MOSUL (Arrahmah.com) – Lebih dari 140 warga sipil tewas dalam waktu kurang dari sepekan saat mencoba melarikan diri dari Mosul barat saat tentara Irak berusaha untuk mendekati milisi ISIS di markas terakhir kelompok bersenjata tersebut di Irak, menurut sumber militer.
Menurut sumber militer pada Kamis (1/6/2017), sebagian besar korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak, lansir Al Jazeera.
Lebih dari tujuh bulan memasuki operasi besar-besaran yang didukung AS untuk merebut kembali kota kedua Irak itu, pasukan keamanan telah merebut kembali beberapa wilayah Mosul dari ISIS,
Namun, ratusan ribu warga sipil kemungkinan terperangkap di wilayah yang masih dikuasai oleh ISIS, yang telah merebut Mosul pada musim panas tahun 2014.
Enam hari setelah serangan baru-baru ini di kantong-kantong wilayah ISIS yang tersisa, tentara Irak dan sekutu mereka mengalami kemajuan yang lebih lambat dari yang mereka harapkan, ungkap Osama bin Javaid, wartawan Al Jazeera, yang melaporkan dari Erbil di Irak utara.
“Mereka menghadapi perlawanan sengit dari milisi ISIS,” katanya, dan menambahkan bahwa jumlah korban tewas dari warga sipil telah meningkat menjadi 140 orang pada hari Kamis (1/6), di tengah bentrokan yang sengit.
“Ini baru saja menjadi lebih mengerikan,” katanya. “Ini menjadi pertarungan yang sulit. Pasukan Irak mencoba menekan target ISIS yang berlindung di belakang rumah-rumah warga sipil, di daerah yang padat penduduk.”
“Tujuh puluh warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan udara pada hari Selasa. Tidak jelas apakah tentara Irak atau pasukan koalisi yang melakukan serangan udara itu.”
Wartawan Al Jazeera juga melaporkan bahwa milisi ISIS menggunakan regu mortar mobile yang didukung oleh sniper dan bom mobil bunuh diri.
“Ini adalah medan perang yang rumit yang coba dinavigasi oleh pasukan Irak, dan harga tertinggi yang harus dibayar oleh warga sipil Mosul,” ungkapnya.
(ameera/arrahmah.com)