ADEN (Arrahmah.com) – Kota pelabuhan yang terkepung, kota Aden di Yaman, menyaksikan hari-hari terburuk kekerasan dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, saat milisi Syi’ah Houtsi terlibat bentrok dengan pasukan loyalis Mansour Hadi untuk menguasai bandara utama di kota tersebut.
Sumber mengatakan kepada Al Jazeera pada Kamis (30/4/2015) bahwa pertempuran telah berkecamuk di bandara internasional Aden.
Komite Perlawanan Rakyat yang setia kepada Presiden Mansour Hadi merebut kembali sebuah posisi dari Syi’ah Houtsi setelah pesawat tempur koalisi pimpinan Saudi membom posisi tersebut.
Sementara itu, warga setempat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa puluhan keluarga telah melarikan diri dari Aden, menantang penembak jitu Houtsi dan pos pemeriksaan saat rumah mereka diserang dan terbakar.
“Pemandangan ini bencana, bukan hanya di jalan-jalan di mana pertempuran terjadi tapi di dalam rumah di mana keluarga terjebak dan ketakutan,” ujar Ahmed al-Awgari, seorang aktivis lokal kepada Reuters.
“Perempuan dan anak-anak telah terbakar di rumah mereka, warga sipil ditembak di jalan-jalan atau diledakkan dengan tembakan tank,” tambahnya.
Di distrik sibuk Crater, sedikitnya delapan milisi Syi’ah Houtsi tewas dan 13 lainnya terluka saat serangan udara berupaya mendorong mundur gerakan mereka.
Pesawat-pesawat tempur juga menghantam sasaran pemberontak di pusat kota Taiz, dengan jet koalisi menghantam Garda Republik 22, sebuah unit militer yang bersekutu dengan Houtsi.
Serangan koalisi juga menargetkan Houtsi di provinsi selatan Lahj dan Abyan, menurut tentara pro-Hadi.
Sementara itu, tiga tentara Saudi dilaporkan tewas di Najran pada Kamis (30/4), ujar pernyataan Kementerian Pertahanan kerajaan, membawa jumlah korban tewas tentara Saudi dalam kampanye tersebut menjadi 14 orang.
Pernyataan menambahkan bahwa puluhan Houtsi telah tewas oleh serangan udara koalisi dalam beberapa hari terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)