YERUSALEM (Arrahmah.id) – Tujuh juta warga “Israel” telah berdemonstrasi menentang rencana pemerintah untuk melakukan perombakan peradilan sejak Januari, menurut Komisaris Polisi pada Senin (4/9/2023), Anadolu Agency melaporkan.
Para pengunjuk rasa “Israel” telah “berkumpul di 4.400 lokasi di seluruh negeri,” kata Kobi Shabtai dalam pernyataannya pada sebuah acara di Asosiasi Pengacara “Israel” seperti yang dikutip oleh surat kabar Haaretz.
Ribuan warga “Israel” melakukan protes pekanan setiap Sabtu untuk menunjukkan penolakan terhadap rencana reformasi peradilan oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Penyelenggara mengatakan protes tersebut dilakukan di 155 lokasi.
Perombakan yang direncanakan tersebut mencakup pengurangan kekuasaan Mahkamah Agung “Israel” dan memberikan pemerintah kendali lebih besar atas penunjukan hakim.
Netanyahu awalnya menunda reformasi pada 27 Maret karena protes oposisi, namun menghidupkan kembali rencana tersebut pada akhir Mei.
Oposisi “Israel” memandang perombakan peradilan sebagai perebutan kekuasaan demi kepentingan otoritas eksekutif. Namun Netanyahu menegaskan bahwa reformasi tersebut akan meningkatkan demokrasi dan mengembalikan keseimbangan antara cabang pemerintahan legislatif, eksekutif dan yudikatif. (zarahamala/arrahmah.id)