JAKARTA (Arrahmah.com) – Pada pertengahan Syawal 1436 Hijriyah ini, seluruh pelosok bumi berbelasungkawa atas wafatnya Amirul Mukminin Imarah Islam Afghanistan, Mullah Muhammad Umar Mujahid Rahimahullah. Kabar tutup usia beliau begitu tidak diduga oleh banyak pihak, sehingga hati para perindu Kedaulatan Islam resah menanti kepastian berita duka itu.
Hingga akhirnya, secara resmi penghormatan dan rasa duka terdalam disampaikan Dewan Pimpinan Imarah Islam Afghanistan dan keluarga Almarhum dalam sebuah pernyataan, duka itu ternyata sebuah kebenaran.
Berikut pernyataan resmi Dewan Pimpinan Imarah Islam Afghanistan dan Keluarga Almarhum atas wafatnya Amirul Mukminin, Mullah Muhammad Umar Mujahid Rahimahullah, yang Arrahmah terjemahkan dari rilis resmi pada situs Shahamat, Jum’at (31/7/2015).
Bismillahirrahmanirrahiim….
إن الحمد لله؛ نحمده، ونستعينه، ونستغفره، ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله؛ فلا مضل له، ومن يضلل؛ فلا هادي له. ونشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، ونشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليماًکثیرا.
أما بعد. فقد قال الله تبارک و تعالی:
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلاَّ بِإِذْنِ الله كِتَابًا مُّؤَجَّلاً وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ۱۴۵وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُواْ لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَمَا ضَعُفُواْ وَمَا اسْتَكَانُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ۱۴۶وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلاَّ أَن قَالُواْ ربَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ۱۴۷ آل عمران.
145. Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.146. Dan betapa banyak Nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah mencintai orang-orang yang sabar. 147. Tidak ada doa mereka selain ucapan: “Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa Kami dan tindakan-tindakan Kami yang berlebihan (dalam) urusan kami, tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (Q.S. Ali Imran)
Kematian itu pasti. Adalah bagian dari keimanan kita bahwa hanya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala semua makhluk hidup akan merasakan mati. Bahkan makhluk yang paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, pemimpin kedua Jagad Raya, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, mencicipi pahitnya kematian dan meninggalkan dunia ini.
Mengingat kenyataan ini Pimpinan Imarah Islam Afghanistan dan keluarga Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid Rahimahullah mengumumkan bahwa pendiri dan pemimpin Imarah Islam, sebagai akibat dari suatu penyakit, menyerahkan ruhnya kepada Pengambil jiwa dan meninggalkan dunia yang sementara ini menuju ke suatu kekal (akhirat), innalillaahi wa inna ilaihi raaji’uun, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keampunab tak terbatas kepada dirinya.
Mullah Muhammad Umar Mujahid Rahimahullah adalah pemimpin terhormat dan tulus dari Ummat Islam, yang mengangkat bendera Islam yang telah jatuh di bawah keadaan yang paling sulit. Di bawah nama Imarah Islam, beliau mendirikan sebuah pemerintahan yang lengkap dalam kerangka politik Islam dan secara penuh sesuai dengan hukum-hukum Islam. Melalui beliau, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak hanya menghiasi Afghanistan tetapi seluruh Ummat dengan pemerintahan Islam dan menggambarkan kepada dunia makna sebenarnya dari kedaulatan Islam.
Beberapa baris kata ini barangkali tidak cukup untuk memberi kesaksian atas prestasinya, oleh karenanya kita langsung saja kepada masalah utamanya, yaitu bahwa yang terhormat Amirul Mukminin Rahimahullah telah meninggalkan dunia ini. Dalam keadaan ini adalah tugas kita untuk mengendalikan Imarah Islam ini, ditinggalkan untuk kita sebagai sebuah kepercayaan, dalam arah yang sama seperti yang ia lakukan. Untuk tetap berkomitmen terhadap Syariah seperti yang ia lakukan. Untuk tetap setulus dan seteguh seperti yang dilakukannya. Untuk bersiap mengorbankan semuanya demi jalan yang benar, untuk menepati janji, yakin kepada Allah, sabar, tabah, dan takut kepada Allah sebagaimana beliau sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala juga akan berlaku serupa membantu kita mempertahankan beban berat ini dan mencapai tujuan kita juga memungkinkan kita untuk menegakkan kepala kita setingginya, baik di dunia dan akhirat.
Almarhum Mullah Muhammad Umar Mujahid Rahimahullah, meskipun kekuatan militer dan pelacakan intelijen Amerika dan semua sekutunya, terus tinggal di Afghanistan dan dalam empat belas tahun sebelumnya tidak pernah untuk satu hari pun beliau meninggalkan Afghanistan untuk mengunjungi Pakistan atau negara lain. Dari tempatnya, beliau memimpin urusan Imarah Islam dan ada cukup bukti serta saksi untuk memberi kesaksian atas ketekunannya yang bersejarah. Beberapa waktu lalu ia menjadi sakit yang kemudian menjadi kian intensif dalam dua minggu terakhir sebelum beliau meninggalkan dunia ini.
Sementara yang terhormat Amirul Mukminin Rahimahullah adalah hanya sesosok tubuh namun beliau mengemas seluruh gerakan, filosofi, dan berpembawaan yang ideal. Jika ada yang ingin menyenangkan jiwanya dan menunjukkan bukti kesetiaan mereka kepadanya, maka mereka harus menunjukkan kesetiaan kepada yang diwariskannya, Imarah Islam. Dalam keadaan sekarang, merupakan tugas kita masing-masing sebagai Ummat Islam untuk bekerja menuju pendirian sistem Islam dengan membantu, mempersatukan, memperluas dan akhirnya memungkinkan keberhasilan Imarah Islam. Fondasi rumah bersama ini harus dipadatkan dan penguatan barisan kita adalah satu-satunya cara untuk memastikan kita mencapai tujuan bangsa kita dan Mujahidin.
Almarhum Amirul Mukminin Rahimahullah mendirikan dan memperkuat gerakan ini sedemikian rupa yang berdasarkan pada fondasi yang kuat, tulus dan rekan yang bijaksana, juga didukung oleh formasi solid. Oleh karena itu para Mujahidin dan semua Muslim harus yakin bahwa, dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, para pemimpin dan anggota Imarah Islam akan mengarahkan kafilah ini dengan bantuan Allah dan dukungan dari Ummat Islam menuju tujuan yang Almarhum Amirul Mukminin harapkan secara abadi, dan tidak ada yang sulit bagi Allah.
Kepemimpinan Imarah Islam, Dewan Pimpinan, dan keluarga Almarhum Amirul Mukminin telah sepakat bahwa selama tiga hari berikutnya (dari 14 Syawal 1436 H) di seluruh pelosok bumi, ulama, tokoh nasional dan Jihad – atas nama dari para pemimpin Imarah Islam, Mujahidin dan semua bangsa – agar mendoakan jiwa almarhum Amirul Mukminin dan melakukan tilawah Quran, melaksanakan shalat ghaib dan berbelasungkawa juga berdoa untuk pengampunan Almarhum serta ketabahan dan keberhasilan Imarah Islam.
Akhirnya kami ingin mengingatkan bahwa saudara seibu dari Mullah Muhammad Umar – Mullah Abdul Manan Akhund – dan putra sulungnya – Maulawi Muhammad Yaqoob – secara khusus meminta semua umat Islam bahwa jika selama pemerintahan Imarah Islam, di bawah kepemimpinan Almarhum Mullah Muhammad Umar , mereka tidak diberi haknya maka mereka harus memaafkannya dan selalu mengingat beliau dalam doa mereka. Kami menganggap seluruh Ummat Islam, dan terutama bangsa Mujahid dari Afghanistan sebagai mitra kami dalam bencana besar ini dan meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memberi kita segala kesabaran dan penghiburan.
Wassalam
Dewan Pimpinan Imarah Islam Afghanistan dan keluarga
yang terhormat Mullah Muhammad Umar Mujahid
14 Syawal 1436 Hijriah
08 Assad 1394 Kalender Matahari
30 Juli 2015
Sumber : Shahamat
(adibahasan/arrahmah.com)