KAUKASUS (Arrahmah.com) – Pertempuran sengit masih terus berlangsung di sekitar desa Alkun, Dattyh dan Arshty antara mujahidin Emirat Kaukasus dengan pasukan kafir dan murtad Rusia.
Menurut sumber yang diberikan oleh Emirat Kaukasus provinsi Ghalghaycho (Ingushetia), “operasi anti-terorisme’ ini merupakan operasi yang terpaksa dilakukan untuk ketiga kali oleh kafirin dan murtadin yang selalu mengklaim sedang mengejar dan menghabisi kelompok mujahidin.
Emirat Kaukasus kembali mengulas kembali operasi pemerintah pada 16 Mei lalu ketika pemimpin murtad, Yevkurov dan Kadyrov, mengumumkan akan memulai operasi militer yang berskala besar melawan mujahidin.
Hanya beberapa setelah itu, Kadyrov membuat kebohongan dengan mengatakan “50 mujahidin tewas di tengah hutan karena serangan militer”. Tiga minggu kemudian, Yevkurov pun melakukan hal yang sama dengan mengatakan bahwa 26 mujahidin sudah tewas dibunuh pasukannya. Dan saat ini, kembali menyebarkan kebohongan, tak lebih dari 25 personil mujahidin yang sekarang sedang berkelahi melawan ribuan tentara murtad dan kafir.
Namun begitu, “sedikit mujahidin” ini tetap bertahan dan berhasil mendesak mundur tentara kafir dan murtad dari zona perkelahian Khasavyurt ke Nazran.
Sementara itu pihak murtadin mengatakan seorang mujahid dari Azerbaijan sudah dibunuh selama pertempuran di sekitar desa Alkun, Dattyh, dan Artshty.
Namun, lagi-lagi Emirat Kaukasus membongkar berita bohong tersebut dengan mengingatkan bahwa beberapa waktu sebelum berita bohong tersebut disebarkan, pihak kafir dan murtad itu memberitakan bahwa seorang mujahid Azerbaijan tewas dibunuh saat mengawal Emir Dokka Umarov. Sungguh-sungguh berita yang tidak bisa dipastikan.
Pernyataan mengenai jatuhnya Dokka Abu Usman sebagai korban (cedera atau bahkan tewas) tidak lagi terdengar dalam laporan kelompok penjajah dan antek kafir itu.
Sementara itu, sumber resmi dari Komando Mujahidin melaporkan bahwa beberapa kesatuan dari mujahidin Emirat Kaukasus tengah melakukan aksinya di Provinsi Ghalghaycho dan Nokhchicho, sebagai salah satu bentuk tanggung jawabnya untuk mempertahankan daerah tersebut. Tak ada satu pun kesatuan mujahidin yang mundur, gagal ataupun kalah sebagaimana diklaim oleh pihak murtad.
Pertempuran terus berlangsung di beberapa distrik di dua provinsi tersebut. Mujahidin pun terus-menerus mendesak musuh. Dan rupanya, kekuatan mujahidin tiap waktu semakin bertambah.
Pemimpin militer murtad Ingush, Yevkurov, mengintimidasi dan memaksa anggota keluarga mujahidin, terutama anak-anak mereka untuk menyerah dan mendzalimi keluarga mujahidin.
“Saya memerintahkan anda, pergilah ke hutan dan suruhlah keluarga anda untuk menyerah”, kata Yevkurov yang saat itu bersumpah untuk terus bertahan.
Pada gilirannya, mujahidin membalas perkataan para kafirin dan murtadin itu dengan mengatakan:
“Kami berharap untuk syahid di jalan Allah, dan alasan itu lebih kokoh daripada keinginan kalian untuk bertahan hidup… Kami, insyaAllah, akan terus berusaha untuk menambah jumlah “Pahlawan Rusia” yang harus gugur dan membiarkan mereka berusaha untuk mencari kematiannya…!” (Althaf/arrahmah.com)