menggambarkan kepada masyarakat bahwa Daulah menghalalkan darah kaum muslimin, bahwa Daulah akan memenggal kepala, mencambuk punggung, dan mengelupas kulit kaum muslimin.
Orang-orang kafir menggambarkan kepada masyarakat bahwa Daulah memerangi kesatuan-kesatuan [mujahidin] lain di Irak dan menghalalkan darah mereka, dan Daulah juga akan memerangi kesatuan-kesatuan [mujahidin] lainnya di Syam dan menghalalkan darah mereka.
Orang-orang kafir menggambarkan kepada masyarakat bahwa Daulah memiliki politik [kebijakan] yang gagal, yang mengakibatnya terbentuknya milisi-milisi Shahwat [milisi-milisi bayaran musuh] dan banyak kesatuan yang berbalik arah. Subhanallah!
Mengenai tuduhan-tuduhan ini, sebelumnya kami telah membantah keseluruhannya. Adapun peperangan kami melawan kesatuan-kesatuan bersenjata yaitu melawan liwa’ dan katibah yang dinamakan ‘Ashifatu asy-Syimal’, ‘Ahfad ar-Rasul’ dan ‘Hilful Fudhul’, maka demi Allah, kami tidak pernah menyerang salah seorang di antara mereka dan kami tidak pernah sekalipun memulai serangan terhadap mereka.
Kami telah bersikap santun kepada mereka dan kepada [kelompok bersenjata FSA] selain mereka, dan sikap santun kami itu masih berlanjut; meskipun mereka membuat persekongkolan dengan orang-orang salibis [Barat] dan bersepakat dengan mereka untuk memerangi kami. Kami memiliki bukti-bukti sangat kuat yang membuktikan hal itu. Juga sikap-sikap mereka yang senantiasa memancing mujahidin [untuk terlibat konflik] dan sikap mereka yang keterlaluan kepada Islam dan kaum muslimin.
((Brigade Ahfad ar-Rasul FSA))
Adapun yang dikenal dengan Brigade Ahfadu ar-Rasul, maka sesungguhnya keburukan mereka bukan hal yang samar lagi bagi kaum muslimin, sampai masyarakat awam menamakan mereka Ahfadu ar-Rais [Cucu-cucu Presiden ‘Bashar Asad’].
Komandan Brigade ini telah mengunjungi Perancis dan pulang dengan membawa kesepakatan [dengan Perancis] dan rencana, sehingga mereka mendapat dukungan dana dan senjata, untuk memerangi Daulah Islam secara khusus dan mujahidin secara umum.
Usaha mereka dimulai dari Raqqah, yang merupakan salah satu pangkal kekuatan Daulah Islam. Mereka mengerahkan segenap usaha mereka untuk memancing dan mendorong tentara-tentara Daulah Islam agar memulai peperangan; mereka mencaci maki nama Rabbul ‘Izzah[ Allah] Azza wa Jalla di depan umum dan melalui HT. Mereka mengolok-olok [ajaran] Islam. Mereka memaksa masyarakat untuk melakukan perbuatan-perbuatan munkar, di antaranya mereka menangkap seorang penduduk dan memaksanya untuk meminum minuman keras.
Mereka berulang kali mengganggu tentara-tentara Daulah Islam. Mereka menembaki dan mencederai tentara Daulah Islam. Kami bersabar dan bersikap santun atas semua perbuatan mereka ini.
Mereka mengira sikap santun kami adalah kelemahan dan sikap sabar kami adalah ketidak berdayaan. Maka mereka membunuh dua orang tentara kami, menangkap dan mencederai tiga tentara kami. Mereka memulai serangan terhadap kami dan mereka mengumumkan peperangan terhadap kami.
Namun Allah menolak tipu daya mereka sehingga mengenai leher mereka sendiri. Mujahidin Daulah Islam menyerang mereka untuk menolak kejahatan mereka dan menghentikan tindakan aniaya mereka. Maka mujahidin membersihkan bumi Raqqah dari mereka. Sementara di wilayah-wilayah lainnya, kami masih terus menjaga sikap santun kepada mereka, dengan harapan mereka kembali sadar dari kesesatan mereka.
((Brigade Ashifatu asy-Syimal FSA))
Adapun mengenai brigade yang dikenal dengan nama Ashifatu asy-Syimal, maka semua pihak juga telah mengetahui keburukan dan kejahatan mereka. Pihak yang dekat dan jauh telah mengetahui bagaimana kelompok ini menyambut babi Amerika, John McCain. Mereka menjalin kesepakatan dengannya untuk memerangi Daulah Islam dan mujahidin.
Mereka juga melarikan tank-tank pasukan Nushairiyah yang menembaki kaum muslimin dari bandara militer Minnigh saat mujahidin Daulah Islam menyerbu masuk ke dalam bandara militer tersebut.
Belakangan mereka berperang mati-matian untuk melindungi agen intelijen salibis dan mereka lebih dahulu memulai serangan terhadap kami demi melindungi agen tersebut. Tentara-tentara Daulah Islam telah menyita handycam agen itu yang berisi rekaman video tentang kantor-kantor dan markas-markas Daulah Islam, pada saat rencana serangan Amerika ramai dibicarakan.
((Tujuan-tujuan jahat di balik serangan massif media massa))
Serangan gencar media massa terhadap Daulah (ISIS) ini memiliki sejumlah tujuan jahat.
Di antaranya, pertama, melekatkan lebih banyak tuduhan-tuduhan palsu terhadap Daulah, untuk membangkitkan (kebencian) kaum muslimin dan memprovokasi mereka untuk menyerang Daulah di dalam negeri [Irak dan Suriah] dan membuat citranya buruk di luar negeri. Hal itu untuk memutus hubungan, dukungan dan sokongan dari umat Islam.
Kedua, menciptakan fitnah [konflik] antara Daulah dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya, khususnya kelompok-kelompok FSA.
Ketiga, berusaha untuk mengecilkan kedudukan, kekuatan dan pengaruh Daulah dalam kancah perjuangan [Suriah], dengan berpura-pura tidak mengetahui usaha dan kegiatan Daulah, bahkan menutup-nutupi beritanya. Sebaliknya media massa menonjolkan sebagian kelompok FSA, “meniup-niup”nya, membesar-besarkannya [melebihi kekuatan sebenarnya] dan memblow upnya di media, agar menjadi ‘tandingan-tandingan’ bagi Daulah.
Keempat, menciptakan gap dan jurang pemisah antara Muhajirin dan Anshar, dan mencitrakan Muhajirin sebagai orang-orang asing yang hanya membuat onar dan kerusakan.
Kelima, di antara tujuan paling keji dari serangan gencar media massa ini adalah menyiapkan dan melempangkan hati kaum muslimin untuk melancarkan peperangan terhadap mujahidin.
Sesungguhnya banyaknya tuduhan palsu yang dilekatkan kepada mujahidin secara umum dan Daulah secara khusus, senantiasa menggambarkan Daulah sebagai kelompok yang sesat, merusak dan jahat, serta bersatu padunya seluruh stasiun TV orang-orang kafir dan “genderang-genderang”nya dalam memblow up hal itu, pastilah seiring berjalannya waktu akan mempengaruhi jiwa-jiwa kaum muslimin.
Akibatnya, serangan gencar media massa tersebut akan menyedikitkan dukungan kaum muslimin kepada mujahidin, membukakan jalan bagi serangan terhadap Daulah, dan melancarkan serangan salibis khusus terhadap Daulah tatkala mujahidin meraih kemenangan dan orang-orang salibis Barat gagal membentuk milisi-milisi Shahwat di Syam, atau mereka gagal memperkuat milisi-milisi Shahwat tersebut, atau mereka gagal mengadakan boneka yang kuat dari kalangan orang-orang murtad untuk memerangi mujahidin.
((Seruan Daulah))
Berdasar atas semua hal di atas, maka kami mengatakan:
Pertama:
Kami telah dan kami akan membantah seluruh tuduhan palsu dan berita bohong yang dilemparkan kepada kami.
Maka barangsiapa ingin bersikap obyektif, hendaklah ia takut kepada Allah TV berkenaan dengan diri kami. Hendaklah ia menilai kami dari pernyataan-pernyataan resmi kami, rilisan-rilisan kami dan pesan-pesan [surat-surat] kami, atau ia menilai kami dari dalil syar’i yang dengannya ia membuktikan ketidak sesuaian kami dengan pernyataan kami.
Janganlah ia menilai kami dari apa yang digambarkan oleh media massa musuh-musuh kami, atau dari apa yang ia dengar dari mulut “gendering-genderang” musuh-musuh kami, dan juga bukan dari kesaksian lawan kami.
Stasiun-stasiun TV para thaghut [rezim Arab] yang memerangi orang-orang Rafidhah [rezim Syiah Iran, Irak atau Suriah] atas perintah para thaghut dan demi kepentingan para thaghut sekalipun mau bertindak obyektif terhadap orang-orang Rafidhah. Staisun-stasiun TV tersebut mengambil bukti atas orang-orang Rafidhah dari buku-buku, pernyataan-pernyataan lisan dan sumber-sumber Rafidhah sendiri.
Namun stasiun-stasiun TV tersebut melemparkan tuduhan-tuduhan palsu kepada Daulah Islam secara serampangan tanpa bukti apapun!
Kenapa orang yang setiap hari muncul di layar TV dan pertemuan-pertemuan tidak mau bersikap obyektif terhadap kami? Kenapa [tidak mau bersikap obyektif terhadap kami] orang yang setiap hari mengeluarkan pernyataan dan berkicau di situs-situs jejaring sosial dengan menghakimi kami, memvonis kami keliru dan berbuat kriminal padahal ia jauh dari peristiwa, jauh dari fakta, dan tidak mendengar langsung dari orang yang memiliki [terlibat langsung dalam] persoalan tersebut?
Cukuplah engkau memiliki Allah, wahai Daulah yang dizalimi!
Cukuplah engkau memiliki Allah, wahai Daulah yang dizalimi!
Kaum muslimin bersikap obyektif terhadap musuh-musuh mereka, namun kaum muslimin enggan bersikap obyektif kepadamu [wahai Daulah], kecuali orang yang mendapat rahmat Allah!
Kedua:
Dalam kesempatan ini kami ingin menjelaskan sebuah syubhat yang sejak lama dihembuskan lewat serangan media massa ini, sesungguhnya pendapat yang menyatakan bahwa [status] hukum asal masyarakat adalah kekafiran merupakan bagian dari bid’ah Khawarij modern.
Adapun akidah, manhaj dan keyakinan Daulah adalah meyakini bahwa secara umum Ahlus Sunnah di Irak dan Syam adalah kaum muslimin, kami tidak mengkafirkan seorang pun di antara mereka kecuali orang yang terbukti bagi kami bahwa ia telah murtad berdasarkan dalil-dalil syar’i yang qath’i tsubut dan qath’i dalalah.
Barangsiapa di antara tentara-tentara Daulah, kami temukan meyakini keyakinan bid’ah [Khawarij] ini, maka kami memberikan pengajaran dan penjelasan kepadanya. Jika ia tidak mau kembali [kepada pemahaman Ahlus Sunnah], maka kami memberikan hukuman ta’zir [sanksi pembuat jera] kepadanya. Jika ia tidak juga mau berhenti, maka kami mengusirnya keluar dari barisan kami dan kami berlepas diri darinya. Kami telah melakukan hal ini berulang kali terhadap banyak Muhajirin dan Anshar.
Ketiga:
Sesungguhnya Daulah Islamiyah selama berada di atas jalan Allah tidak pernah takut celaan orang yang mencela apa yang diyakini dan dianut oleh Daulah. Satu hari pun Daulah Islamiyah tidak pernah menyembunyikan kebenaran dan tidak pula pernah melakukan kompromi [dengan musuh Islam].
Sesungguhnya terhadap orang-orang jahat
Aku mengintainya dengan keburukan
Dan terhadap orang yang membawa damai
Aku lebih merendah dari tanah
Kami mengingatkan dan kami menegaskan, bahwa kami belum pernah memulai dan kami tidak akan pernah memulai peperangan terhadap seorang pun. Kami akan senantiasa berdamai dengan orang yang berbuat damai dengan kami, dan kami akan berperang dengan orang yang memerangi kami.
Sesungguhnya kami tidak memerangi orang-orang yang kemurtadan mereka telah terbukti bagi kami, kecuali jika mereka memulai serangan dan peperangan terhadap kami.
Hal itu sebagaimana yang kami lakukan terhadap komando yang disebut “Hilful Fudhul” di wilayah Khazzan dan pinggiran Idlib, karena mereka telah menanda tangani kesepakatan dengan orang-orang salibis [Barat] untuk memerangi kami dan menghalalkan darah [nyawa] kami. Mereka mengerahkan orang-orang untuk memusuhi kami dan mereka memprovokasi orang-orang siang dan malam untuk memerangi kami. Mereka mengumpulkan tanda tangan orang-orang untuk hal itu, dengan menuduh kami adalah Khawarij.
Allah Maha Mengetahui bahwa kami tidak pernah memerangi seorang pun di Suriah dari selain kelompok Nushairiyah, kecuali karena kami terpaksa. Lebih dari itu, tindakan yang bijaksana adalah membuat musuh bersikap netral dan meminimalkan front-front [konflik dengan kesatuan lain]. Merupakan tindakan bodoh jika membuka banyak front dan memerangi semua orang.
Demikian pula, tidaklah sebuah peluru pun ditembakkan oleh sebuah kelompok pun terhadap selain Nushairiyah, kecuali kami sedih karenanya, disebabkan peluru itu tertuju kepada selain Yahudi dan Nashrani. Sesungguhnya kami, demi Allah, tidak pernah menyerang seorang pun selama ia tidak menyerang kami.
Adapun ijtihad-ijtihad [inisiatif-inisiatif], tindakan-tindakan individu dan kesalahan-kesalahan, maka tidak ada seorang pun yang mampu mencegah dan menghentikannya secara total dari sebuah pasukan yang lengkap. Hal itu juga sudah ada, bahkan dalam pasukan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam.
Maka barangsiapa terbukti ia terzalimi oleh kami, maka silahkan menuntut kami, inilah harta kami, punggung kami dan leher kami tunduk sepenuhnya kepada syariat Allah, dimulai dari Amir Daulah dan berakhir pada tentara Daulah yang paling rendah. Inilah saluran-saluran komunikasi kami terbuka lebar-lebar, dan itulah kantor-kantor kami telah diketahui semua pihak.
Keempat:
Kami mengingatkan semua kelompok bersenjata di Suriah, terutama kelompok-kelompok bersenjata FSA; sesungguhnya serangan gencar media massa terhadap ISIS bertujuan untuk menimbulkan perpecahan dan permusuhan di antara kita. Maka sadarilah hal itu dan berhati-hatilah! Janganlah kalian membenarkan berita TV-TV dan gendang-gendangnya, apalagi mengekor di belakangnya.
Kelima:
Setelah menerima pelajaran yang keras dari Afghanistan dan Irak, Amerika dan skeutu-sekutunya mengetahui secara yakin bahwa mereka tidak akan mampu menghadapi mujahidin secara langsung.
Mereka yakin harus memiliki agen-agen [boneka-boneka] dari orang-orang yang sebangsa dengan mujahidin guna memerangi mujahidin. Barack Obama telah menegaskan hal ini dalam pertemuan terakhirnya di PBB. Obama meminta PBB mendukung beberapa kesatuan [sekuler FSA] untuk membendung mujahidin yang ia namakan “orang-orang ekstrim”.
Amerika telah mengambil pelajaran dari peperangannya melawan mujahidin. Amerika menyadari bahwa dana yang ia gelontorkan untuk milisi-milisi Shahwat dan boneka-bonekanya tidak mencapai 1 persen dari seluruh dana yang ia gelontorkan untuk memerangi mujahidin secara langsung. Maka dari dahulu hingga sekarang, siang dan malam, Amerika dan sekutu-sekutunya berusaha untuk membentuk milisi-milisi Shahwat dan memobilisasi agen-agennya, dengan gelontoran dana dan tawaran jabatan.
Maka hendaklah umatku mengetahui, inilah yang telah membentuk milisi-milisi Shahwat di Irak, dan inilah yang sekarang akan membentuk milisi-milisi Shahwat di Syam.
Janganlah orang yang berakal sehat menyangka bahwa semua kelompok bersenjata yang ada di Syam berperang di jalan Allah atau berperang untuk membela orang-orang yang tertindas. Justru di antara kelompok bersenjata ini ada kelompok yang masyarakat tidak ragu sedikit pun mengetahuinya sebagai kelompok bayaran dan pembela rezim [Nushairiyah], orang-orang yang lemah jiwanya, orang-orang yang bodoh dan orang-orang yang menyimpang sehingga mudah diiming-imingi dan dibujuk.
Contohnya adalah kesatuan bersenjata yang dikenal dengan nama Brigade An-Nashr di kota Al-Bab, pinggiran Aleppo. Kelompok bersenjata ini telah menaruh penanda sinyal bagi pesawat-pesawat tempur Nushairiyah dan Iran untuk membombardir kantor-kantor mujahidin dan tempat-tempat perkumpulan kaum muslimin. Namun Allah menghinakan mereka dan memenangkan mujahidin atas mereka.
Hendaklah semua pihak mengetahui, bahwa mujahidin adalah orang-orang yang akan mendapatkan pertolongan [kemenangan] dengan izin Allah Ta’ala. Tidak akan ada [konspirasi jahat musuh] yang akan mampu bertahan di hadapan mereka, tidak milisi-milisi boneka Shahwat dan tidak pula senjata-senjata mematikan [pemusnah massal].
Sesungguhnya barisan-barisan pasti akan terpisah [antara barisan Islam dan barisan kekafiran], dan barisan-barisan sekali-kali tidak akan terpisah kecuali dengan adanya ujian-ujian. Allah Ta’ala berfirman:
﴿الـم ﴿1﴾ أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُترَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُم لَا يُفتَنُونَ ﴿2﴾ وَلَقَد فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبلِهِم فَلَيَعلَمَنَّ اللَّـهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعلَمَنَّ الكَاذِبِينَ ﴿3﴾
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut [29]: 1-3)
Allah Ta’ala juga berfirman:
﴿وَتِلكَ الأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَينَ النَّاسِ وَلِيَعلَمَ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنكُم شُهَدَاءَ وَاللَّـهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ ﴿140﴾ وَلِيُمَحِّصَ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَمحَقَ الكَافِرِينَ ﴿141﴾ أَم حَسِبتُم أَن تَدخُلُوا الجَنَّةَ وَلَمَّا يَعلَمِ اللَّـهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنكُم وَيَعلَمَ الصَّابِرِينَ ﴿142﴾
“Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kalian dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.”
“Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantara kalian dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran [3]: 140-142)
Ya Allah, barangsiapa menginginkan keburukan bagi Islam dan kaum muslimin, maka siksalah ia dengan siksaan dari sisi-Mu Yang Maha Perkasa lagi Maha Berkuasa.
Ya Allah, barangsiapa membuat berita-berita palsu tentang mujahidin, maka bongkarlah kepalsuannya di hadapan seluruh makhluk dan kelukanlah lidahnya; dan barangsiapa membuat makar terhadap mujahidin maka jadikanlah tipu dayanya menimpa dirinya sendiri dan kehancurannya pada makarnya sendiri.
Ya Allah, barangsiapa menghalalkan darah seseorang tanpa alasan yang benar maka potonglah tangannya, patahkanlah punggungnya, dan jadikanlah ia sebagai pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran.
Tidak ada Ilah Yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, Engkau mengetahui orang yang membuat kerusakan dan orang yang membuat perbaikan.
Tidak ada Ilah Yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, tidak ada sesuatu pun di bumi maupun langit yang tersembunyi dari-Mu
Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Akhir dari seruan kami adalah segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
Yayasan Media Al-Furqan
Daulah Islam Irak dan Sham
Dzulqa’dah 1434 H/ September 2013 M
Sumber: Al-Fajr Media Center dan Fursanul Balagh Media
(muhibalmajdi/arrahmah.com)