MESIR (Arrahmah.com) – Seorang perwira polisi junta Mesir, Brigadir Jendral Ahmed Zaki, tewas ketika sebuah bom yang diletakkan di bawah mobilnya meledak pada Rabu (23/4/2014).
Sedikitnya dua polisi wajib militer juga terluka oleh ledakan di Kota 6 Oktober itu. Bom tersebut meledak ketika Zaki sedang akan bekerja, LA Times melaporkan.
Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan di pinggiran Kairo, tetapi keterampilan dalam serangan itu mengarah pada kelompok jihad Ajnad Misr.
Kelompok yang terakhir mengeluarkan pernyataan pada tanggal 19 April ini telah menyatakan bertanggung jawab untuk setidaknya 14 serangan di wilayah Kairo sejak November lalu, menurut AFP.
Selain pengeboman di Kairo, seorang pejuang Islam gugur dan seorang polisi junta Mesir juga tewas dalam bentrokan di dekat Alexandria. “Dua sabuk peledak, senapan mesin dan bom rakitan disita dalam penggerebekan di distrik Borg Al-Arab Alexandria,” lapor Associated Press.
Kementrian Dalam Negeri Mesir menduga bahwa serangan ini dilancarkan oleh anggota kelompok jihad Anshar Baitul Maqdis.
Sementara itu, Pentagon mengumumkan pada Selasa (22/4) malam bahwa mereka berencana untuk memberikan 10 helikopter Apache ke Mesir yang sebelumnya telah tertunda.
“Kami yakin helikopter-helikopter baru ini akan membantu pemerintah Mesir melawan para ‘ekstremis’ yang mengancam AS, Mesir, dan keamanan ‘Israel'” kata juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby dalam sebuah pernyataan.
(banan/arrahmah.com)