QUSAYR (Arrahmah.com) – Pertempuran sengit dilaporkan masih terus berlanjut di kota strategis, Qusayr, saat Mujahidin dan tentara rezim berjuang memperebutkan kota tersebut. Aktivis oposisi mengatakan 30 anggota “Hizbullah” tewas dalam pertempuran.
Sebelumnya pada Senin (20/5/2013), agen berita rezim, SANA mengklaim bahwa tentara telah berhasil “memulihkan keamanan dan stabilitas di banyak tempat di Qusayr” dan mengejar sisa-sisa “teroris” di distrik utara.
Namun para aktivis Suriah membantah bahwa Qusayr telah diambil alih oleh rezim, mereka mengatakan bahwa pasukan oposisi berhasil mendorong mundur tentara rezim, menghancurkan sedikitnya empat tank dan lima kendaraan ringan milik musuh.
Tentara teroris Suriah yang didukung oleh milisi Syi’ah asal Libanon menyerang Qusayr, namun kini mereka kembali ke tempat mereka memulai di timur Qusayr, menurut seorang aktivis lokal, Tareq Murei kepada Reuters.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengatakan pemimpin “Hizbullah”, Hassan Nasrallah bertanggung jawab secara pribadi atas situai yang terjadi karena ia diduga telah bertemu dengan semua militan Syi’ah yang dikirimkan ke Qusayr.
“Kami hari ini menyebut Nasrallah pembunuh rakyat Suriah,” ujar juru bicara FSA Louay Almokdad kepada Al Arabiya. “Kami yakin ini adalah pasukan Hassan Nasrallah, mereka bukan lagi Hizbullah, mereka adalah pasukan Hassan Nasrallah dan Ali Khamanei.”
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa 48 pejuang Suriah dan empat sipil gugur. Direktur SOHR, Rahim Abdurrahman mengatakan korban tewas di kalangan “Hizbullah” mencapai 23 orang dan 70 terluka. Sumber-sumber keamanan Libanon mengatakan setidaknya 12 anggota “Hizbullah” tewas. (haninmazaya/arrahmah.com)