AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Pada Ahad (1/6/2014) ini, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melalui Voice of Jihad merilis pernyataan terkait pembebasan lima pimpinan mereka yang telah dipenjara oleh salibis AS selama tiga belas tahun di Penjara Guantanamo.
Mujahidin menyampaikan bahwa pembebasan ini diperoleh melalui proses negosiasi tak langsung antara IIA dengan AS yang dimediasi oleh Qatar. Mujahidin juga menjelaskan bahwa mereka membebaskan tentara AS yang telah mereka tawan selama lima tahun. Berikut terjemahan pernyataan Mujahidin IIA tersebut.
Kami benar-benar mengucapkan selamat kepada seluruh bangsa, Mujahidin Imarah Islam terutama rekan-rekan dan kerabat yang dibebaskan, bahwa lima pimpinan Imarah Islam Afghanistan yakni Mulla Muhammad Fazal Akhund, Mulla Noorulla Noori, Mulla Khairulla Khairkhwa, Mulla Abdul Haq Waseeq, Moulavi Muhammad Nabi yang telah dipenjara selama tiga belas tahun terakhir di ‘Penjara Guantanamo’ dibebaskan karena kemurahan Allah SWT dan pengorbanan para Mujahidin heroik dan berani dari Imarah Islam.
Kelima pemimpin ini dibebaskan sebagai hasil dari negosiasi tidak langsung antara Imarah Islam Afghanistan dan Amerika Serikat yang dimediasi oleh Qatar. Mereka akan tinggal dengan keluarga mereka di dalam [wilayah] Qatar dan akan menjalani hidup normal.
Untuk dapat membebaskan kelima pemimpin ini, sebelumnya perlu disebutkan bahwa Imarah Islam menyerahkan tentara Amerika yang kami tawan kira-kira selama lima tahun terakhir kepada pemerintah AS.
Kelima pemimpin Imarah Islam ini diserahkan pada hari Sabtu [31/5] pukul 07:00 malam waktu Afghanistan kepada delegasi Qatar yang telah menunggu di sana di dalam ‘Penjara Guantanamo’ selama tiga hari sebelumnya. Delegasi yang termasuk lima pemimpin Imarah Islam ini meninggalkan Guantanamo pukul 10.00 malam dan akan sampai Qatar pada hari Ahad [1/6] ini. Mereka akan diterima dan disambut oleh Biro Politik dari Imarah Islam di dalam Qatar dan anggota dewan terkemuka Imarah Islam. Demikian pula, tahanan Amerika ‘Bergdahl’ [telah] diserahkan di pinggiran provinsi ‘Khost’ ke sisi lain [provinsi ini] pada hari Sabtu [31/5] pukul 07.00 malam waktu Afghanistan.
Imarah Islam Afghanistan telah melakukan semua tindakan yang memungkinkan sejak lama untuk membebaskan semua tahanan Afghan baik mereka yang dipenjara di dalam negeri ataupun di luar negeri dan membuat mereka menikmati kehidupan yang bebas dan damai.
Di masa mendatang juga, Imarah Islam Afghanistan bertekad untuk membebaskan semua tahanan Mujahidin sesegera mungkin. Dalam hal ini , kami berharap semua lembaga hukum dan hak asasi manusia khususnya PBB untuk berbagi dan mempercepat upaya mereka dengan rakyat Afghanistan dan Imarah Islam atas dasar simpati kemanusiaan sehingga semua orang yang dipenjara dibebaskan dan hukum dasar serta hak asasi mereka dilindungi dan mereka bisa menjalani hidup bebas dan damai atas kehendak sendiri.
Imarah Islam Afghanistan
(banan/arrahmah.com)