MARIB (Arrahmah.com) – Pertempuran di provinsi Marib Yaman yang dilanda perang antara pasukan pemerintah Yaman dan militan Syiah Houtsi yang didukung Iran menewaskan sekitar 50 kombatan, termasuk seorang komandan pasukan khusus, kata sumber pemerintah, Sabtu (27/2/2021).
Awal bulan ini, Houtsi melanjutkan upaya untuk merebut kota Marib, 120 kilometer (75 mil) di timur ibu kota yang dikuasai Houtsi, Sana’a.
Kota ini terletak dekat dengan beberapa ladang minyak terkaya Yaman dan penangkapannya akan menjadi hadiah utama bagi para pemberontak.
“Dua puluh dua anggota pasukan pemerintah dan lebih dari 28 gerilyawan Houtsi telah tewas dalam 24 jam terakhir dalam pertempuran yang terus berlanjut di garis depan di provinsi Marib,” kata sumber pemerintah, lansir AFP.
Koalisi Arab melancarkan lebih dari 12 serangan udara untuk mendukung pasukan pemerintah di darat, menurut saluran Houtsi Al Massirah.
Pada Jumat, lebih dari 60 pejuang tewas dalam pertempuran di Marib, hari paling berdarah sejak dimulainya serangan pada 8 Februari.
Sejak itu, bentrokan telah mengakibatkan ratusan kematian di antara para pejuang di kedua belah pihak, menurut sumber pemerintah, dan membuat ratusan keluarga mengungsi. Keluarga Houtsi umumnya tidak mengungkapkan kerugian mereka.
Yaman telah terlibat dalam perebutan kekuasaan berdarah sejak 2014 antara pemerintahnya, didukung oleh koalisi Arab, dan militan Syiah Houtsi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar wilayah utara.
Konflik yang semakin parah telah merenggut puluhan ribu nyawa dan jutaan orang mengungsi, menurut organisasi internasional, memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (haninmazaya/arrahmah.com)