GAZA (Arrahmah.id) – Militer ‘Israel’ mengumumkan bahwa seorang perwira dari Brigade Golani terluka parah selama operasi darat di Jalur Gaza selatan pada Jumat (11/4/2025), bersamaan dengan serangan yang sedang berlangsung di Rafah.
Brigade Golani, sebuah unit infanteri yang didirikan pada 1948, merupakan bagian dari Divisi ke-36 Angkatan Darat ‘Israel’ di bawah Komando Utara. Brigade ini merupakan satu-satunya brigade yang tetap aktif sejak berdirinya Angkatan Darat dan berperan dalam Nakba 1948, saat mereka melakukan pembantaian. Brigade ini telah berpartisipasi dalam semua operasi militer besar Israel melawan negara-negara Arab dan rakyat Palestina, termasuk serangan berulang kali terhadap Gaza.
Selama perang terakhir di Gaza, Operasi Pedang Besi pada 2023, Brigade Golani dikerahkan tetapi akhirnya mundur setelah 60 hari, mengalami kerugian besar.
Dalam pembaruan terkini, militer ‘Israel’ mengatakan pasukannya melanjutkan operasi militer di wilayah Rafah, di sepanjang poros Morag, dan di Gaza utara—termasuk Shuja’iyya dan Beit Lahia. Operasi darat juga diintensifkan di lingkungan Tel al-Sultan dan al-Shabura, serta di pinggiran Khan Yunis.
Menurut angkatan darat, Divisi ke-36 memperluas aktivitasnya di poros Morag dalam semalam dan melanjutkan operasi di wilayah yang berdekatan.
Pengeboman dan Korban
Sementara itu, Al-Jazeera melaporkan bahwa satu orang tewas oleh tembakan artileri ‘Israel’ di lingkungan Shuja’iyya, timur Kota Gaza.
Sumber medis juga mengonfirmasi bahwa sepuluh warga Palestina, termasuk tujuh anak-anak, tewas dalam serangan udara ‘Israel’ yang menargetkan sebuah rumah di daerah Al-Katiba di utara Khan Yunis.
Dalam insiden terpisah, seorang warga Palestina tewas dalam serangan pesawat nirawak ‘Israel’ di wilayah Al-Mawasi, tempat banyak pengungsi mencari perlindungan. Para korban dimakamkan di Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis.
Pengeboman ‘Israel’ juga menghantam lingkungan Al-Atatra di Beit Lahia, mengakibatkan dua orang tewas dan beberapa orang terluka. (zarahamala/arrahmah.id)