DAGESTAN (Arrahmah.com) – Sumber agresor Rusia dalam Komite Investigasi mengakui bahwa penjajah Rusia menggunakan pesawat tempur dalam pertempuran di distrik Karabudakhkent, Dagestan pada Sabtu (28/5/2011) lalu. Serangan bom dilakukan di kawasan hutan, di mana sebelumnya satu unit Mujahidin menyerang para antek dan majikan mereka, para penjajah Rusia.
Data akurat mengenai korban dari kalangan musuh tidak tersedia.
Penjajah menyatakan bahwa unit Mujahidin terdiri dari 30 pejuang. Oleh karena itu, mereka mengatakan untuk menghindari korban di antara personel, mereka menggunakan pesawat tempur. Selama bombardir, penjajah Rusia mengklaim 2 Mujahid syahid (Insha Allah).
Sementara itu, para antek dari geng boneka lokal MIA mencoba mengingkari informasi pada satu detasemen besr Mujahidin. Mereka melaporkan kepada wartawan cerita tentang basis yang ditemukan di daerah ini, di mana hanya terdapat 2 Mujahid yang tinggal. Pesawat itu, menurut mereka, telah digunakan untuk melawan mereka karena “tidak mungkin menangkapnya di hutan”.
Sebagai hasil dari pemboman, kedua “militan” tewas, menurut antek Rusia di Dagestan.
Sementara itu, fakta penggunaan penerbangan oleh penjajah Rusia telah dikonfirmasi oleh penduduk setempat. Menurut mereka, pemboman hutan berlangsung selama beberapa jam.
Terkait dengan Mujahidin, sumber lokal menunjukkan bahwa terdapat lusinan Mujahid, diperkirakan jumlah mereka mencapai 150 orang hanya di satu distrik, Karabudakhkent. Menurut akal sehat pun, tidak mungkin memerangi “dua Mujahid” selama berjam-jam dengan serangan udara jika tidak ada perlawanan sengit dari darat. Wallahu’alam (haninmazaya/arrahmah.com)