بسم الله الرحمن الرحيم
PERNYATAAN TENTANG PENGEBOMAN AMERIKA TERHADAP IRAQ
Tanggal : 18 syawal 1435 / 14 agustus 2014
Nomor: 81
(Arrahmah.com) – Segala puji bagi Allah yang telah berfirman: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar).” Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS. Al Baqarah: 120). Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Rasul-Nya yang telah diutus dengan menggenggam pedang di tangannya hingga hanya Allah saja yang diibadahi tanpa sekutu baginya, amma ba’du:
Umat Islam masih harus menempuh peristiwa-peristiwa penting, menghadapi tantangan-tantangan yang sulit, dan melawan konspirasi yang diprakarsai oleh para thaghut, baik arab maupun non-arab. Perang yang dilancarkan oleh bangsa-bangsa kafir terhadap Islam adalah hal yang biasa bagi kaum muslimin. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah: “Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.” (QS. Al Baqarah: 217). Di dalamnya terdapat pelajaran yang jelas bagi keberlangsungan perjalanan dakwah nabawiyah ini; yaitu barangsiapa yang berjalan sesuai dengan petunjuk Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam maka sudah menjadi keharusan baginya untuk menghadapi kesengsaraan dan kesulitan.
Pelopor dalam perang melawan Islam saat ini adalah Amerika, yaitu yang mengibarkan bendera dan menjunjung salib, berusaha dengan sekuat tenaga untuk melemahkan Islam serta menghinakan penganutnya, mengerahkan seluruh kekuatannya untuk berperang, menumpahkan darah kaum muslimin tanpa memelihara hubungan kekerabatan dan mengindahkan perjanjian, dan mereka tidak menjaga kesucian waktu atau tempat atau jiwa manusia.
Hal terakhir yang mereka lakukan adalah mengirim pesawat-pesawat tanpa awak untuk mengebom saudara kita kaum muslimin di Iraq dengan menggunakan alasan palsu dan membenarkan diri dengan alasan yang naïf, dan kami meminta penjelasan (konfirmasi) dari Amerika dimana mereka tidak memikirkan keselamatan ratusan ribu ahlus sunnah di Iraq dari bom-bom barel yang dikirim oleh Al Maliki untuk meledakkan Fallujah, Diyala dan Mosul. Dan di mana perasaan kemanusiaan Obama serta jargon-jargon etika dia setelah dengan jelas terlihat adanya kebencian dari pemerintahan rafidhah Al Maliki terhadap ahlus sunnah, menumpahkan darah mereka dan merampas kehormatan mereka. Ini tidaklah mengherankan dan tidak pula mengejutkan, kejahatan yang dilakukan Amerika dan para tentaranya di Iraq selama berlangsungnya era penjajahan belum dan tidak akan pernah hilang dari memori kaum muslimin dengan mudah!
Inilah dia kebiasaan barat yang munafik lagi pembohong yang dipelopori oleh Amerika, ia membantu agama-agama kafir untuk memerangi orang-orang Islam dan bermuka dua dihadapan rakyat. Agresi yahudi ke Gaza dianggap untuk membela diri, sedangkan perluasan wilayah mujahidin di Iraq dianggap sebagai ancaman yang berbahaya terhadap hak asasi manusia dan kaum minoritas. Berjihad melawan Amerika dan para sekutunya baik dari kalangan orang-orang barat dan timur dianggap sebagai teror dan kekerasan, sedangkan penyerangan terhadap kaum muslimin dan membunuh orang-orang beriman dan menyiksanya dianggap sebagai tugas luhur dan mulia yang mendapat dukungan global dan sokongan internasional dari Dewan Keamanan PBB dan negara-negara adidaya.
Sesungguhnya Deklarasi perang Obama terhadap kaum muslimin di Iraq yang buntutnya adalah penyerangan terhadap mujahidin dengan menggunakan pesawat-pesawat Amerika menunjukkan dengan jelas bahwa para tentara zionis-salibis ini masih menjadi musuh umat Islam yang paling berbahaya, terkadang ia menghilang, namun ia akan muncul untuk melindungi kepentingannya yang ia raih dengan cara merampas dari bangsa muslim, dan mempertahankan eksistensinya yang tidak diterima di negeri-negeri kaum muslimin, serta memaksa untuk muncul di depan publik jika para anteknya mengalami kerugian dan melemah dalam menjalankan agendanya seperti yang seharusnya. Oleh karena itu Syaikh Usamah bin Ladin – rahimahullah – dan orang sesudahnya yaitu Syaikh Ayman Azh Zhawahiri – hafizhahullah – selalu menyarankan kepada kita untuk memotong kepala ularnya terlebih dahulu yaitu Amerika, dengan begitu akan mudah untuk menyingkirkan penguasa-penguasa boneka dari negeri kaum muslimin.
Di sini dalam rangka memberikan komentar mengenai peristiwa ini, kami mengumumkan rasa solidaritas kami kepada saudara muslim kita di Iraq untuk memerangi tentara salib, karena darah mereka adalah darah kami, luka-luka mereka juga kami rasakan di dalam hati kami, menolong mereka adalah sebuah kewajiban bagi kami, tidaklah kami menemukan cara untuk menghancurkan Amerika, kecuali kami akan menempuh cara tersebut – dengan izin Allah – sebagai bentuk jihad di jalan Allah, pembelaan untuk saudara-saudara kita dan pemenuhan atas sumpah Syaikh kami Usamah bin Ladin – Rahimahullah –.
Kami juga menyerukan kepada seluruh kelompok-kelompok Islam untuk membantu saudara kita dalam menghancurkan Amerika, dan menjadikannya sebagai rencana jihad bagi kelompok tersebut, baik dari segi militer, ekonomi dan informasi. Dan kami mengajak seluruh kaum muslimin di manapun – terutama yang mampu untuk masuk ke wilayah Amerika – untuk menolong saudaranya dalam menteror Amerika semampu yang dia bisa. Dan barangsiapa yang tidak mampu untuk melakukan hal tersebut, maka jangan sampai ia tidak mampu untuk melakukan dakwah yang benar, karena sesungguhnya Amerika ini adalah kendala utama bagi kebebasan kaum muslimin dan penerapan syariat. Apabila ia telah hilang, maka apa yang akan terjadi setelahnya – dengan izin Allah – akan mudah.
Sungguh kami mengira bahwa pengeboman Amerika ini tidak akan terbatas pada satu kelompok saja tanpa mengenai yang lainnya, atau pada satu organisasi saja tanpa mengenai yang lainnya, sesungguhnya ia akan menyeluruh – salah satu agenda perang salib secara terang-terangan – kepada siapa saja yang menjadikan prioritasnya untuk membebaskan negeri kaum muslimin dan menegakkan syari’ah, dan ini adalah fenomena yang terjadi di banyak negara. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan seluruh tipu daya, makar, dan teror terhadap kaum muslimin sebagai penyebab bersatunya kaum muslimin dalam memerangi pasukan salib. “Sesungguhnya Bencana Akan Menyatukan Orang Yang Terkena Bencana”.
Berdasarkan pengalaman kami mengenai pesawat tanpa awak ini, kami akan menginformasikan kepada saudara-saudara kami bahwa apabila kaum muslimin atau para mujahidin yang ada di garis depan mendapatkan sedikit gangguan, maka bagi orang yang meminta pertolongan kepada Allah, hal ini tidaklah mencelakakan, Allah berfirman “Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan dan celaan saja“. Berapa banyak pesawat ini melakukan pengeboman di Yaman, sebelumnya di Khurasan dan di Somalia, namun jihad masih terus langgeng, dan umat ini masih akan terus mengandung dan melahirkan generasi-generasi yang mewariskan jihad dan pengorbanan secara turun-temurun.
Kami juga memberikan beberapa wasiat kepada saudara-saudara, yaitu berupa ringkasan dari pengalaman kami dalam menghadapi pesawat ini :
- Berhati-hati pada setiap mata-mata yang berkeliaran di daratan karena mereka ini adalah kunci dalam menentukan target-target pesawat tersebut.
- Berhati-hati dalam menggunakan telefon dan jaringan internet.
- Tidak mengadakan perkumpulan dalam jumlah besar atau bergerak dengan iring-iringan dalam jumlah besar.
- Ketika pesawat ini muncul dalam jumlah yang banyak, hendaknya berpencar dan mencari tempat persembunyian (cover) di dalam perkebunan atau dibawah pohon.
- Menaruh perhatian terhadap strategi penggalian parit dan berinovasi dalam teknik-tekniknya, karena metode ini sukses dalam mengurangi dampak pengeboman.
- Dan kami ingatkan kepada kalian untuk senantiasa menjaga dzikir kepada Allah karena itu adalah hal yang terbaik agar Allah senantiasa menjaga hambanya dari kejahatan setan dari bangsa jin dan manusia, Allah adalah sebaik-baik pelindung dan Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kesimpulan: Kami menegaskan kembali kepada umat Islam, bahwa kita berada pada kubu yang sama dengan saudara-saudara kita yang ada di Iraq yang tengah melawan konspirasi yang dilancarkan oleh pasukan salibis Amerika, Iran, kaum majusi, serta para antek-anteknya dari kalangan penguasa-penguasa negara teluk yang murtad.
(muqawamah.com/arrahmah.com)