(Arrahmah.com) – Syaikh Iyad ag Ghaly, Amir jama’ah Ansar Al-Din telah mengeluarkan sebuah pesan audio melalui sebuah radio lokal untuk rakyat Timbuktu, Mali – setelah kota ini jatuh ke tangan Mujahidin – meyakinkan mereka bahwa mereka datang untuk menerapkan Syari’at Islam dan memerangi siapa saja yang menentangnya. Semoga pesan yang lembut dan penuh hikmah ini juga dapat dijadikan pelajaran atau sebuah nasehat untuk saudara-saudara Muslim di Nusantara ini.
***
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد
“Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (As-Syuura: 13)
Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Aku telah diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dan mereka menegakkan sholat dan membayar zakat. Jika mereka melakukan yang demikian, darah dan harta mereka terlindungi dariku, selamat oleh hak-hak Islam. Perhitungan mereka terserah kepada Allah”. Dan sabdanya shalalahu ‘alaihi wa salam: “Aku telah bawakan kepada kalian agama ini dengan terang benderang, malamnya seperti siangnya, tidak ada yang menyimpang darinya kecuali mereka yang celaka”.
Dan Imam Malik rahimahullah berkata: “Urusan dari ummat kemudian tidak akan pernah lurus kecuali dengan mengoreksi urusan dari generasi ummat terdahulu”.
Ini bukan sebuah skala rahasia lagi tentang penderitaan yang diderita oleh ummat Muslim kita, dan yang terburuk adalah membekukan Syari’at Islam, yang Allah telah mengaruniakannya kepada kita, dan diganti dengan hukum buatan manusia yang diambil dari orang-orang Yahudi, Kristen, dan pengikut-pengikut mereka, yang menghasilkan penindasan, agresi, amoralitas, kedurhakaan, kemiskinan, kerugian dan apa yang hanya Allah ketahui, juga ummat Islam terbagi-bagi dan menyebarkan dawah kejahilan dan rasis, yang Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda tentang ini: “Apakah kalian menyerukan kepada dakwah jahiliyah sementara aku masih hidup ditengah-tengah kalian, tinggalkan itu, itu adalah busuk”.
Karena alasan ini saudara kalian dari persatuan jama’ah Mujahidin Ansar Al-Din, berkomitmen untuk mendukung kebenaran dan menegakkan agama dan mengangkat penindasan dari kaum tertindas, dan penyatuan kembali ummat Islam, dan mempersatukan kata-kata mereka pada kalimat Tauhid La Ilaha Ilallah Muhammad Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.
Dan untuk mencapai tujuan mulia dan tinggi, kami memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kami akan melakukan segala cara yang sah dan mungkin, dan yang penting dari itu semua adalah:
– Melakukan dakwah kepada Allah (da’wah ilallah) dengan kebijaksanaan dan ceramah yang indah, dan mendidik ummat tentang Syari’at agama mereka dan Nabi mereka shalallahu ‘alaihi wa salam, dan menyuruh kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah kemunkaran (keburukan).
– Merawat (memperhatikan) Muslim yang lemah seperti para janda, yatim piatu dan miskin, karena Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Bukankah kalian ditolong (dimenangkan) dan diberi rezeki melainkan dengan sebab orang-orang lemah diantara kalian?”
Dan cara terbesar kami untuk menegakkan agama ini adalah Jihad melawan para penentang Syariah, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman.
Yang perlu diketahui adalah kami bukan kelompok etnik, atau suku atau rasis, tetapi kami adalah Jama’ah Islam dan loyalitas kami adalah kepada semua Muslim, dan kami termasuk ke dalam golongan ummat Muslim kami yang besar, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara” (Al-Hujurat: 10) dan Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak boleh mendzaliminya dan menyerahkannya kepada musuh. Dan siapa yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan darinya kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya pada hair kiamat.” (Muttafaq ‘alaih)
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan[1462] yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.” (Al-Mujadilah: 22)
Berdasarkan hal di atas:
Kami membutuhkan dari saudara-saudara dan rakyat kami di Wilayah Timbuktu sebagai berikut:
Pertama: Kami menyeru kepada semua lapisan masyarakat Muslim untuk membantu kami menegakkan agama ini, menyebarkan keadilan, keamanan dan kekuasaan antara manusia dengan keadilan, dan meningkatkan kebajikan dan mencegah keburukan. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Al-Maidah: 2)
Kedua: Kami menyeru kepada saudara-saudara kami yang pedagang untuk terus memasok ke kota ini bahan makanan, bahan bakar dan obat-obatan, dan Allah akan menolong hambaNya selama hamba itu menolong saudaranya.
Ketiga: Kami menyeru kepada semua rakyat, terutama mereka yang memiliki kemampuan dan bakat untuk berdiri dengan masyarakat, dan bermanfaat bagi rakyat dalam kondisi-kondisi khusus, dengan semua yang mereka dapat lakukan dari dukungan finansial atau sukarelawan atau kontribusi pada gerakan amal yang bermanfaat bagi masyarakat, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Al-Zalzalah: 7-8)
Wa salamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu
Saudara kalian,
Iyad ag Ghaly (Abu Al-Fadl)
Nouakchott news agency
***
(siraaj/arrahmah.com)