SINAI (Arrahmah.com) – Mujahidin Ansar Bayt al-Maqdis yang beroperasi di Semenanjung Sinai mengeluarkan pernyataan terbaru terkait pembantaian penduduk Sinai yang dilakukan oleh junta militer murtad yang mengorganisir kudeta pada 3 Juli lalu dan menenggelamkan Kairo dalam lautan darah dan juga di Semenanjung Sinai di mana rezim Mesir melancarkan serangan militer terhadap perempuan dan anak-anak.
Pernyataan yang dikeluarkan Mujahidin Bayt al-Maqdis mengenai pembantaian di desa Al-Lifitat, distrik Syeikh Zayed. Berikut pernyataan lengkapnya seperti yang dirilis oleh Kavkaz Center :
Dalam kelanjutan perang deportasi dan terorisme yang dilancarkan tentara Mesir terhadap rakyat Sinai dengan dalih memerangi terorisme, dan dimulainya kembali operasi penembakan dan perusakan desa-desa sipil tak bersenjata, dan mengabaikan darah dari bani Sinai, pasukan Mesir di Sinai melakukan kampanye baru terhadap desa-desa yang aman dengan cara yang sama, menghancurkan rumah-rumah dan properti penduduk setempat, tapi itu tidak cukup, mereka melakukan pembantaian mengerikan di desa Al-Lifitat di Sheikh Zayed.
Tentara kriminal ini mengirimkan kampanye militer ke desa Al-Lifitat pada pagi hari tanggal 7 Dzulqaidah 1434 Hijriah bertepatan dengan 13 September sebelum sholat Jum’at.
Operasi militer melibatkan 30 tank dan kendaraan lapis baja menyerbu sebuah desa kecil di saat penduduk setempat bersiap-siap pergi ke Masjid untuk melaksanakan sholat Jum’at.
Tank-tank melepaskan tembakan ke rumah-rumah penduduk tanpa pandang bulu dan tanpa alasan dan tanpa peringatan sebelumnya yang menyebabkan hancurnya banyak rumah dan korban tewas dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah subhanahu wata’ala.
Serangan agresif ini menyebabkan hancurnya banyak rumah dan sedikitnya tujuh orang tak bersalah terbunuh termasuk empat anak di bawah usia tujuh tahun, dua perempuan dan satu pemuda.
Mereka yang menjadi korban kebiadaban tentara junta Mesir adalah :
1. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun bernama Miriam Mustafa Dahbaish
2. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun bernama Al-Hassan Mustafa Dahbaish
3. Seorang anak perempuan berusia 7 tahun bernama Zainab Maher Eid
4. Seorang anak laki-laki bernama Salman Juma berusia 3 tahun
5. Ibu dari Salman Juma, Suad Atta (40 tahun), dia merupakan seorang janda dan tulang punggung bagi anak-anaknya
6. Seorang perempuan bernama Askar Salem (37 tahun)
7. Pemuda berusia 23 tahun, Musa’ad Mohammed Salem.
Apakah perang melawan “terorisme” yang diluncurkan tentara Mesir di Sinai tujuannya benar-benar untuk memberikan keamanan kepada rakyat Sinai?
Pembantaian mengerikan ini yang dilakukan oleh tentara Mesir di desa in imerupakan indikasi yang meyakinkan untuk apa yang kita sebutkan sebelumnya, bahwa tujuan tentara dari kampanye ini adalah deportasi secara paksa rakyat Sinai dari wilayah perbatasan dengan entitas Zionis untuk mendirikan zona penyangga yang melindungi orang-orang Yahudi dari setiap operasi Mujahidin dari wilayah Sinai setelah selama tiga tahun mereka mengalami ancaman keamanan di perbatasan ini.
Karena tujuan utama bagi Yahudi dan atas perintah Amerika agar tentara mengamankan perbatasan dan mencegah Mujahidin Sinai menargetkan orang-orang Yahudi sebelum menyelesaikan perang panjang melawan Islam di Mesir dengan bekerjasama dengan semua kekuatan yang menentang Islam di negara ini, tetapi mereka tidak akan pernah mampu melakukan itu, dan Allah meliputi mereka dari berbagai sisi.
Kami dari Ansar Bayt al-Maqdis dan semua Mujahidin di Sinai dan seluruh Mesir meyakinkan bahwa darah Muslim tak bersalah yang telah terjatuh tidak akan pernah sia-sia dan respon terhadap tentara Mesir atas kejahatannya akan sangat menyakitkan dan kami telah memulainya, Alhamdulillah, dengan operasi yang menyakitkan di mana kami menghancurkan tank yang mereka gunakan untuk menghancurkan rumah-rumah penduduk Muslim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Jamaah Ansar Bayt al-Maqdis
(haninmazaya/arrahmah.com)