AFGANISTAN (Arrahmah.com) – Penyiksaan demi penyiksaan terus dilakukan terhadap tahanan Muslim di penjara-penjara yang dikontrol oleh pemerintahan boneka dan asing. Meskipun banyaknya bukti terungkap melalui pengakuan, video, maupun foto, penyiksaan tersebut tak kunjung berakhir. Bahkan media-media barat jarang sekali yang memberitakan terkait skandal kemanusiaan tersebut.
Bukan hanya penyiksaan, kondisi penjara, akses kesehatan, dan dilarangnya kunjungan keluarga bagi para tahanan Muslim makin membuat kehidupan para tahanan makin mengerikan. Ironisnya, para tahanan tersebut sebagian besar adalah orang-orang tak berdaya dimana penangkapannya hanya merupakan sebuah fitnah.
Terlebih lagi, ketika ada tahanan yang meninggal, para penjaga mengklaim bahwa tahanan tersebut meninggal karena sakit, padahal akses kesehatan dan bantuan dari lembaga kesehatan pun pada dasarnya tak pernah diberikan pada mereka.
Terkait hal tersebut Juru bicara Imarah Islam Afganistan (IIA) merilis komentar terkait meninggalnya seorang tahanan di penjara Bagram karena penyiksaan ekstrim tak berprikemanusiaan yang terjadi pada hari Senin (24/10/2011). IIA menegaskan bahwa kezoliman demi kezoliman yang dilakukan musuh Islam terhadap kaum Muslim akan terus menguatkan perjuangan dan meningkatkan semangat berjuang dalam melawan para penjajah dibawah bendera Allah Ta’ala. Pernyataan sikap tersebut dimuat oleh theunjustmedia.com. Berikut terjemahan rilis tersebut:
Ribuan warga negara tak bersalah kami mendekam di seluruh negara di penjara yang dikontrol oleh kekuatan internal dan asing dengan kondisi yang tidak manusiawi dan menghadapi penyiksaan dan penganiayaan, yang juga ditunjukkan dalam laporan terbaru yang diterbitkan oleh PBB hingga kembali terjadi bahwa pada hari Senin (24/10/2011), salah seorang tahanan tak berdaya meninggal dunia sebagai seorang martir di penjara Bagram yang terkenal di bawah penyiksaan ekstrim.
Insiden tersebut telah berulang kali terjadi di penjara dan seringkali diungkapkan namun penjaga mengklaim bahwa penyakit adalah penyebab kematian para tahanan?! Sayangnya penyakit yang diklaimkan tersebut tidak dilaporkan kepada anggota keluarga atau beberapa badan bantuan.
Hal tersebut jelas merupakan wujud bahwa penjara berada dibawah kendali asing dan siapapun yang terhubung ke administrasi Kabul aman dari tindakan hukum. Ancaman hidup yang serius dihadapi oleh para tahanan dan hal tersebut jelas-jelas dikutuk oleh Imarah Islam dengan kata-kata paling keras.
Kami ingin sekali lagi menunjukkan kepedulian yang terdalam tentang masalah ini ke PBB, Organisasi Human Rights Watch dan kalangan internasional lainnya dan meminta mereka untuk memberikan perhatian serius terhadap kondisi mengerikan para tahanan Afghanistan dan agar menghentikan aksi menyembunyikan para pelanggar dibalik tirai politik.
Kondisi di penjara negara kita jauh lebih buruk dari itu, bahkan kadang-kadang hal tersebut disembunyikan dari media dan laporan lainnya. Pemukulan, penyiksaan dan adanya kematian syahid para tahanan tidak bisa menurunkan moral dan melemahkan tekad bangsa Muslim kami.
Musuh-musuh kita harus menyadari bahwa jenis lain dari insiden ini hanya akan membuat kita lebih kuat dalam perjuangan dan akan meningkatkan rasa penentuan nasib sendiri, kehormatan dan semangat bangsa kita, Insya Allah.
Juru bicara Imarah Islam Afghanistan
Zabihullah Mujahid
26 Oktober 2011
Imarah Islam Afghanistan