TEHERAN (Arrahmah.id) — Iran telah mengumumkan latihan militer gabungan dengan Arab Saudi di Laut Merah. Belum ada konfirmasi resmi dari Arab Saudi perihal pernyataan Iran tersebut.
Dilansir Middle East Eye (23/10/2024), Komandan Angkatan Llaut Iran, Laksamana Shahram Irani, mengatakan bahwa mereka telah diminta oleh Arab Saudi untuk mengambil bagian dalam operasi tersebut.
“Arab Saudi telah meminta kami untuk menyelenggarakan latihan gabungan di Laut Merah,” katanya seperti dikutip kantor berita Iran ISNA.
“Koordinasi sedang berlangsung dan delegasi dari kedua negara akan mengadakan konsultasi yang diperlukan tentang cara melaksanakan latihan tersebut.”
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengunjungi Riyadh awal bulan ini dan mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Kunjungan tersebut sebagai tanda menghangatnya hubungan antara kedua negara penghasil minyak.
Iran dan Arab Saudi memutuskan hubungan pada 2016 setelah kerajaan itu mengeksekusi seorang pendeta Syiah terkemuka dan kritikus pemerintah.
Para pengunjuk rasa membakar kedutaan besar Saudi di Teheran sebagai tanggapan dan hubungan tetap dingin selama bertahun-tahun setelahnya.
Namun pada 2023, kedua negara menormalisasi hubungan pada pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Cina. Sejak itu keduanya mulai menjalin hubungan erat.
Hubungan tetap terjalin meski Iran mendukung kelompok Syiah Houthi di Yaman, yang telah berperang melawan koalisi pimpinan Arab Saudi selama delapan tahun sejak 2015. Gencatan senjata telah dilakukan antara Arab Saudi dan pemerintah Yaman yang berpusat di Sanaa sejak 2022.
Latihan gabungan dilakukan di tengah memburuknya suasana di Timur Tengah. Iran dan Israel dikabarkan sedang berencana untuk saling menyerang. Israel diperkirakan sedang menyiapkan serangan balasan atas tindakan Iran yang mengirimkan 200 rudal balistik.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada tentara Angkatan Udara pada Rabu bahwa setelah menyerang Iran, dunia akan memahami kekuatan Israel. Musuh-musuh Israel akan belajar dari pengalaman.
“Setelah kami menyerang Iran, mereka di Israel dan di tempat lain akan mengerti apa saja persiapan yang telah kalian lakukan,” kata Gallant kepada kru dalam video tersebut, yang menurut kantornya direkam di Pangkalan Udara Hatzerim.
“Dalam percakapan saya dengan mereka, saya menekankan setelah kami menyerang Iran, semua orang akan memahami kekuatan Anda, proses persiapan dan pelatihan. Setiap musuh yang mencoba menyakiti Negara Israel akan membayar harga yang mahal,” ujar Gallant di X.
Amerika Serikat berupaya agar konflik tak meluas. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Rabu bahwa pembalasan Israel seharusnya tak mengarah pada perang yang lebih besar. (hanoum/arrahmah.id)