ISTANBUL (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri Turki, Pakistan dan Afghanistan telah meminta Taliban Afghanistan untuk menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan untuk perdamaian abadi di Afghanistan.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pembicaraan di Istanbul pada Jumat (23/4/2021), tiga menteri menggarisbawahi “kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata segera” untuk mengakhiri kekerasan dan “memberikan suasana yang kondusif” untuk pembicaraan damai, lansir Al Jazeera.
Konferensi perdamaian Afghanistan yang didukung Amerika Serikat yang akan diselenggarakan di Istanbul oleh Turki, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Sabtu (24/4) ditunda karena Taliban tidak berpartisipasi.
Ankara mengatakan pembicaraan akan diadakan setelah bulan puasa Ramadhan tetapi belum ada tanggal baru yang ditetapkan.
Para menteri luar negeri Turki, Afghanistan dan Pakistan pada Jumat membahas konferensi yang direncanakan, yang bertujuan untuk mempercepat kesepakatan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban menyusul pengumuman Washington bahwa pasukan asing akan meninggalkan Afghanistan pada 11 September.
Para menteri “meminta semua pihak, khususnya Taliban untuk menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai penyelesaian negosiasi inklusif yang mengarah ke perdamaian abadi di Afghanistan yang diinginkan oleh rakyat Afghanistan, kawasan dan komunitas internasional”, menurut pernyataan bersama.
Mereka juga “menyesalkan berlanjutnya kekerasan tingkat tinggi di Afghanistan”.
Berbicara pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan dukungan Ankara untuk proses perdamaian Afghanistan dan upaya untuk mengatur konferensi di Istanbul akan terus berlanjut.
“Sebagai rekan penyelenggara, kami melanjutkan pembicaraan tentang ini dengan semua pihak,” katanya, bersama Menteri Luar Negeri Pakistan Shan Mahmood Qureshi.
Menteri Luar Negeri Afghanistan Mohammed Haneef Atmar bergabung dalam pertemuan itu melalui tautan video karena alasan kesehatan, kata Cavusoglu.
Taliban sebelumnya menolak menghadiri pertemuan puncak apa pun sampai semua pasukan asing ditarik keluar dari Afghanistan.
Taliban dan Amerika Serikat tahun lalu sepakat bahwa semua pasukan asing akan ditarik dari Afghanistan pada 1 Mei, tanggal yang dibatalkan minggu lalu oleh Presiden AS Joe Biden. (haninmazaya/arrahmah.com)