TERENGGANU (Arrahmah.com) – Ustadz Abu Muhammad Jibriel, pada Sabtu sore (23/6/2018), bertemu dengan ulama besar Malaysia yang juga mantan Menteri Besar Terengganu, Dato’ Seri Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang, di Masjid Rusila di Marang Terengganu.
Dato’ Abdul Hadi Awang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Ikatan Ulama Sedunia yang diketuai Syeikh Yusuf al-Qaradhawi.
“Hampir 2 jam lamanya Abah membersamai Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang, mengambil istifadah dari ilmu beliau yang sangat luas,” ungkap Ustadz Abu Jibriel di akun Facebooknya, Sabtu (23/6).
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Ustadz Abu Jibriel, Dato’ Abdul Hadi Awang mengisahkan tentang sejarah perjuangan kaum muslimin di Nusantara, kerajaan Islam di tanah Melayu, siyasah dalam dan luar negeri, peranan pesantren, masjid dan pemuda hari ini dalam dakwah, ukhuwah sesama muslim, penerapan hudud dan banyak lagi.
Dato’ juga bercerita tentang M. Natsir, HAMKA, Masyumi, SI, sampai ke cerita Soekarno-Hatta yang inginkan kemerdekaan Malaysia berbarengan dengan Indonesia.
“MasyaAllah Tabarakallah, dalam kondisi beliau yang agak kurang sehat, semangat jihadnya terus membara. Semoga Allah berikan kesehatan untuk beliau dan agar beliau istiqomah di jalan Allah ini hingga akhir hayat,” ujar Ustadz Abu Jibriel.
Sebagai pemimpin senior PAS, Dato’ Abdul Hadi Awang banyak terlibat di tingkat internasional baik gerakan Islam atau gerakan rakyat. Dia adalah seorang ulama, ahli siyasah Islam, penulis dan pemikir ulung yang berwibawa sehingga disegani di kalangan dunia Islam.
Tokoh sesepuh perjuangan ini telah mengarungi samudera panjang perjuangan. Dia pernah ke ke Kabul Afghanistan pada tahun 1989 saat negara itu berjuang menghadapi Uni Sovidet.
Dato’ Abdul Hadi Awang juga ke Baghdad pada tahun 1990 untuk bertemu Saddam Husain dan menyampaikan aspirasi gerakan Islam dunia tentang sikap dan peranan Iraq dalam konflik Timur Tengah yang menyeret Perang Teluk.
Dia juga menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik di Aceh, sehingga Gerakan Aceh Merdeka sepakat untuk memilih jalan damai. Begitu juga konflik di Yaman dan beberapa negara Umat Islam yang lain. Jasa beliau terkenal sebagai tokoh pendamai dan juga menelurkan ide-ide yang sangat bermanfaat bagi dunia Islam.
(ameera/arrahmah.com)