SURIAH (Arrahmah.com) – Direktorat Pertahanan Sipil atau yang lebih dikenal dengan Shite Helmets di wilayah Ghautah Timur meminta faksi-faksi militer untuk mematuhi norma dan hukum internasional untuk menetralisir warga sipil, paramedis dan pertahanan sipil selama pertempuran berlangsung, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (8/5/2017).
Direktorat tersebut menunjukkan bahwa hal itu menekankan pada kebutuhan untuk dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat konflik di Ghautah Timur, sehubungan dengan bentrokan yang meletus antara faksi-faksi bersenjata.
Penargetan terhadap ambulans dari tim Pertahanan Sipil beberapa kali selama evakuasi warga sipil ke pusat kesehatan, tidak dapat diterima lagi, serangan terhadap mobil ambulans telah meninggalkan relawan White Helmets terluka, lansir ElDorar AlShamia.
“Kami dari Pertahanan Sipil Suriah sektor Ghautah Timur menyalahkan pihak-pihak yang berkonflik terkait keamanan warga sipil dan keselamatan tim sipil dan personil medis, dan kami memastikan bahwa kami akan melanjutkan pekerjaan kemanusiaan dan berkomitmen untuk terus netral, jauh dari prasangka terhadap partai atau kelompok politik,” tambah pernyataan White Helmets.
Ghautah Timur telah menjadi saksi bentrokan mematikan antara Jaisyul Islam melawan Failaq Ar-Rahman dan Hayaat Tahrir Syam yang berfokus di daerah Arabin dan Haza dan kemudian pindah ke Ash’ari, Masraba dan Medira. Selain itu rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan sekutunya Rusia juga tidak berhenti melakukan bombardir di Ghautah Timur. (haninmazaya/arrahmah.com)