(Arrahmah.com) – Segala puji bagi Allah yang berfirman: “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (Q.S Al-Hajj: 39)
Dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada hamba dan Rasul-Nya Muhammad bin Abdullah dan keluarganya serta para sahabatnya, yang bersabda: “Ketidakadilan akan menjagi kegelapan di hari Kiamat.” Amma ba’du:
Dilatarbelakangi keterlibatan pemerintah Shan’a dengan tuan-tuan mereka, orang-orang Amerika, dalam melakukan pembantaian massal Muslim di Yaman dengan drone tanpa awak, dan serangan baru yang dipimpin dan direncanakan oleh Amerika, dan dilaksanakan oleh para pengkhianat di pemerintahan Yaman yang bersekongkol, dan dalam kelanjutan serangkaian ketundukan mutlak terhadap para salibis militer Yaman melancarkan kampanye militer yang didukung oleh pesawat-pesawat Amerika di wilayah-wilayah kesukuan Qayfa dengan alasan palsu yang lemah, dengan cara yang biadab yang tidak memperhitungkan etika perang dan perselisihan. Dan tidak menghormati suara kebijaksanaan atau adat kebiasaan yang pantas, serta tidak memiliki pertimbangan apapun untuk kehormatan dan kesucian tanah ini.
Sebelum serangan yang agresif ini dilancarkan terhadap rakyat kami di Rada’a, Mujahidin berdiri bersama saudara-saudara mereka dari putera-putera suku yang membanggakan untuk memukul mundur kampanye yang menindas ini yang tidak mengerahkan segala upaya untuk membombardir rumah Mujahidin dengan pesawat-pesawat, dan menghancurkan masjid-masjid mereka serta membakar lahan-lahan pertanian mereka dalam agresi yang terang-terangan ini dan pengkhiantan yang jelas bagi setiap orang yang melihatnya.
Seiringan datangnya pagi hari pada Senin 16 Rabiul Awwal 1434 H (28 januari 2013 M), Mujahidin menghadapi –dengan kekuasaan dan kekuatan Allah- kampanye darat yang bergerak maju ke Qayfa, hingga mereka membalikkannya pada kekelahan setelah pertempuran yang berakhir selama 12 jam, berikut ini adalah ringkasan singkatnya:
- Bertempur dengan kampanye militer yang bergerak maju di daerah Al-Khobza yang menghasilkan rusaknya 3 kendaraan pengangkut militer dan merebut sebuah ambulans militer dan mengepung sekelompok tentara.
- Meledakkan tiga IED terhadap konvoi pembawa tentara yang mengakibatkan kematian delapan tentara.
- Seorang pelaku operasi syahid pada pukul 14:45 dengan sebuah bom mobil terhadap pos militer Ahram di Rada’a yang mengakibatkan kematian dan terlukanya sekitar 30 tentara, menurut hasil awal berdasarkan pengakuan musuh di media.
- Penyerbuan pada pukul 14:30 terhadap dua truk pemasok militer tipe KrAZ yang mengakibatkannya terbakar.
- Meledakkan dua IED pada 17:15 terhadap sebuah barak tentara para pengkhianat di samping kamp Ahram, serta melakukan 5 ledakan kualitatif di dalam kamp yang mengakibatkan kematian 30 tentara dan jasad mereka.
- Selain yang disebutkan di atas, Allah memberikan kesuksesan kepada Mujahidin untuk merusak dua tank dan merampas sebuah truk militer KrAZ yang memuat amunisi, dan anti-pesawat kaliber 37 dan kendaraan militer lapis baja tipe BMP dengan anti-pesawat kaliber 14,5 yang terinstal di dalamnya, dan DShK (Dushka), serta menangkap delapan tentara setelah banyak dari mereka melarikan diri ke kota Rada’a.
- Mengepung sebuah brigade militer tentara itu yang terdiri dari hampir 20 pengangkut tentara.
Sementara konfrontasi ini tidak mengakibatkan korban jiwa di jajaran Mujahidin berkat karunia, penjagaan dan perlindungan dari Allah.
Pada Selasa, 17 Rabiul Awwal 1434 H (29 januari 2013 M)
Dalam upaya untuk menutup kecacatan dan kegagalan serta kekalahan kampanye militer ini, pesawat-pesawat kembali sejak pagi hari melancarkan serangan-serangan agresifnya terhadap rumah-rumah dan desa-desa yang damai, sehingga dua dari tahanan tentara yang ditawan Mujahidin tewas sedang salah satu Mujahidin syahid (insya Allah) – kami berpendapat ia demikian-.
Pada pukul 17:00, Mujahidin menanggapi mediasi pihak suku ketika tentara agresif itu berjanji pada mereka untuk mundur dan mengakhiri kampanye militer di wilayah tersebut, sebagai imbalan berakhirnya blokade terhadap brigade yang dikepung itu serta pembukaan jalan bagi mereka untuk menarik diri. Juga membebaskan enam tentara yang ditangkap bersama (penyerahan) dua jasad dua tentara yang tewas dalam pemboman (serangan udara –pent) dan berdasarkan mediasi ini kampanye militer mundur dengan menarik ekor kekalahan dan Allah menggiring para penindas itu kembali kepada kemarahan mereka, mereka tidak mendapatkan keuntungan apapun.
Kesimpulan terkait hal ini, kami ingin menyampaikan pesan-pesan berikut:
Pesan pertama, kepada saudara-saudara Muslim kami di manapun, kami meyakinkan kalian –insya Allah- bahwa kami akan mengerahkan segala upaya untuk membela kesucian dan kehormatan agama ini, agama Islam yang mempersatukan kita, dan jihad menyatukan kita (demi agama yang hanya untuk Allah), sehingga tanah ini terlindungi dan kehormatannya terjaga serta Syariah ditegakkan dan Syura tersebar serta keadilan Islam berlaku (Dan ini tidaklah sulit bagi Allah).
Pesan kedua, kepada para tentara pengkhianat Yaman yang berubah menjadi alat penghancur dan pembunuh di tangan-tangan Amerika, kami katakan kepada mereka: Kalian telah memasuki perang tak masuk akal melawan ummat serta rakyat kalian dan kalian tidak akan mendapatkan apa-apa darinya kecuali bencana besar serta kerugian yang jelas, dan Amerika tidak akan memberikan mafaat apapun terhadap kalian di hadapan Allah (di hari Kiamat nanti -pent), dan kalian telah mendapati pelajaran pada takdir para pengkhianat sepanjang sejarah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang”. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Mujaadilah: 21)
Organisasi Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP)
Diterjemahkan dari Fursan Al- Balagh Media
(siraaj/arrahmah.com)