(Arrahmah.com) – Kabar duka meninggalnya pemimpin tertinggi Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah dikonfirmasi resmi oleh dewan pimpinan IIA. Segera setelah Mullah Muhammad Umar Mujahid (semoga Allah merahmatinya) meninggal dunia, dewan pimpinan IIA bermusyawarah untuk mengangkat kepemimpinan baru bagi IIA. Dalam sebuah pernyataan resmi yang dipublikasikan Voice of Jihad pada Sabtu (31/7/2015), dewan pimpinan IIA telah mengangkat amir IIA yang baru berdasarkan hasil musyawarah dengan para ulama dan tokoh IIA. Mullah Akhtar Muhammad Mansur adalah sosok yang diangkat untuk menggantikan Mullah Umar. Sementara diantara wakil-wakil yang diangkat adalah dari keluarga Haqqani, yang selama ini Barat menyebutnya sebagai tokoh “Jaringan Haqqani”. Diangkatnya dari keluarga Haqqani, seperit Sirajuddin Haqqani, sebagai wakil kepala IIA menjadi penegasan yang tak terbantahkan bahwasannya tidak ada perpecahan di tubuh IIA, dan “Jaringan Haqqani” hanyalah label yang disematkan oleh pihak Barat. Berikut terjemahan pernyataan dewan pimpinan IIA terkait pengangkatan pimpinan baru:
*****
Wahai saudara-saudara Muslilm.
Sebagaimana yang kalian ketahui bahwa pendiri dan pemimpin Imarah Islam Afghanistan, Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid (semoga Allah merahmatinya) telah meninggal dunia karena sakit yang beliau derita.
Setelah beliau meninggal dunia, dewan pimpinan Imarah Islam [Afghanistan], para ulama dan rakyat negara ini yang patut dimulliakan mulai memilih kepemimpinan yang baru.
Para anggota dewan pimpinan Imarah Islam, para ulama dan orang-orang shalih, mereka semua adalah orang-orang cerdas dan berpengaruh, tengah dalam diskusi panjang, memutuskan dalam sebuah pertemuan untuk menunjuk orang dekat dari Mullah Muhammad Umar Mujahid yang terpercaya dan dikenal baik, sekaligus mantan wakil kepala Imarah Islam Afghanistan, Mullah Akhtar Muhammad Mansur, sebagai pemimpin baru Imarah Islam [Afghanistan].
Mullah Akhtar Muhammad Mansur, yang dianggap sebagai pribadi yang pantas dan dapat dipercaya untuk memikul beban berat bahkan di masa akhir hidup Muhammad Mullah Umar Mujahid (semoga Allah merahmatinya) dan telah mengatur Imarah Islam sejak lama, oleh karena itu dewan pimpinan Imarah Islam dan para ulama yang lurus menilainya sebagai pribadi yang pantas dan berbakat untuk kepemimpinan Imarah Islam Afghanistan dan menunjuknya sebagai pemimpin mereka yang sah.
Dalam pertemuan pengangkatan kepemimpinan ini, para ulama, orang-orang shalih dan para tokoh terkemuka di Imarah Islam berbaiat kepada Mullah Akhtar Muhammad Mansur sebagai Amirul Mukminin dengan prinsip mendengar dan taat (sami’na wa atho’na). Beliau, sebagai Amir yang sah, juga menyatakan komitmennya kepada hukum Syariah.
Demikian juga, setelah bermusyawarah dan persetujuan dalam pertemuan ini, masing-masing, mantan kepala peradilan Imarah Islam, ulama Moulavi Haibatullah Akhunzada dan putera dari tokoh ulama dan jihadi yang terkemuka Moulavi Jalaluddin Haqqani (semoga Allah menjaganya), seorang komandan jihad terkemuka Mullah Sirajuddin Haqqani, sebagai wakil-wakil kepala Imarah Islam Afghanistan.
Dewan pimpinan Imarah Islam Afghanistan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melimpahkan berkah kepada kepemimpinan yang baru diangkat ini dengan keteguhan, kejujuran dan ketaatan kepada Syariah Ilahi dan mengundang bangsa Muslim ini, khususnya, seluruh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan, untuk mentaati beliau sebagai Amir yang sah.
Dewan Pimpinan Imarah Islam Afghanistan
14 Syawal 1436 H
30 Juli 2015
(siraaj/arrahmah.com)