TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri “Israel”, Benjamin Netanyahu berusaha untuk menutup media sosial setelah warga Palestina berkebangsaan “Israel” mengadakan protes terhadap serangan “Israel” di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, sebuah laporan mengatakan pada hari Ahad (30/5/2021), Anadolu melaporkan.
Menurut pers “Israel”, Benjamin Netanyahu berusaha memblokir media sosial selama serangan di Gaza pada 10-21 Mei.
Para pejabat mengatakan Netanyahu merekomendasikan pemblokiran media sosial dua kali, tetapi sarannya ditolak oleh Jaksa Agung “Israel” Avichai Mandelblit dan pejabat keamanan, tambah laporan itu.
Menurut laporan itu, Netanyahu mungkin membuat rekomendasi untuk mencegah kemungkinan kerusuhan, mengklaim bahwa orang “Israel” kelahiran Palestina mengatur protes melalui platform media sosial TikTok.
Sementara itu, Walla News mengatakan bukan Netanyahu yang merekomendasikan pemblokiran media sosial, tetapi dia lebih mendukung rencana yang ditawarkan oleh pejabat keamanan.
Setidaknya 255 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak dan 39 wanita, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam 11 hari serangan udara “Israel” di Jalur Gaza. Serangan “Israel” di Tepi Barat juga menewaskan sedikitnya 34 warga Palestina sejak 13 April.
Serangan “Israel” terhenti di bawah gencatan senjata yang ditengahi Mesir, yang berlaku pada dini hari tanggal 21 Mei. (haninmazaya/arrahmah.com)