GAZA (Arrahmah.id) – Berikut pernyataan resmi yang kami terjemahkan dari Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah terkait serangan brutal Rumah Sakit Baptis al-Ahli Gaza:
Orang-orang yang melakukan pembantaian di rumah sakit baptis adalah orang-orang yang sama yang melakukan pembantaian Shabra dan Syatila, mereka pulalah yang melakukan pembantaian sekolah Bahr al Baqar, mereka pula yang membunuh tawanan tentara Mesir, dan merekalah yang melanggar semua nilai nilai akhlak yang pernah dikenal di atas bumi ini.
Pembantaian ini dilakukan oleh musuh yang membombardir sebuah rumah sakit, masjid, dan gereja di lokasi yang sama, Amerika bertanggungjawab atas serangan ini. Karena Amerika, yang memberikan perlindungan tanpa batas kepada musuh yang melakukan pembantaian tersebut.
Kejahatan perang ini, genosida ini, ditanggung oleh mereka yang memberikan perlindungan di Dewan Keamanan dan menolak untuk mengutuk serta mengecam penjajahan dan pembantaian ini.
Sesungguhnya kami berada di garis terdepan atas pembantaian dan darah yang mengalir ini, kami menekankan bahwa musuh sangat keliru ketika mengira bahwa pembantaian ini akan menutupi kekalahannya yang besar, atau akan memaksa rakyat kami untuk menyerah; karena kami adalah rakyat yang mencintai kesyahidan.
Perlawanan akan tetap berlanjut dan tidak akan berhenti kecuali dengan keluarnya penjajah ini dari negara kami dan segala tempat suci di negara kami.
Saya menyerukan kepada rakyat Palestina di mana pun, khususnya di Tepi Barat, di Yerusalem, dan di tanah 1948, untuk keluar sekarang di semua kota dan di semua jalan-jalan.
Wahai rakyat kami, pemuda pemberani kami di Tepi Barat, keluarlah sekarang di semua kota, desa dan kamp, berdirilah di hadapan penjajah dan di hadapan para pendatang yang menyerang ini. Kita adalah satu bangsa, kita satu darah, satu takdir, dan insya Allah kita juga akan bersama-sama menciptakan masa depan yang menjanjikan bagi rakyat Palestina.
Saya menyerukan kepada masyarakat di seluruh negara Arab dan Islam untuk keluar sekarang untuk mengecam pembantaian ini, kebrutalan ini, dan kejahatan-kejahatan ini. Pergilah ke semua kota, dan angkat suara kalian dengan lantang agar musuh ini berhenti dan agar bangsa ini tetap bersatu dalam satu parit, terlepas dari perbedaan geografi, afiliasi, sekte, dan etnis, karena kita sedang mencatat sejarah.
Saya menyerukan kepada seluruh masyarakat merdeka di dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Keamanan, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Lembaga-Lembaga Hak Asasi dan Hukum, dan saya menyerukan kepada Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk secara tegas dan jelas mengutuk pembantaian yang mengerikan ini.
Saya menyerukan kecaman yang jelas atas pembunuhan massal ini, diperbolehkannya pembunuhan terhadap anak-anak, perempuan, dan orang tua kita. Keheningan ini tidak boleh berlanjut.
Kepada saudara-saudara kita yang besok akan mengadakan pertemuan di Negara Sahabat Kerajaan Arab Saudi, Organisasi Kerjasama Islam, agar bersuara nyaring, pernyataannya kuat, dan posisinya jelas: bukan sekedar seperempat solusi atau setengah-setengah dengan adanya pertumpahan darah di Gaza, Bahkan tidak hanya seperempat ataupun setengah kata-kata.
Keyakinan kami ada pada Kerajaan Arab Saudi dan semua negara Arab dan Islam yang diundang besok di Jeddah, dan keyakinan kami tinggi bahwa darah ini tidak akan terbuang sia-sia dan bangsa ini serta pertemuan-pertemuan ini tidak akan luput dari perhatian.
Pembantaian ini akan menjadi titik balik tambahan, “thufan al-aqsha” (banjir kemarahan yang ditambahkan ke dalam banjir kemarahan Al-Aqsa selanjutnya) untuk mendiskreditkan musuh ini di mana pun dan di semua tingkatan. (zarahamala/arrahmah.id)