LONDON (Arrahmah.com) – Perusahaan Inggris P&O Cruises milik AS pada Kamis (8/8/2019) mengatakan telah membatalkan program pelayarannya ke wilayah Teluk antara Oktober 2019 dan Maret 2020 untuk menjamin keselamatan para tamu dan awak.
Langkah ini dilakukan di tengah lonjakan ketegangan di wilayah tersebut.
Iran telah menangkap tiga tanker di perairan Teluk yang strategis sejak bulan lalu, termasuk kapal berbendera Inggris.
Inggris pada Senin (4/8) mengatakan akan membentuk satuan tugas maritim bersama dengan Amerika Serikat untuk melindungi kapal dagang.
“Meningkatnya ketegangan di kawasan itu … berarti sebagai perusahaan Inggris yang menerbangkan Red Ensign, kami tidak disarankan untuk mempertahankan program pelayaran Dubai dan Teluk Arab yang direncanakan pada musim dingin ini,” kata presiden P&O Cruises Paul Ludlow dalam sebuah pernyataan.
“Karena itu kami telah mengambil langkah yang tidak biasa untuk menarik Oceana dari wilayah tersebut untuk musim mendatang,” katanya.
Red Ensign adalah bendera yang digunakan oleh pedagang dan kapal penumpang Inggris.
Perusahaan akan melakukan pengembalian penuh dan kapal pesiar Oceana akan digunakan sebagai kapal pesiar alternatif, termasuk ke Spanyol, Portugal, dan Karibia.
Perusahaan itu mengatakan masih merencanakan liburan Dubai dan Teluk Arab untuk musim dingin 2020/2021.
P&O Cruises dimiliki oleh Carnival Corporation yang berbasis di Amerika Serikat. (Althaf/arrahmah.com)