JAKARTA (Arrahmah.com) – Kekejaman atas kebrutalan militer Mesir yang menewaskan 6000 demonstran Ikhwanul Muslimin mengundang reaksi keras dari Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ummat Islam (PUI). Melalui Ketua Umum DPP PUI, H. Nurhasan Zaidi, ormas Islam besar ini menilai, dunia Islam khususnya Indonesia wajib bertindak atas nama negara yang mayoritas Islam.
Ada beberapa hal Indonesia harus membantu penegakkan kembali demokrasi Mesir dan menghentikan pembantaian. Pertama, 22 Maret 1946, Mesir melalui desakan Ikhwanul Muslimin yang diwakili Syeikh Hasan Albanna, mengakui kemerdekaan Indonesia dan Palestina pun melalui Mufti besar Syaikh Muhammad Amin Al-Husaini mendukung kemerdekaan Indonesia. Maka sejak itulah negara di Timur Tengah banyak mengakui kemerdekaan Indonesia. Kedua, Mesir adalah simbol peradaban Islam. Negara tempat lahirnya para nabi. Artinya, bagi umat Islam membela Mesir adalah sama halnya dengan menyelamatkan negara para nabi. Ketiga, Mesir merupakan simbol kebangkitan, kesatuan dan perdamaian negara-negara Islam Timur Tengah.
“Ikhwanul Muslimin (IM) berperan penting bagi kemerdekaan Indonesia. Mereka memprakarsai Haji Agus Salim, AR Baswedan, Mr. Nazir Pamoentjak dan Prof. Dr. Rasjid bertemu dengan Perdana Menteri Mesir waktu itu. Selanjutnya Wakil Mesir, Mohamad Abdul Mun’im datang ke Yogyakarta untuk menyatakan dukungan penuh atas kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, secara de facto dan de jure, Indonesia merdeka dan diakui eksistensinya di dunia. Mereka (tokoh-tokoh Islam) menyampaikan ucapan terima kasih kepada Syeikh Hasan Albana.” ungkapnya di Gd. DPP PUI Jakarta, Jum’at (16/8/2013). “Terlebih Mesir adalah negara para nabi yang mulia. Dan secara geostrategis, Mesir merupakan kunci kebangkitan dan persatuan negara-negara Islam Timur Tengah,” imbuhnya.
Nurhasan meminta pemerintah Indonesia berperan aktif bagi stabilitas politik di Mesir. Sesuai UUD 1945, Indonesia harus melaksanakan politik luar negeri bebas aktif. Bisa dengan mengirimkan pasukan Garuda atau langkah-langkah diplomatik penting bagi stabilitas Mesir. Dan segera mendesak PBB untuk mengadili Jenderal As-Sisy dan tokoh-tokoh opisisi seperti El-Baradei ke Mahkamah Internasional sesuai statuta Roma. Dan mendorong Mursi kembali memimpin Mesir demi tegaknya kembali demokrasi Mesir.
“Presiden SBY yang merupakan simbol negara mayoritas muslim, segera meminta OKI dan PBB bertindak cepat. Kita (negara) bisa mengirimkan pasukan Garuda untuk perdamaian. Serta melakukan langkah diplomatik demi tegaknya kembali Mursi sebagai simbol demokrasi. Serta mendorong Komnas HAM PBB untuk mengadili Jenderal As-Sisy dan tokoh-tokoh opisisi seperti El-Baradei ke Mahkamah Internasional. Mereka harus bertanggung jawab atas pembantaian. Dan mendorong kembali Moursi sebagai simbol demokrasi Mesir memimpin Mesir lagi.” kata Nurhasan.
(azmuttaqin/arrahmah.com)