MOGADISHU (Arrahmah.com) – Sedikitnya 21 orang tewas dalam serangkaian pertempuran jalanan di Mogadishu, ibukota Somalia.
Peluru yang ditembakkan oleh tentara Uni Afrika menghantam pasar Bakar di pusat Mogadishu dalam pertempuran tersebut yang mengakibatkan tewasnya sipil Somalia.
“Artileri berat digunakan dalam pertempuran yang mengakibatkan sedikitnya 70 terluka,” ujar reporter AlJazeera, Jama Nur melaporkan dari Mogadishu.
Ba-Hoku Baridgye, jurubicara Uni Afrika mengklaim hanya satu dari tentaranya yang tewas dan mereka “berhasil” membunuh 25 pejuang Islam di distrik Hodan dan Holwadag sepanjang hari kemarin (23/9/2010).
Pertempuran meletus sejak Kamis (23/9) pagi ketika tentara Uni Afrika terlibat bentrok dengan pejuang anti-pemerintah di Mogadishu selatan.
“Aku belum pernah menyaksikan pertempuran berdarah seeprti ini. Sembilan orang tewas di tempat di pasar Bakara dan hampir 20 telruka,” ujar Abdirahman Adan, saksi mata di Bakara seperti yang dilansir AFP.
“Aku begitu terkejut melihat banyaknya mayat dan beberapa dari mereka jasadnya tercerai-berai,” lanjutnya.
Pertempuran yang terjadi kemarin merupakan yang terakhir dari serangkaian insiden mematikan yang menghantam Somalia.
Mujahidin Al-shabaab telah memerangi pemerintah transisi Somalia selama tiga tahun terakhir dan kini mengontrol lebih banyak wilayah dari yang dikontrol oleh pemerintah.
Pemerintahan boneka Somalia dipimpin oleh Sharif Ahmed yang tunduk pada keinginan Barat agar tidak menerapkan syariat Islam di Somalia. Padahal sebelumnya, Sharif Ahmed berdiri di sisi pejuang Islam, namun ia membelok dan dipilih sebagai presiden boneka.
Tentara Uni Afrika menghabiskan tenaganya untuk memfokuskan diri menjaga Sharif Ahmed dan keberlangsungan pemerintahan yang dipimpinnya.
Pertempuran demi pertempuran yang terjadi mengguncang pemerintahan Somalia yang memang telah lemah sejak awal berdirinya. (haninmazaya/arrahmah.com)