CILACAP (Arrahmah.com) – Kaum Muslimin di Indonesia harus tegas dan cepat menyikapi persoalan Suriah khususnya kekafiran Bashar Assad yang sudah terang benderang sekarang ini. Untuk membimbing umat Islam Indonesia dalam hal aqidah ini, maka ustadz Abu Bakar Ba’asyir dari sel super maximum security LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap menyampaikan hujjahnya tentang hal itu.
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengeluarkan pernyataan sikap tentang orang-orang yang masih meragukan kekafiran Bashar Assad. Hal ini perlu untuk pedoman dari ulama umat untuk kaum Muslimin Indonesia. Terlebih lagi beberapa simpatisan Syiah di negeri ini terus mendukung dan melakukan propaganda tentang kebaikan Assad.
Sejatinya Assad adalah kafir harbi, yang wajib diperangi berdasarkan indikator Syariat Allah.
Hal ini juga untuk menepis beberapa kalangan yang ada di wilayah abu-abu (grey area). Lantaran mereka dikhabarkan simpatisan Syiah yang menisbatkan dirinya kepada pembelaan dan perjuangan bersama ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Berikut ini pernyataan lengkap ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
بسم الله الرحمن الر حيم
السلا م عليكم ورحمة الله و بركا ته
Dengan izin Alloh swt, saya menyampaikan kepada saudara-saudara saya umat Islam, bahwa Basyar Asad laknatulloh ‘alaih adalah kafir musyrik yang wajib diperangi.
Maka jika ada tokoh umat Islam, baik kiyai, ustadz, mubaligh yang masih ragu-ragu atau tidak menyetujui jihad melawan Basyar Asad, agar umat Islam tidak sholat bermakmum kepadanya, karena Basyar Asad hakekatnya adalah pentolan toghut yang wajib dikafiri, dijauhi dan diperangi oleh umat Islam.
Maka barangsiapa yang ragu-ragu mengkafirinya berarti tidak kafir kepada toghut yang diwajibkan oleh Alloh dalam firmanNya :
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 256)
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آَمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut, Padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa’ :60)
Barangsiapa yang tidak kafir kepada toghut berarti tidak beriman kepada Alloh Ta’ala, maka siapa saja yang ragu-ragu mengkafirkan dan menentang toghut Basyar Asad, berarti imannya kepada Alloh rusak, dan janganlah umat Islam bermakmum dibelakangnya.
والسلا م عليكم ورحمة الله و بركا ته
Penjara Toghut Pasir Putih, 28 Romadhon 1434 H
Al-faqir Ilallah
(Abu Bakar Ba’asyir)
(azmuttaqin/MK/arrahmah.com)