GOLAN (Arrahmah.com) – Pertempuran sengit meletus pada Senin (1/9/2014) antara tentara rezim Syi’ah Nushairiyah dengan Mujahidin di Dataran Tinggi Golan dimana 44 pasukan PBB yang berasal dari Fiji telah ditawan oleh Mujahidin.
Tiga tahun perang di Suriah telah mencapai wilayah yang berbatasan dan diduduki oleh “Israel” pada pekan lalu ketika Mujahidin menyerang sebuah titik persimpangan di jalur yang memisahkan “Israel” dari Suriah di Dataran Tinggi Golan sejak perang pada tahun 1973.
Tidak jelas apakah dalam serangan tersebut pasukan rezim Syi’ah Suriah merebut kembali kendali persimpangan Quneitra dari tangan Mujahidin Jabhah Nushrah atau tidak.
Tembakan dan ledakan dari bom mortir dan amunisi lainnya bisa didengar di sisi yang diduduki “Israel” dari perbatasan dan kombatan bisa terlihat jelas menargetkan satu sama lain, lansir Zaman Alwasl.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan ada korban dari kedua belah pihak, namun laporan mereka tidak merinci berapa jumlah korban.
Rami Abdelrahman, direktur SOHR mengatakan kepada Reuters bahwa Jabhah Nushrah mungkin bertujuan untuk mengakhiri semua kehadiran rezim di daerah tersebut dan juga tampak bahwa tujuannya adalah untuk mengusir “pengamat internasional”. (haninmazaya/arrahmah.com)