MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mogadishu berada dalam pertempuran sengit dalam beberapa bulan terakhir, itu menunjukkan kemunduran yang besar bagi pemerintah Somalia. Pertempuran dimulai setelah subuh, Kamis (8/12/2011) antara Mujahidin al-Shabaab dan pemerintah Somalia yang didukung oleh pasukan Uni Afrika (AU).
Pasukan AU dilaporkan menggunakan tank dan artileri berat. Pertempuran itu terjadi di distrik Karan dan Huriwa pada Kamis (8/12/2011). Sementara belum ada laporan yang detil mengenai rincian korban.
Pertempuran ini adalah serangan lanjutan Mujahidin al-Shabaab pada Rabu kemarin di sebuah pangkalan latihan militer AU di wadajir selatan Mogadishu.
Sejak mujahidin menggunakan “taktik mundur” dari Mogadishu pada Agustus lalu, telah terjadi beberapa operasi “kemartiran” di kota itu. Yang terakhir menewaskan sedikitnya tentara musuh.
Awal pekan ini al-Shabaab mengumumkan perubahan namanya menjadi “Imarah Islamiya Somalia”. Koresponden BBC Afrika Timur Will Ross mengatakan, hal itu untuk menunjukkan pesan kepada masyarakat internasional bahwa al-Shabaab tidak diambang kekalahan.
AU menempatkan sekitar 9000 pasukan di Mogadishu untuk mencegah penggulingan pemerintah. Kenya juga mengirimkan pasukannya ke selatan Somalia pada oktober lalu dan pada hari Rabu kemarin parlementer Kenya memutuskan untuk menggabungkan pasukannya dengan pasukan AU di Somalia untuk melawan Mujahidin al-Shabaab.
(siraaj/arrahmah.com)