YOGYAKARTA (Arrahmah.id) – Tindakan intoleran dan provokatif yang dilakukan oleh Ormas Adat Pasukan Manguni Maksiouw atau Laskar Manguni terhadap umat Islam yang tengah melakukan aksi damai sebagai solidaritas untuk Palestina pada Sabtu (25/11/2023) di kota Bitung, Sulawesi Utara, menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
Menurut pernyataan Laskar Mujahidin pada Senin (27/11) yang diterima redaksi arrahmah.id, tindakan tersebut sangat meresahkan dan tidak sesuai dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Laskar Mujahidin sebagai pengawal penegakkan Syariat Islam, dengan tegas menyatakan perlu memberikan sikap terhadap munculnya tindakan intoleran yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa tersebut.
Berikut pernyataan sikap oleh Laskar Mujahidin:
- Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, sangat mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Maka tindakan ormas adat Pasukan Manguni Makasiouw merupakan sikap permusuhan terhadap Umat Islam dan penghinaan terhadap Undang Undang Dasar 1945.
-
Mengutuk pengibaran bendera penjajah Zionis “Israel” di bumi NKRI karena merupakan pengkhianatan terhadap amanah Konstitusi serta melanggar Permenlu No. 3 tahun 2019 yang melarang pengibaran bendera Zionis “Israel”.
-
Mendesak pemerintah RI dan kepolisian RI untuk membubarkan ormas adat Pasukan Manguni Makasiouw atau Pasukan Manguni atau Laskar Manguni serta memproses hukum pelaku, dan provokator tindakan anarkis, intoleran, juga pemicu konflik horizontal antara umat beragama.
-
Laskar Mujahidin Majelis Mujahidin siap berjihad melawan siapapun yang menjadi pembela Zionisme, sebab, bertentangan dengan Syariat Islam, Pancasila dan juga amanah UUD 1945.
(haninmazaya/arrahmah.id)
Yang baik2 dicap radikal, yg jelas2 sudah radikal, mengibarkan bendera yahudi ..dibiarkan saja..dasar periode amburadul