SHAN’A (Arrahmah.com) – Seorang pejabat Yaman mengatakan milisi Syiah Houtsi terlibat pertempuran sengit dengan pasukan Yaman pada hari Rabu (18/6/2014) sekitar 40 kilometer barat laut ibukota Shan’a. Milisi Syiah Houtsi berupaya memantapkan kekuasaannya di wilayah-wilayah yang telah mereka rebut sebelum digelarnya pemilu tahun mendatang, Al-Jazeera melaporkan.
Wakil Gubernur propinsi Amran, Ahmad Al-Bikri, mengatakan kepada Reuters “Para pemberontak Syiah Houtsi menyerang pasukan pemerintah yang didukung oleh milisi suku-suku pada hari kedua secara berturut-turut di beberapa desa dalam propinsi Amran”.
Sumber-sumber persukuan menyatakan milisi Syiah Houtsi menyerang pasukan Yaman di dua wilayah pinggiran barat Shan’a, hanya berjarak 40 kilometer dari pusat Shan’a. Namun belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban dalam serangan tersebut.
Para pejabat Yaman mengatakan milisi Syiah Houtsi mendapatkan persenjataan dari Iran dan berupaya keras menguasai seluas mungkin wilayah di Yaman utara. Milisi Syiah Houtsi berupaya mendirikan negara Syiah sendiri sebelum Yaman beralih menjadi negara kesatuan.
Rezim sekuler Yaman bersama Amerika Serikat mencurahkan dirinya untuk memerangi mujahidin AQAP di Yaman Selatan. Kesempatan itu dipergunakan sebaik-baiknya oleh milisi Syiah Houtsi di Yaman utara untuk melakukan pemberontakan dan merebut banyak wilayah sebagai pesiapan pendirian negara Syiah.
(muhib al majdi/arrahmah.com)