GAZA (Arrahmah.com) – Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Maqdis pada Selasa (16/10) mengeluarkan pernyataan sikap atas gugurnya dua ulama dan komandan utama mereka, syaikh Abu Walid Al-Maqdisi dan syaikh Abu Barra’ Al-Maqdisi, oleh serangan udara penjajah zionis Yahudi pada Sabtu sore (13/10). Majlis Syura Mujahidin mengharapkan pahala di sisi Allah atas peristiwa tersebut dan menjanjikan balasan setimpal terhadap penjajah zionis Yahudi.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Maqdis mengharapkan pahala di sisi Allah Ta’ala atas gugurnya dua komandannya dari kalangan sebaik-baik ulama mujahidinnya
{مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّن قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلاً}
Di antara orang-orang mukmin terdapat orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada pula orang-orang yang masih menunggu-nunggu (giliran gugur) dan mereka tidak merubah janjinya sedikit pun.”(QS. Al-Ahzab [33]: 23)
Segala puji bagi Allah Yang telah memerintahkan untuk berjihad dan berperang. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada imam mujahidin, yang gagah berani berperang lagi senantiasa tersenyum, juga kepada keluarganya dan para sahabatnya, para singa medan laga. Amma ba’du…
Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Makdis mengucapkan selamat kepada umat Islam yang mulia secara umum dan mujahidin secara khusus, utamanya para singa Baitul Maqdis, dengan gugurnya dua orang tokoh ulama, komandan dan mujahid anggota Majlis di medan perjuangan Jalur Gaza yang tercinta:
1. Asy-syaikh, al-qaid (komandan), al-imam, al-mujahid, penghafal Al-Qur’an, ulama yang mengamalkan ilmunya, singa as-sunnah dan penghancur bid’ah, Abu Barra’ Asyraf Shabah, semoga Allah menerima beliau di sisi-Nya.
2. Asy-syaikh, al-qaid (komandan), al-imam, al-mujahid, penghafal Al-Qur’an, ulama yang mengamalkan ilmunya, singa tauhid dan penghancur syirik, Abu Walid Hisyam Su’aidani, semoga Allah menerima beliau di sisi-Nya.
Kedua syaikh tersebut gugur bersamaan setelah mendapatkan serangan khianat lagi pengecut oleh pesawat tempur Yahudi durjana, di mana Allah Ta’ala menakdirkan Yahudi melakukan kejahatan tersebut pada saat kedua syaikh tersebut bertemu, sementara pertemuan kedua syaikh tersebut pada hari tersebut merupakan bagian dari amanat berat yang dibebankan ke pundak keduanya, agar Allah menetapkan perkara yang telah ditetapkan-Nya.
Keutamaan kedua syaikh tersebut dan kebaikan-kebaikan amal shalih mereka akan disebutkan dalam kesempatan yang lain, insya Allah. Meskipun keduanya adalah suri tauladan hidup yang harus diikuti, sebab keduanya termasuk pelopor dakwah tauhid yang benar, Allah telah mengaruniakan kepada keduanya karunia yang banyak dalam menuntut ilmu, berdakwah kepada agama Allah, menyuarakan kebenaran dengan lantang. Keduanya menjadi dua tokoh yang menonjol dalam bidang amar ma’ruf dan nahi munkar. Jihad di jalan Allah menjadi kesibukan keduanya, maka keduanya mendapatkan ujian dan pengalaman yang baik dalam jihad. Keduanya menghafal kitab Allah dalam dadanya, dan menegakkan hukum-hukumnya dalam kehidupan mereka. Alangkah baiknya perjalanan hidup keduanya dan hanya Allah semata yang melimpahkan pahala-Nya.
Sifat utama yang menonjol dalam diri kedua ulama tersebut adalah bersabar saat menerima ujian dan teguh pada pendirian saat terjadi usaha-usaha penyimpangan. Perjalanan hidup keduanya yang harum semerbak dilengkapi dengan mahkota kesyahidan di jalan Allah, setelah melewati fase yang panjang dari penggerebekan, penangkapan, penyiksaan, penjara, buronan dan pengejaran.
Syaikh Abu Walid Al-Maqdisi dan keluarganya dikejar-kejar dan diburu oleh aparat keamanan pemerintahan Hamas selama lebih dari dua tahun, lalu beliau ditangkap dan dipenjarakan selama sekitar satu setengah tahun, tanpa ada kejahatan dan tuduhan. Kemudian Allah mengeluarkan beliau dari penjara kezaliman sekitar dua bulan lalu sebelum hari beliau gugur.
Syaikh Abu Barra’ Al-Maqdisi telah beberapa kali ditangkap dan disiksa karena aktifitas dakwah dan jihad beliau, sampai akhirnya beliau gugur sebagai syahid, saat dalam masa perburuan dan pengejara oleh pemerintahan Hamas di Jalur Gaza, setelah aparat keamanan dalam negeri (pemerintahan Hamas) berkali-kali menggeledah rumah beliau dan mencari-cari senjata beliau.
Alangkah baiknya kedua orang “gunung” ini, sungguh layak bagi setiap orang yang bertauhid dan berjihad di bumi ribath untuk bangga dengan keduanya dan kepemimpinan keduanya (dalam Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Maqdis, pent), sungguh keduanya adalah pejuang akidah dan manhaj yang lurus.
Kami nyatakan kepada para mujahidin kami yang ksatria (anggota Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Maqdis, pent), sungguh musibah ini sangat besar, maka tunjukkanlah kepada Allah bahwa pada diri kalian ada kebaikan. Ketahuilah, gugurnya dua orang syaikh tersebut pada saat seperti ini mengandung hikmah yang sangat agung, kita hanya menduga hal itu membawa kebaikan bagi jalan jihad ini yang ditempuh oleh kedua syaikh tersebut dan keduanya telah menyuburkannya dengan siraman darah mereka yang suci.
Demi Allah, jihad keduanya dan kesyahidan keduanya tidak akan sia-sia gratis begitu saja. Cukuplah darah keduanya sebagai penutup pintu bagi setiap orang yang selama ini selalu mengejek, melecehkan dan mencerca kalian dan dakwah kalian yang penuh berkah. Kalian akan melihat keberkahan yang banyak dari darah kedua ulama tersebut.
Maka kepergian kedua syaikh tersebut harus menjadi tambahan motivasi bagia kalian untuk semakin berpegang teguh dengan tali Allah dan berkumpul di bawah panji-Nya yang suci di mana kedua syaikh tersebut gugur di bawahnya. Itulah panji yang penuh berkah, yang mengiringi ucapan dengan perbuatan nyata, memadukan antara ilmu dan jihad, maka sungguh layak bagi orang-orang yang jujur untuk mengikuti langkah kedua syaikh tersebut tanpa ragu-ragu.
Umat Islam hari ini diajak untuk mengulurkan bantuan dan dukungan kepada saudara-saudara mereka, mujahidin di serambi Baitul Maqdis, yang berjuang melindungi tanah suci di sekitar tempat isra’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam dan menghadapi golongan manusia yang paling keras permusuhan dan kebenciannya kepada kaum beriman, yaitu golongan Yahudi. Tidak ada lagi yang mendukung mujahidin, setelah Allah, selain putra-putra umat Islam sendiri. Maka berilah pertolongan kepada mereka, berilah pertolongan kepada mereka!
Hendaknya semua pihak mengetahui bahwa pemerintah Hamas melalui tindakan-tindakan zalimnya kepada kedua syaikh, manhaj keduanya dan para pengikut keduanya; tidaklah terlepas dari tanggung jawab atas apa yang menimpa kedua syaikh tersebut melalui tangan Yahudi.
Hari ini pemerintahan Hamas dituntut lebih banyak dari tuntutan pada waktu-waktu yang telah lalu, untuk menghentikan kejahatannya terhadap ahlu tauhid dan mujahidin yang menyerang musuh dari kalanganYahudi, sebagai bentuk pelaksaaan mujahidin terhadap perintah Allah berjihad di jalan-Nya, jauh dari pertimbangan-pertimbangan kelompok yang sempit yang justru merugikan kepentingan-kepentingan jihad dan tidak melindungi nyawa kaum muslimin.
Adapun kaum Yahudi yang hina, maka kami beritahukan kepada mereka bahwa para peperangan kami melawan mereka akan terus berlanjut sampai pertempuran terbesar yang telah mereka kenal, yaitu hari di mana pepohondan dan bebatuan berbicara. Kami akan berjalan sesuai pandangan syariat dan langkah militer, tiada tempat untuk reaksi spontanitas, meskipun darah kedua syaikh kami tidaklah murah. Kalian akan mengetahui hal itu, dengan izin Allah Yang Maha Membalas lagi Maha Mengalahkan.
Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Maqdis
Selasa, 30 Dzulqa’dah 1433 H
bertepatan dengan 16 Oktober 2012 M
Sumber: Yayasan Media Ibnu Taimiyah
(muhib almajdi/arrahmah.com)