JAKARTA (Arrahmah.id) – Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, mengatakan, buku-buku yang pro dengan propaganda lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang sudah mendapat International Standard Book Number (ISBN) akan ditarik. Langkah itu diambil mengingat LGBT terlarang di Indonesia.
“Waduh dilarang keras itu. Kan tidak boleh di negara kita, kalau ada yang lolos ISBN berarti harus ditarik,” ujar Syarif Bando kepada Republika, Jumat (28/7/2023).
Syarif Bando menyatakan, pihaknya tidak menghadapi dilema terkait dengan kebebasan berpendapat dan kampanye LGBT dalam menyikapi peredaran buku tersebut. Dia mengaku sudah menegur penanggung jawab pemberian ISBN di Perpusnas dan sudah memintanya untuk menarik buku tersebut.
“Tidak ada (dilema), pokoknya dilarang. Saya sudah tegur kapusnya dan segera ditarik karena LGBT bertentangan dengan Pancasila,” ujar pria yang sudah menjabat sebagai kepala Perpusnas sejak 2016 itu.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Perpusnas Suharyanto, yang menjadi penanggung jawab ISBN, mengaku sudah langsung mengoordinasikan hal tersebut ke bagian-bagian terkait. Dia memperkirakan, awal pekan depan persoalan itu sudah ditindaklanjuti.
“Saya tak bisa menjawab secara kebijakan, tapi insya Allah ada solusinya. Pak Kepala (Perpusnas) juga sudah memberikan arahan kepada saya untuk segera ditarik dari laman portal ISBN. Nanti akan kami lakukan upaya-upaya untuk penarikan buku-buku tersebut di laman ISBN,” ujar Suharyanto seperti dilansir Republika (29/7).
Dia juga menjelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut perihal persoalan tersebut. Dalam prosesnya, dia akan berkoordinasi dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Pusat Perbukuan, dan pihak-pihak terkait lainnya agar mendapatkan satu kesepahaman antarsemua pihak dalam menyikapi buku-buku yang pro dengan LGBT.
“Nanti kita lihat evaluasinya buku-buku tersebut yang di laman ISBN. Saya koordinasi juga dengan Pusat Perbukuan. Kan ada UU Perbukuan, saya akan mengoordinasikan juga. Arahan Pak Kepala tadi jelas. Koordinasi yang saya kakukan untuk ke depannya ada kesatuan kata antara IKAPI, Pusat Perbukuan, dengan Perpusnas,” ujar dia.
Sebelumnya, beberapa buku yang pro kaum LGBT terdaftar di ISBN Perpusnas. Mengutip website isbn.perpusnas.go.id, terdapat beberapa buku yang diterbitkan Perkumpulan Arus Pelangi yang mendapatkan ISBN Perpusnas. Setidaknya ada lima buku terbitan Perkumpulan Arus Pelangi yang terdeteksi di dalamnya. (haninmazaya/arrahmah.id)