QALAMOUN (Arrahmah.com) – Selama sebulan terakhir pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon menggelar operasi militer besar-besaran di front kota Yabrud dan distrik Qalamoun, propinsi pinggiran Damaskus. Rezim Nushairiyah dan milisi Syiah berambisi untuk menduduki wilayah strategis yang telah dibebaskan oleh mujahidin selama masa revolusi bersenjata tersebut.
Mujahidin Jabhah Islamiyah, Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok jihad lokal lainnya mempertahankan kota Yabrud dan distrik Qalamoun dengan mati-matian. Mereka menghadang setiap serangan pasukan rezim Nushairiyah dan milisi Syiah. Pertempuran sengit sudah berulangkali terjadi dengan korban di kedua belah pihak.
Qalamoun Media Center (QMC) pada hari Senin (10/3/2014) menegaskan sekitar 1000 orang dari tentara rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon telah jatuh sebagai korban tewas dan cedera dalam pertempuran sengit yang terjadi di kawasan Qalamoun, pinggiran Damaskus.
Islammemo.cc mengutip dari keterangan QMC bahwa Rumah Sakit An-Nabak, Rumah Sakit Al-Qathifah dan Rumah Sakit Universitas Qalamoun penuh sesak oleh korban cedera dan mayat dari pihak pasukan rezim Bashar Asad dan milisi Syiah”Hizbullah” setelah 27 hari pertempuran di kawasan strategis Qalamoun.
Mujahidin sendiri terus menghadang setiap serangan pasukan rezim Nushairiyah dan milisi Syiah “Hizbullah” di distrik Qalamoun. Pada hari Ahad (9/3/2013) mujahidin meledakkan sebuah ranjau yang menargetkan salah seorang komandan pasukan rezim dalam pertempuran Qalamoun, Kolonel Muwaffaq Haidar. Ledakan ranjau itu mencederai Haidar dan menewaskan dua orang pengawalnya.
(muhib al majdi/arrahmah.com)