JEMBER (Arrahmah.com) – PCNU Kencong menyerukan kepada pemerintah Kabupaten Jember agar segala aktifitas Syiah dan ajarannya di Puger khususnya dan di seluruh wilayah Indonesia umumnya agar segera dibekukan.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh situs resmi nukencong.or.id, seruan tersebut disampaikan oleh Rois Syuriah PCNU Kencong, KH. Ahmad Khoiruzzad Maddah tadi malam, Jum’at (01/06) ketika memimpin rapat koordinasi antara PCNU Kencong dan para kyai, habaib serta tokoh masyarakat Puger di kediaman H. Arif Gerenden Puger.
Rapat yang digelar tadi malam adalah lanjutan dari rapat yang dilaksanakan PCNU Kencong di Kantor PCNU Kencong pada hari Kamis yang lalu (31/05) terkait dengan kasus penganiayaan terhadap warga NU yang dilakukan oleh sekelompok orang Syiah pengikut Ust. Ali Al-Habsyi di Puger pada hari Rabu yang lalu (30/05).
Pernyataan Rois Syuriah PCNU Kencong ini adalah merupakan desakan dari elemen masyarakat, khususnya masyarakat Puger, dan akan disampaikan secara tertulis secepatnya kepada bapak Bupati Jember selaku pimpinan pemerintah daerah Kabupaten Jember. Isi surat tersebut adalah bahwa PCNU Kencong merekomendasikan ;
- Melarang Ustad Ali Al Habsy dan kelompoknya mengajarkan baik secara lisan, tulisan maupun melalui media elektronik yang berseberangan dengan faham Ahlussunnah wal jamaah.
- Kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah, dimohon agar tidak memberikan peluang penyebaran faham Syi’ah di Indonesia, karena penyebaran faham Syi’ah di Indonesia yang penduduknya berfaham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah sangat berpeluang menimbulkan ketidakstabilan yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
- Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku antara lain membekukan/melarang aktivitas Syi’ah beserta lembaga-lembaga yang terkait.
- Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar bertindak tegas dalam menangani konflik yang terjadi, tidak hanya pada kejadiannya saja, tetapi juga faktor yang menjadi penyulut terjadinya konflik, karena penyulut konflik adalah provokator yang telah melakukan teror dan kekerasan mental sehingga harus ada penanganan secara komprehensif.
- Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar bertindak tegas dalam menangani aliran menyimpang karena hal ini bukan termasuk kebebasan beragama tetapi penodaan agama.
- Kepada Umat Islam diminta untuk tidak mudah terprovokasi melakukan tindakan kekerasan (anarkisme), karena hal tersebut tidak dibenarkan dalam Islam serta bertolak belakang dengan upaya membina suasana kondusif untuk kelancaran dakwah Islam
Rois Syuriah menekan kepada Pemerintah agar merespon aspirasi masyarakat ini, karena apabila hal ini tidak direspon dan tidak ada tindakan tegas Pemerintah, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi pergolakan dan gesekan massa antara ke dua kubu. Sehingga kasus Sampang akan terulang kembali. Apalagi ke lima orang pelaku penganiayaan terhadap warga NU tersebut yang telah ditangkap aparat, telah dilepas kembali. Maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Pemerintah harus merespon desakan masyarakat ini dan segera melakukan tindakan-tindakan konkrit guna menghindari konflik horisontal antar ke dua kubu yang saat ini lagi memanas.
Kita akan mengumpulkan bukti-bukti dan rekemondasi para Tokoh masyarakat Puger disertai tanda tangan seluruh tokoh untuk diajukan kepada Pemerintah agar Pemerintah segera membekukan kegiatan Syiah di Puger, ungkap Gus Yak (panggilan akrab KH. Ahmad Khoiruzzad Maddah).
Kasus puger berdarah kali ini nampaknya membuat masyarakat Puger terutama para Tokohnya menjadi sangat geram, terutama terhadap Ust. Ali. Kegeraman masyarakat Puger bukan karena faktor iri dengan kebesaran lembaga yang diasuh oleh Ust. Ali, akan tetapi mereka merasa bahwa selama ini mereka telah dibohongi dan dimanfaatkan untuk mendukung segala aktifitas dan kegiatan Ust. Ali dan jama’ahnya. Menurut pengakuan beberapa tokoh, mereka sering diajak untuk memobilisasi massa dalam acara-acara yang digelar oleh Ust. Ali dan jamaahnya. Bahkan konon mereka diberi uang ratusan ribu demi mendukung kelancaran acara mereka.
Peristiwa ini disatu sisi menyakiti warga NU Puger, tetapi disisi lain merupakan petunjuk dari Allah untuk membuka kedok Ust. Ali yang selama ini berlindung di balik kedok Aswaja melalui taqiyyahnya. Menurut Lora Hasyim Wafir, salah satu tokoh NU Puger, bahwa kita telah dibukakan oleh Allah tentang jati diri Ust. Ali, Karena selama ini kita hanya menduga-duga bahwa Ust. Ali adalah pembawa ajaran Syiah. Dengan peristiwa ini mata kita menjadi terbuka, bahwa ternyata kecurigaan kita selama ini memang terbukti benar. (bilal/arrahmah.com)