DAGESTAN (Arrahmah.com) – Sebuah operasi sabotase yang sukses telah dilakukan oleh Mujahidin Imarah Kaukasus di distrik Khasavyurt, provinsi Dagestan. Sumber penjajah Rusia mengakui bahwa seorang polisi boneka tewas dan dua lainnya terluka dalam penyergapan tersebut.
Mujahidin menyerang polisi boneka di jalan utama antara distrik Khasavyurt dan Gadara.
Sementara itu, sumber Mujahidin Dagestan melaporkan seperti yang dilansir VDagestan bahwa penjajah Rusia menggunakan pesawat tempur untuk membom pinggiran desa Osmanyurt di distrik Khasavyurt pada Kamis (13/9/2012) pagi.
Menurut situs yang menggutip pernyataan penduduk setempat, dua pesawat Rusia berputar-putar di atas desa, kemudian mereka mulai membombardir hutan. Para penduduk desa tidak bisa memahami mengapa hutan tersebut di bom. “Itu hutan kecil,” ujar seorang penduduk.
Pada saat yang sama, terdapat laporan serangan udara di pinggiran desa Novosasitli di distrik Khasavyurt.
Setelah pengeboman itu, pasukan khusus Rusia datang. Mereka memasuki desa dan memblokirnya. Saksi mata melaporkan adanya penembakan, tapi apakah itu sebuah pertempuran atau hanya penjajah Rusia yang melepaskan tembakan, tidak dilaporkan. Tidak ada data mengenai korban yang mungkin berjatuhan.
Sumber-sumber Rusia mengklaim bahwa mereka tengah melaksanakan “operasi khusus” di desa Novosasitli.
Operasi ini selain didukung oleh helikopter, juga kendaraan lapis baja yang menyisir wilayah pinggiran desa.
“Pesawat tempur terbang di atas Novosasistli dan mengebom desa, namun kami yang tinggal di desa, tidak memahami apa yang mereka bombardir. Itu dilakukan beberapa kali,” ujar seorang warga setempat.
Kendaraan militer Rusia kemudian memasuki desa. “Untuk saat ini tidak ada yang dapat mengatakan apa yang tengah terjadi. Penduduk sedikit shock. Beberapa orang berkumpul di jalan. Desa telah diblokade, mustahil untuk meninggalkan atau memasuki desa,” ujar penduduk lainnya.
Kemudian ia menjelaskan bahwa sekitar 50 kendaraan lapis baja Rusia menyisir wilayah sekitar desa.
“Setengah jam lalu kami mendengar ledakan singkat senapan otomatis, setelah sebuah helikopter muncul di atas desa. Kepala desa serta kantor polisi distrik tidak tahu apa yang terjadi. Desa telah dibuka kembali, namun orang-orang harus melalui pos pemeriksaan pasukan keamanan Dagestan, lalu melalui pos pemeriksaan pasukan Rusia,” sebuah laporan menyatakan.
Sementara itu informasi yang sangat bertentangan telah dilaporkan di distrik Untsukulsky Dagestan.
Kemarin malam penjajah Rusia melaporkan bahwa seorang anggota dari geng pasukan khusus terluka dan tiga Mujahidin disergap di rumah pribadi selama pertempuran di desa Balakhani.
Namun di pagi hari, Rusia mengubah berita mereka. Menurut data baru mereka, tidak ada pertempuran yang terjadi di desa itu, tetapi terjadi di daaerah sekitarnya.
Penduduk setempat melaporkan mengenai empat orang tewas dalam bentrokan. Menurut rumor yang disebarkan oleh FSB, seorang pasukan khusus Rusia tewas dan tiga lainnya adalah “Mujahidin”.
Namun tidak ada yang mengonfirmasi informasi ini.
Sementara itu, VDagestan melaporkan bahwa tiga pasukan khusus Rusia tewas dan seorang terluka dalam pertempuran di pinggiran desa Balakhani. Menurut laporan, Mujahidin meninggalkan lokasi pertempuran tanpa korban.
Sementara itu, Rusia membom dengan mortir, sebuah pesantren saat kelas tengah berlangsung di kota TemirKhanShura. Pondok pesantren ini terletak di pinggiran kota.
Setidaknya dua mortir jatuh dan meledak di halaman sekolah. Pada saat itu semua anak di dalam kelas. Para penjajah mengklaim tidak satupun dari mereka terluka.
Pada saat yang sama, penjajah Rusia berani menulis bahwa setelah mendengar ledakan di halaman, guru dan anak-anak menduga bahwa sekolah diserang oleh “militan”. (haninmazaya/arrahmah.com)