DOHA (Arrahmah.com) – Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS) yang berbasis di Doha pada Kamis (22/2/2018) mengecam bombardir yang sedang berlangsung di Ghautah Timur, sebuah daerah yang terkepung di pinggiran ibu kota Damaskus dan menyebutnya sebagai pembantaian.
Dalam pemboman selama beberapa hari, lebih dari 400 orang telah terbunuh.
“Kami menyerukan kepada negara-negara Arab dan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera untuk menghentikan pembunuhan massal dan menyelamatkan warga sipil yang tidak berdosa di Ghautah Timur,” menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan IUMS seperti dilansir MEMO pada Jum’at (23/2).
IUMS mengutuk pembantaian oleh rezim Asad yang didukung Rusia dengan berbagai jenis senjata terhadap rakyat Suriah yang tidak bisa melawan.
Sejak Selasa (20/2), pasukan rezim telah meningkatkan serangan terhadap Ghautah Timur menggunakan bom barel, artileri dan berbagai jenis senjata lainnya, menurut laporan koresponden Anadolu di wilayah tersebut.
Selama periode tiga hari, rezim telah melancarkan 260 serangan di Ghautah Timur. (haninmazaya/arrahmah.com)