MALI (Arrahmah.com) – Prancis dan negara-negara penjajah lainnya berencana untuk menginvasi wilayah Azawad, utara Mali, untuk menggulingkan pemerintah Islam yang diatur oleh Mujahidin Azawad. Prancis mulai mengirim drone untuk memulai invasinya, dan juga akan mempersiapkan pasukan boneka Afrika Barat untuk memimpin penyerangan.
Jamaah Ansar al-Din, salah satu kelompok Islam yang kuat yang mengatur Azawad, mengatakan bahwa perang yang dipimpin Prancis terhadap Mali hanya akan menambah rasa kebencian dari rakyat Mali terhadap mereka dan invasi ini hanya bertujuan untuk mengeksploitasi sumber daya alam Azawad. Berikut adalah pernyataan resmi Ansar al-Din tentang ancaman perang terhadap Azawad:
Jamaah Ansar al-Din adalah sebuah kelompok Islam independen yang menuntut penerapan Syariah Islam, dan jamaah ini beberapa waktu lalu telah menunjukkan kesiapannya dan penerimaannya atas usulan mediasi untuk mendapatkan solusi negosiasi yang damai atas konflik ini, melalui penengah dari Burkina (mediator dari Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat – ECOWAS) dan dari Aljazair, meskipun otoritas sementara di Mali berulang kali memprakarsai permintaan interfensi militer sebagai solusi konflik berkepanjangan ini sejak abad enam puluhan lalu, dan beberapa perjanjian yang ditandatangani oleh putera-putera wilayah ini dan setiap kali perjanjian itu dibatalkan sendiri oleh pemerintahan Bamako berturut-turut.
Dan kami melihat bahwa hasil tindakan-tindakan dari otoritas sementara Mali ini, dan upaya-upayanya untuk menyulut api perang yang ganas di wilayah ini, dan melibatkan pihak-pihak lain (asing) dalam hal ini, yang tidak melayani kepentingan Mali sendiri, atau negara-negara tetangga dan mengancam stabilitas wilayah ini dan karena itu ini akan membuka jalan penderitaan bagi semua pihak di wilayah ini dan memperluas lingkaran perang dan tidak ada yang bisa mengisolasi diri sendiri dari apinya (kecamuk perang) dan akan terbakar olehnya.
Kiprah Prancis ini dan niat kampanye nya untuk mengintervensi hanya akan membuatnya mendapatkan kebencian yang lebih dari rakyat wilayah ini dan menjadi musuh untuknya melebihi waktu sebelumnya, bahkan lebih dari masa Sarkozy, dan kami menganggap motif invasi ini adalah keserakahan dalam mengekspolitasi sumber daya alam dan kekayaan di wilayah ini.
Sekali lagi kami menekankan kembali komitmen kami untuk solusi damai dan persiapan kami untuk bernegosiasi melalui mediasi Aljazair dan Burkina Faso dan kami juga menyambut siapapun yang berusaha untuk berkontribusi dalam mencari solusi negosiasi.
Kantor Pers
Jamaah Ansar al-Din
(siraaj/arrahmah.com)