DOHA (Arrahmah.com) – Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) pada Kamis (14/3/2019) mengutuk serangan terbaru oleh polisi “Israel” terhadap Muslim Palestina di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
“Penutupan kompleks Masjid Al-Aqsa baru-baru ini, bersama dengan serangan terhadap jamaah oleh polisi ‘Israel’, merupakan serangan terang-terangan pada situs suci Islam,” kata IUMS yang berbasis di Doha dalam sebuah pernyataan.
IUMS juga menyalahkan negara-negara Arab karena tetap berusaha untuk menormalkan hubungan diplomatis mereka dengan “Israel”.
“Pemerintah Arab yang berusaha untuk menormalkan hubungan dengan entitas Zionis memikul tanggung jawab yang besar atas serangan yang baru-baru ini terjadi, karena sikap mereka seolah-olah memberikan lampu hijau kepada ‘Israel’ untuk melakukan serangan semacam itu,” IUMS menegaskan.
Mereka kemudian mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OIC) yang berbasis di Jeddah untuk mengambil tindakan tegas dengan maksud untuk mencegah “agresi berbahaya” yang kemungkinan akan dilancarkan oleh “Israel”.
Ketegangan meningkat di Yerusalem Timur sejak bulan lalu, ketika polisi “Israel” menyegel gerbang Ar-Rahmah di Masjid Al-Aqsa, yang memicu kemarahan warga Palestina setempat.
Setelah kejadian tersebut, pihak berwenang “Israel” juga melarang sejumlah warga Palestina untuk memasuki kompleks masjid, yang merupakan situs suci ketiga umat Islam.
“Israel” menduduki Yerusalem Timur, di mana Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-“Israel” tahun 1967. “Israel” juga menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 dengan cara yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (Rafa/arrahmah.com)