KAIRO (Arrahmah.com) – Mengisi kekosongan penting bagi jutaan Muslim di seluruh dunia, sebuah perusahaan terkemuka Malaysia telah mengumumkan rencana menyediakan vaksinasi halal untuk pertama kalinya pada 2017.
“Kami menemukan cara untuk membuat vaksin halal, dan berharap untuk menyelesaikannya secepat mungkin,” kata Jamil Bidin, CEO Halal Industry Development Corporation (HDC), seperti dilaporkan Arab News pada Kamis (10/4/2014).
“Vaksin yang menjadi fokus dari ilmuwan lokal, internasional dan pakar Syariah dimaksudkan untuk mengobati meningitis, hepatitis dan (penyakit) meningokokus,” katanya kepada wartawan di sela-sela World Halal Week 2014.
Dengan anggaran 100 juta dolar, HDC dan sebuah perusahaan Saudi berjanji untuk menyediakan vaksinasi meningitis, hepatitis dan meningokokus dalam waktu tiga tahun.
Menurut menteri perdagangan internasional dan industri Malaysia, Datuk Seri Mustapa Mohame, “Vaksin halal akan membantu meringankan kekhawatiran dan keraguan di kalangan ummat Islam pada integritas produk.”
Vaksin halal yanng terbaru harus diekstrak dari hewan yang disembelih sesuai dengan syariat Islam.
Para produsen juga berjanji untuk tidak menggunakan komponen apapun dari babi dalam pembuatan vaksin.
Konsep halal-yang berarti diijinkan dalam bahasa Arab-secara tradisional telah diterapkan pada makanan.
Muslim seharusnya hanya memakan daging dari ternak yang dipotong oleh pisau tajam dari leher mereka, dan nama Allah, harus disebutkan.
Ulama Muslim setuju bahwa syariat berarti menerapkan hukum Ilahi yang harus diterapkan pada semua ciptaan Allah, termasuk hewan.
Sekarang barang dan jasa lain juga wajib disertifikasi sebagai produk halal, termasuk kosmetik, pakaian, farmasi dan jasa keuangan.
Malaysia, sebuah negara mayoritas Muslim, yang perlu dicontoh sebagai negara yang diakui secara global telah memiliki kapasitas sertifikasi halal yang profesional.
Pada tahun 2004, Malaysia meluncurkan majalah dwi bulanan, The Halal Journal, sebagai publikasi perdagangan dan bisnis pertama melayani pasar halal global.
Melayani jama’ah haji
Vaksin halal pertama di dunia untuk meningitis akan menguntungkan ribuan jama’ah haji Muslim yang berada dalam bahaya terinfeksi dengannya.
Vaksin meningitis yang diproduksi di Barat dan di pabrik-pabrik medis berporos Barat, terbuat dari ekstrak babi, yang tidak sesuai dengan Islam.
“Kami lebih fokus pada vaksin meningitis, yang dibutuhkan bagi mereka yang melakukan haji, karena saat ini berbasis daging babi,” kata Bidin.
“Vaksin yang bebas dari bahan dasar babi akan mengalami permintaan tinggi, tidak hanya di kalangan muslim tetapi juga non-Muslim.
Orang-orang akan mencari alternatif setelah mereka tahu tentang hal itu. Setelah mengembangkan tiga vaksin ini, kami akan terus memproduksi vaksin lain,” kata Bidin.
Meningitis adalah infeksi pada lapisan tipis yang meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
Hal ini dapat menyebabkan komplikasi termasuk kerusakan otak, tuli dan masalah belajar.
Sekitar 5-10 persen pasien meninggal akibat penyakit tersebut, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Seiring dengan program penawaran vaksinasi halal ini, HDC juga bertujuan untuk membakukan sertifikasi halal untuk semua negara Muslim.
“Malaysia bermitra dengan Turki untuk mengatasi perbedaan dalam sertifikasi halal dan untuk kriteria standar baru yang akan diterapkan di semua negara OKI,” Bidin mengungkapkan. Alhamdulillah. (adibahasan/arrahmah.com)